Beda Benny Wenda dan Veronica Koman dalam Kasus Kerusuhan Papua, Sebut Timor Timur & Diburu Interpol
Sosok Benny Wenda akhirnya muncul dan memberikan keterangan soal tudingan terlibat Kerusuhan Papua. Veronica Koman di luar negeri diburu Interpol
Beda Benny Wenda dan Veronica Koman
dalam Kasus Kerusuhan Papua,
Sebut Timor Timur & Diburu Interpol
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Benny Wenda akhirnya muncul dan memberikan keterangan soal tudingan terlibat Kerusuhan Papua.
Benny Wenda menyampaikan pernyataan saat diwawancarai sebuah media berbasis di Australia, SBS News.
Dilansir SBS News, Benny Wenda, Ketua United Liberation Movement for West Papua, meminta Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, untuk bertindak.
Baca: Benny Wenda Minta PBB & Australia Terlibat di Papua, Wiranto: Tidak Ada Kemungkinan Referendum
Baca: Deretan Fakta Kerusuhan Papua, Ada 46 Tersangka, Benny Wenda Disebut Menghasut, PLN Rugi 1,9 Miliar
Harapan Benny Wenda adalah PM Australia mengutuk tindakan keras Indonesia terhadap demonstran prokemerdekaaan.
Jika diteruskan, Benny Wenda melanjutkan Papua dan Papua Barat akan menjadi "Timor Timur berikutnya".
Dari Oxford, Inggris, Benny Wenda mengatakan kepada SBS News bahwa ia sempat melarikan diri pada 2003 silam.
Benny Wenda melarikan diri setelah lolos dari hukuman penjara 25 tahun karena keterlibatannya dalam protes.
Benny Wenda juga mengungkapkan, situasi di Papua Barat "sangat mirip" dengan perjuangan untuk merdeka yang pernah terjadi di Timor Leste, 20 tahun yang lalu.
Baca: Bursa Transfer - Thomas Verheydt Bakal Gusur Ezechiel NDouassel di Persib? Bruno Matos Tagih Persija
Baca: Bursa Pemain - Francisco Torres Gabung Barito Putera, Persela Rekrut Bek Izmy Yaman, Amevor Terancam
"Itulah sebabnya saya menyerukan intervensi PBB karena saya tidak ingin ini berakhir seperti Timor Timur," kata Benny Wenda.
Benny Wenda juga berharap, PM Australia ikut bertindak sebagai respons atas situasi yang tengah terjadi di Indonesia.
"Saya berharap, Perdana Menteri Australia akan membuat pernyataan tentang situasi saat ini.
Kita perlu Australia untuk keluar dan membuat pernyataan publik tentang krisis kemanusiaan di Papua Barat," ungkap Bennya Wenda.
Sementara itu, Benny Wenda juga mendesak para pengunjuk rasa di Papua Barat agar tetap menjaga diri atas kerusuhan yang terjadi.