Kadis PU dan Ketua DPRD Mamasa Jalan Kaki Periksa Proyek Jalan, Kabid Bina Marga Naik Motor
Di bawah terik matahari, kepala dinas PU dan seluruh rombongan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 kilometer
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAMASA.COM, SESENAPADANG - Kepala Dinas PU Mamasa dan sejumlah anggota DPRD setempat serta staf Kejaksaan Negeri Mamasa, Sulawesi Barat, melakukan pemeriksaan pekerjaan jalan di Kecamatan Sesenapadang, Rabu (4/9/19) siang.
Di bawah terik matahari, kepala dinas PU dan seluruh rombongan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 kilometer untuk memeriksa pekerjaan jalan yang dilaporkan bermasalah oleh masyarakat.
Baca: Jalan Poros di Tawalian Mamasa Dikeluhkan Warga, Begini Kondisinya
Baca: Anggota DPRD Jupri Sambo Madika: Pekerjaan Betonisasi di Mamasa 80 Persen Hancur
Baca: DPRD Akui Pembangunan di Mamasa Kurang Pengawasan
Saat itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Mamasa, Asri Tomas, juga ikut dalam rombongan.
Namun dia tidak berjalan kaki, melainkan mengendarai motor seorang diri.
Asri Tomas terlihat sesekali turun dari motor untuk memberi penjelasan saat ditemukan adanya retakan ataupun kekurangan dari pekerjaan jalan itu.
Pemandangan ini tentu terlihat aneh sebab saat semua rombongan jalan kaki, Asri malah naik motor.
Asri belum bisa dimintai komentar terkait sikapnya itu.
Anggota DPRD Jupri Sambo Ma'dika: Pekerjaan Betonisasi di Mamasa 80 Persen Hancur
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Anggota DPRD Mamasa, Sulbar, Jupri Sambo Ma'dika menganggap Dinas Pekerjaan Umum Mamasa berceramah.
Ungkapan itu disampaikan Jupri pada rapat dengar pendapat yang berlangsung di ruang komisi 1 DPRD Mamasa, Selasa (3/9/2019) siang tadi.
Baca: Mahasiswa Soroti Pembangunan Jalan, DPRD Mamasa Panggil Dinas PU
Baca: Hari Pertama Kerja, Anggota DPRD Mamasa Disambut Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa
Baca: Hutan Pinus Dekat Rumah Wabup Mamasa Dilalap Api
Dinas PU dianggap berceramah saat dipanggil oleh DPRD melakukan klarifikasi, terkait pekerjaan jalan di Kecamatan Sesenapadang yang diprotes mahasiswa.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Sesenapadang melakukan aksi protes pada Senin (2/9/2019).
Mereka menggelar aksi unjuk rasa memprotes pekerjaan jalan yang dikerjakan CV Balla Perkasa di Kecamatan Sesenapadang.
Pekerjaan yang saat ini sedang berlangsung dianggap dikerja asal-asalan, sementara anggaran yang digunakan sebesar Rp.5.815.594.500, bersumber dari DAK tahun anggaran 2019.
Atas dasar itu DPRD melakukan pemanggilan terhadap Dinas PU yang diwakili Sekretaris Dinas, Daniel Solon dan Kepala Bidang Bina Marga, Asri Tomas.
Juga memanggil pihak Konsultan yang diwakili Robert serta pihak rekanan, Direktur CV Balla Perkasa, Meysman Johan.
Namun pada saat Dinas PU memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait tuntutan mahasiswa yang disampaikan oleh Asri Tomas, Jupri menganggap seperti berceramah.
Pasalnya, semua penjelasan yang dikeluarkan oleh Asri sudah 100 persen benar, dan terkesan tidak membenarkan adanya pelanggaran dan kesalahan pada pekerjaan jalan tersebut.
Bahwa apa yang disampaikan dinas PU, sudah sesuai bestek dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).
