Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gedung SMAN 1 Makassar Nyaris Roboh, Aula Hingga Lab Disulap Jadi Ruang Belajar

Sekolah yang cukup populer bahkan menjadi primadona di Kota Daeng ini, ternyata memiliki sejumlah masalah dalam hal kelayakan infrastruktur.

Penulis: Alfian | Editor: Sudirman
alfian
Kondisi aula dan laboratorium yang disulap menjadi ruang belajar di SMAN 1 Makassar, Kamis (5/9/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pemandangan memprihatikan terpampang di SMAN 1 Makassar.

Sekolah yang cukup populer bahkan menjadi primadona di Kota Daeng ini, ternyata memiliki sejumlah masalah dalam hal kelayakan infrastruktur.

Utamanya gedung pembelajarannya boleh dibilang sudah 'nyaris' roboh.

Gedung tersebut memiliki tiga lantai dengan total 33 kelas.

Namun tahun 2019 ini, hanya dua lantai yang difungsikan atau hanya 22 kelas.

Sementara lantai 3 terpaksa ditutup atau tidak difungsikan.

Ini lantaran sejumlah bagian gedung terlihat beberapa retakan.

Inikah Alasan Jokowi Belum Mau ke Papua Pasca Kerusuhan? Mahfud MD Bongkar Perangai Pejabat Papua

Aktris Cantik Oh Yeon Seo Gugat Ku Hye Sun Pascadituduh Selingkuh dengan Ahn Jae Hyun, Ini Profilnya

Tunggakan Pembayaran BPJS Kesehatan Capai Rp 13 Miliar, RSUD Tetap Layani Warga Kurang Mampu

Alhasil pihak sekolah pun memindahkan kelas yang sebelumnya berada di lantai 3 ke ruangan yang lain.

Sebanyak 11 kelas dipindahkan masing-masing ke gedung Aula, laboratorium IPA, dan ruang perpustakaan.

Di gedung aula terdapat empat kelas yang mana hanya dibatasi pembatas triplek.

Namun bagian atas tidak tertutup penuh.

"Ini bisa dilihat bangunan aulanya tinggi jadi tidak tertutup semua, jadi kedengaran ribut kalau kelas yang sebelah mengajar," kata Plt Kepala SMAN 1 Makassar, Arifin Tamma, saat ditemui, Kamis (5/9/2019).

Hal senada disampaikan oleh guru-guru saat jam mengajar.

"Kita otomatis terganggu mengajarnya, harus menjelaskan dengan suara yang keras karena di kelas sebelah juga kedengaran suaranya," ucap salah satu guru yang ditemui di ruang kelas.

Kondisi kurang nyaman juga terlihat laboratorium IPA yang difungsikan sebagai ruang kelas.

"Ini lab kimia ada banyak bahan-bahan kimia jadi tidak boleh pakai kipas atau AC, karena takutnya nanti ada keracunan, jadi siswa kepanasan tapi mau bagaimana kondisi mengharuskan kita pakai solusi ini," tambah Arifin.

Tunggu Renovasi

Kondisi gedung pembelajaran di SMAN 1 Makassar sungguh memprihatinkan.

Sekolah yang berada di Jl Gunung Bawakaraeng dan berstatus sebagai sekolah favorit itu, ternyata jauh dari kata layak untuk kualitas bangunannya.

Di gedung utama yang difungksikan sebagai kelas terlihat rapuh.

Sebanyak 33 ruangan difungsikan sebagai kelas di gedung utama yang dibangun sekitar 37 tahun lalu itu.

Namun khusus tahun 2019 ini, 11 kelas yang berada di lantai III ditutup alias tidak difungsikan.

"Yang difungsikan sisa di lantai I dan lantai II," kata Plt Kepala SMAN 1 Makassar, Arifin Tamma, saat ditemui, Kamis (5/9/2019).

Pantauan Tribun Timur, terlihat gedung pembelajaran mengalami retak di sejumlah bagian.

