Sistem Irigasi Diduga Dipermainkan Oknum, Petani di Bontomasila Bulukumba Terancam Gagal Panen
Seperti misalnya di Desa Bontomasila, jika tak teraliri air dalam waktu dekat ini, maka bisa dipastikan puluhan hektare sawah bakal gagal panen.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kekurangan air persawahan di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, semakin menggelisahkan warga.
Pasalnya, kekurangan air tersebut bisa membuat padi yang mereka tanam sekitar dua bulan lalu, gagal panen.
Waduh, Masih Ada Desa di Luwu Utara Belum Teraliri Listrik
Persiapan Program Air Limbah Setempat 2020, Wabup Sidrap Ikut Lokakarya di Jakarta
Ada 56 Taman Kanak-kanak di Sekitar Kecamatan Rappocini Makassar, Ini 10 di Antaranya
VIDEO: Begini Kondisi SD Nomor 44 Bantaulu Jeneponto, Dinding Roboh Atap Tak Ada
Kerap Rasakan Nyeri Berlebihan Saat Menstruasi? Waspada Kista, Jangan Ragu Periksakan Diri ke Dokter
Sementara tumpuan perekonomian warga kebanyakan hanya mengandalkan sektor pertanian, khususnya tanaman padi.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, tanaman padi di kecamatan ini seluas 14.976 hektare.
Seperti misalnya di Desa Bontomasila, jika tak teraliri air dalam waktu dekat ini, maka bisa dipastikan puluhan hektare sawah bakal gagal panen.
Selain dampak kemarau, penyebab lain diduga karena adanya oknum yang mempermainkan sistem irigasi di Bendungan Bayang Bayang, di Desa Gattareng, Kecamatan Gantarang.
Hal tersebut disampaikan salah seorang petani, Laupe, Kamis (5/9/2019).
"Sebenarnya adaji air. Cuman biasa ada yang buangki air di bendungan, warga sudah mulai curigai beberapa oknum," katanya.
Olehnya, warga meminta pemerintah daerah agar melakukan langkah-langkah konkret untuk menangani hal tersebut.
Terkhusus pada dugaan adanya 'permainan' di Bendungan Bayang Bayang.
Dan jika ditemukan, haruslah diberikan sanksi yang setimpal.
Sekadar diketahui, kekurangan air persawahan di Kabupaten Bulukumba, sebelumnya telah ditanggapi oleh Ketua PKB Bulukumba Fahidin HDK.
Menurut Fahidin, kekeringan ini akibat tidak adanya upaya baik Pemda Bulukumba dalam mengurusi perairan sawah.
Padahal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih mencatatkan sektor pertanian dan perkebunan sebagai pendongkrak pendapatan masyarakat dan daerah.
Akan tetapi perhatian pemerintah terhadap kebutuhan para petani masih terbilang cukup minim.