Citizen Reporter
10 Dai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ikut Diklat Dai Internasional di Kairo Mesir
10 Dai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ikut Diklat Dai Internasional di Kairo Mesir
Citizen Report dari Peserta Diklat Dai Internasional, Dr H Andi Muhammad Akmal SAg M HI
(Dosen UIN Alauddin Makassar Dpk UIM, utusan PC NU Soppeng dan PW NU Sul Sel)
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 10 Dai utusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) mengikuti Tadribut Du'at wal Aimmah atau Diklat Dai Internasional angkatan III di Madinah Bu'uts Islaamiyyah, Kairo Mesir.
Kegiatan ini berlansung selama dua bulan September hingga Oktober 2019.
Para peserta diklat Dai ini, adalah utusan dari Pondok Pesantren, Dai, dan Akademisi.
Dipimpin oleh Ustad Dr H Bukhari Ismail MAg, Sekretaris Lembaga Dakwah LD PBNU, Dosen UIN Jakarta.
Para peserta ini telah tiba di Kairo Mesir, sejak Ahad dini hari, 1 September 2019 atau 1 Muharram 1441 H.

Baca: 769 Karateka Adu Kekuatan pada Bupati Gowa Cup, Termasuk Putra Adnan
Baca: Bapenda Toraja Utara Bimtek Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Baca: Didatangi Dirjen, Vena Energy Ngaku Siap Bangun PLTB Tolo II di Jeneponto
Mereka akan bergabung dengan para peserta diklat dari berbagai negara. Seperti Kamerun, Nigeria, Kazakhtan, Cina, Sri Langka dan Burma.
Adapun para pengajar dalam diklat Internasional ini adalah para Syekh, Dosen Senior dan Muballig Universitas Al Azhar.
Beberapa materi yang diajarkan adalah Ilmu Keislaman/Studi Islam, Ilmu AlQuran n Hadist, Materi Dai n Problematika Dakwah.
Adapun tujuan diklat jni para alumninya akan lebih mengoptimalkan Dakwah yg moderat. Toleran dan cinta NKRI.
Baca: Didatangi Dirjen, Vena Energy Ngaku Siap Bangun PLTB Tolo II di Jeneponto
Baca: Pernah Sebut Proyek Ngibul di ILC, ini Reaksi Rocky Gerung Saat Jokowi Luncurkan Mobil Esemka Bima
Baca: Aulia Bertengkar dengan 2 Eksekutornya saat Adegan Bunuh Pupung, Alkohol Diambil dari Apartemen GK
Seleksi Ketat Diklat Dai Internasional digelar atas kerjasama Universitas Al Azhar Kairo Mesir dan PBNU
Khusus di Indonesia, PBNU ditunjuk sebagai penyelenggara seleksi perekrutan peserta kegiatan tersebut.
Seleksinya cukup ketat. Mulai dari tes tulis dan wawancara.
Materinya terkait dengan penguasaan Bahasa Arab, Al Qur'an dan Hadits n Ilmu Dakwah.