OPINI
OPINI - Kearifan Napo Sulbar dan Magnet Sufistiknya
Desa Napo adalah tempat yang pas untuk mengenal lebih jauh budaya Mandar, menyelami kehidupan warga Napo yang masih setia merawat tradisi.
Mereka pernah nyantri bareng di Pulau Salemo, Kabupaten Pangkep, Sulsel. Beliau-beliau menggali ilmu agama kepada Almagfurlah Syekh KH Abdul Rahim (Puang Walli), tokoh Sufi mahsyur yang dimakamkan di Pulau Sabutung, Pangkep.
Beliau inilah, Puang Walli, yang banyak mendidik ulama-ulama khos di Sulawesi.
Baca: Gadis Asal Bulukumba Ini Terima Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka
Semisal pendiri DDI Almagfurlah Anregurutta KH Ambo Dalle' dan Almagfurlah Syekh Habib Jamaluddin Assegaf Puang Ramma (mursyid tarekat Khalwatiah Syekh Yusuf) dan ulama-ulama ternama Sulsel lainnya.
Selama di Salemo, Annangguru Pocci' bersama Imam Lapeo, mattale' kitta' (ngaji kitab), mulai dari fiqh hingga tasawuf.
Hingga akhirnya kembali ke Mandar setelah belajar begitu dalam dengan guru mulia, Puang Walli tersebut.
Annangguru Pocci' selain menjadi pemuka agama, beliau juga menjadi guru pamacca' (pencak silat).
Murid-murid beliau tersebar hingga ke Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terutama di pesisir Pangali-ali.
Muridnya yang terkenal dan merupakan tokoh sufi di Mandar yaitu Almagfurlah KH Sunusi Bakkarang yang dimakamkan di lereng bukit (biring buttu) di Kelurahan Pangali-ali, Kabupaten Majene.
Tempat yang sekarang lagi ramai-ramainya diberitakan media bahwa biring bonde'nya (pantai) akan direklamasi.
Selain Imam Biring Buttu, nama Annanggurutta' Imam Salibo'o, yang di makamkan di masjid Saliboo, Dusun Salibo'o, Desa Napo, Kecamatan Limboro, Polewali Mandar, juga ketahui memiliki sanad keilmuan ke Annangguru Pocci'.
Baca: Desanya Sering Kekurangan Air, Pemuda Bontonyeleng Bulukumba Ini Ingin jadi Kades
Karomah Imam Salibo'o inilah yang pernah membuat seisi Napo dan sekitarnya terhenyak.
Saat beliau mangkat dan hendak dimakamkan, warga yang mengangkat jenazahnya heran dan takjub-setakjub takjubnya.
Tatkala berada di liang lahat, seketika jenazah sang imam yang tadinya utuh, tiba-tiba hanya tinggal selembar kain kafan.
Salah seorang warga di Dusun Sepang, Desa Lembang-lembang, Kecamatan Limboro, Polewali Mandar, yang hadir di pemakaman tersebut, pernah bercerita tentang peristiwa itu ke saya.
Kawan saya itu, menghadiri langsung dan mengantar jenazah sang imam ke pemakaman.
Konon, Annangguru Pocci', sewaktu hendak dimakamkan juga memiliki karomah serupa. Jenazahnya yang tadinya utuh juga tinggal kain kafan..