Bahkan di bagian lantai II, getaran bangunan begitu terasa ketika siswa melompat.

"Ini baru satu orang yang melompat, bagaimana kalau ada gempa," lanjut Arifin.

Ia mengungkapkan bahwa pihak SMAN 1 Makassar sudah mengajukan revitalisasi atau pembangunan gedung baru.

"Tahun lalu sudah ada tim ahli yang memeriksa kelayakan gedung dan memang sudah tidak layak pakai, jadi kita ajukan untuk pembangunan  desainnya sudah ada dan sudah rampung diajukan," lanjutnya.

Hanya saja menurutnya hingga saat ini belum ada realisasi dan pihak Pemerintah.

"Diajukan sudah ke Pemprov dari zamannya periode-periode akhir Pak Syahrul, ke Dinas Pendidikan juga sampai ke Menteri juga sudah bahkan Menteri sudah tinjau langsung, hitungannya sudah dua tahun kita melakukan pengajuan tapi belum ada tindak lanjut," ungkapnya.

Lestiaty Prihatin

Bangunan SMA Negeri 1 Makassar dianggap berbahaya karena suda tua dan sering bergoyang. Siswa Smansa diminta waspada.

Hal itu diungkapkan Liestiaty saat mengunjungi SMA Negeri 1 Makassar Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Rabu (4/9/2019).

Selain SMA 1, Liestiaty juga mengunjungi SMA Negeri 21 dan SMA Negeri 18 Makassar.

"Pada kunjungan kali ini kami banyak melihat hal-hal yang harus kami perhatikan. Apalagi SMA 1 yang gedungnya sudah goyang," ungkap istri Gubernur Sulsel ini.

Lies menekankan pentingnya keselamatan para siswa yang belajar di sekolah. Apalagi jika terjadi bencana alam yang tidak diduga-duga, bangunan ini diyakini langsung roboh.

"Jadi saya kasih masukan bagaimana untuk dicarikan tempat untuk anak-anak belajar yang layak, karena kita tidak pernah tahu kapan datangnya gempa. Kalau gempa sedikit saja, bisa terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan," kata Lies yang merupakan Ketua Bunda PAUD ini.

Dari hasil penjelasan yang diterima oleh Liestiaty, dari keseluruhan bangunan sekolah yang sudah berusia lebih dari empat puluh tahun tersebut, kurang lebih hanya 30 persen bangunan yang masih bisa digunakan.

Selebihnya dianggap rawan karena tidak pernah direnovasi.

Liestiaty meminta perhatian lebih dari pemerintah provinsi terutama Dinas Pendidikan Sulsel terkait masalah ini.

Saat ini, SMA Negeri 1 membina 1.151 siswa.

Terdiri dari 457 siswa laki-laki dan 697 siswa perempuan.

Para siswa ditempatkan di 34 rombongan belajar (rombel).

Kantin Bagus, Toilet Masih Jorok

Selain memperhatikan gedung sekolah, Liestiaty juga memperhatikan kondisi kantin dan toilet di sekolah itu.

Aneka jenis makanan dan minuman, tidak luput dari perhatian dosen Perikanan dan Kelautan Unhas ini.

"Sekolah-sekolah yang saya datangi kantinnya bagus-bagus. Sisa toiletnya saja yang harus diperhatikan. Di semua sekolah toiletnya harus dibenahi. Kita perlu standar untuk toilet yang bersih untuk anak-anak," terang Liestiaty.

Ia juga melihat kondisi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di masing-masing sekolah.
"UKS itu masih perlu dibina lebih bagus, karena banyak yang belum tahu kalo puskesmas 
terdekat bisa bekerjasama dengan sekolah," ujarnya.

Fasilitas di SMA Negeri 1 Makassar

Guru: 68 orang
Siswa Laki-laki: 457
Siswa Perempuan: 694
Rombongan Belajar: 34
Kurikulum: K-13
Daya Listrik: 30.000 KwH
Ruang Kelas: 24
Laboratorium: 2
Perpustakaan: 1.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved