RT Sekaligus Petugas Kebersihan, Riadi Layani Warga Tanpa Libur

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di lorong sempit kawasan Bonto Lebang, Kecamatan Mamajang, seorang pria bernama Riadi setiap pagi memulai harinya, mengayuh roda tiga pengangkut sampah dengan semangat dan senyum yang tak pernah hilang.

Sejak 2011, Riadi telah menjadi petugas kebersihan.

Tugasnya sederhana tapi vital, menyisir ratusan rumah warga, mengangkut sampah dari lorong-lorong yang tak terjangkau truk besar, dan memastikan lingkungan tetap bersih dan sehat.

Kini, di usia 29 tahun, Riadi memikul tanggung jawab lebih besar.

Maret 2025 lalu, ia resmi menjabat Ketua RT 05 RW 02, tepat setelah pelantikan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.

“Saya sebelumnya bukan siapa-siapa. Hanya tukang angkut sampah yang ingin bantu warga,” kata Riadi, Kamis (28/8).

Meski kini menjabat RT, Riadi tetap menjalani profesinya sebagai satgas kebersihan.

Setiap hari ia bisa dua hingga lima kali bolak-balik ke tempat penampungan, tergantung volume sampah.

Momentum besar seperti Lebaran atau Tahun Baru membuat beban kerjanya meningkat.

Tapi Riadi tak pernah mengeluh.

“Profesi ini yang bantu nafkahi keluarga. Dekat dari rumah, dan saya masih bisa layani warga,” ujarnya.

Menjadi Ketua RT tak lantas membuatnya lepas dari pekerjaan lapangan.

Ia justru merasa punya tanggung jawab lebih besar untuk menjadi contoh.

Setelah menarik gerobak sampah, ia sering duduk di rumahnya yang sederhana di Jl Veteran Selatan Lorong 1, mendampingi istrinya, Nur Ika Sari, mengurus administrasi warga dari surat keterangan domisili hingga distribusi bantuan pemerintah.

“Baru-baru ini ada program beras subsidi. Banyak warga malas ke kantor lurah, jadi saya bantu uruskan. Saya tahu mereka butuh,” ujarnya.