Banyak hal yang disampaikan oleh dinas PU membela pihak rekanan, terkait pekerjaannya yang menjadi sorotan.
Baca: BREAKINGNEWS: Protes Perbaikan Jalan, Mahasiswa Datangi DPRD Mamasa
Baca: DPRD Akui Pembangunan di Mamasa Kurang Pengawasan
Menanggapi itu, Jupri mengatakan bahwa yang disampaikan oleh PU adalah ceramah yang indah.
"Hampir empat tahun saya di komisi 2, saya sering mendengarkan ceramah dari PU soal teknis," ungkap Jupri.
Namun pada kenyataannya menurut Jupri, hampir 80 persen pekerjaan betonisasi di Mamasa, kualitasnya tidak bagus.
Menurut Jupri, bukan kali ini ia mendengarkan penjelasan dari dinas PU, bahkan sudah beberapa kali ia dengarkan dari Asri Tomas.
"Tapi hari ini sya mengambil kesimpulan bahwa rupanya itu ceramah yang memberikan kita, mengenakkan di telinga, lalu kita terima dengan baik, dan kemungkinan kita berikan tepuk tangan atau Applause," ungkap Jupri.
Bahkan Jupri menganggap penjelasan Dinas PU tidak sesuai di lapangan, faktanya kata dia, pekerjaan beberapa tahun lalu kualitasnya tidak bagus.
"Bapak juga pernah memberikan penjelasan soal pekerjaan jalan Tabang-Pana, faktanya setelah dua tahun juga hancur," ujar Jupri.
Namun lanjut dia, saat itu penjelasan Asri Tomas cukup bagus.
Bahkan fakta lain yakni jalan Batu Papan, Nosu juga hancur, dan beberapa pekerjaan lain yang dianggap tidak baik.
Dengan demikian, penjelasan Asri Tomas dianggap ceramah bak dosen yang sedang memberikan kuliah kepada mahasiswa.
Namun kenyataannya hanyalah teori belaka, sebab faktanya pekerjaan betonisasi di Mamasa hampir 80 persen hancur dalam waktu 1-2 tahun.
Menjawab itu, Asri Tomas mengakui bahwa berbicara soal kualitas, maka banyak pekerjaan yang kualitasnya kurang baik.
Namun kata dia, jika disebutkan berapa persen yang tidak baik, maka menurutnya perlu pembuktian.
"Saya jujur kalau belum sempurna pekerjaan, saya akui iya, masih bayak kelemahan yang harus diperbaiki," tandasnya.
Denagn demikian, Asri mengaku sangat membutuhkan keterkaitan semua pihak dalam hal pengawasan.
Mahasiswa Soroti Pembangunan Jalan, DPRD Mamasa Panggil Dinas PU
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mamasa, Sulawesi Barat memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Selain Dinas PU, DPRD juga memanggil konsultan pengawas dan pihak rekanan, yakni CV Balla Perkasa.
Dinas PU diwakili Sekretaris Dinas, Daniel Solon dan Kepala Bidang Bina Marga, Asri Tomas.
Sementara pihak konsultan pengawas diwakili Robert, dan pihak rekanan diwakili Meysman Johan sebagai direktur.
Rencana Evaluasi Tenaga Honorer, Plt Kepala Dinkes Enrekang: Kami Masih Sangat Butuh Mereka
Besok, Pelaku Pembunuhan Warga Temmalebba Palopo Diserahkan ke Kejaksaan
Promo September 2019, Karebosi Condotel Kenalkan Program Happy Family
Dari pihak DPRD, yang hadir pada rapat dengar pendapat ini, diikuti 18 anggota DPRD Mamasa.
Pemanggilan terhadap yang bersangkutan, untuk merespon aksi protes yang dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sesenapadang (AMS) seninu kemarin.
Sebelumnya, pada senin kemarin AMS mendatangi kantor DPRD, Kantor Bupati dan Kejaksaan Negeri Mamasa.
Mereka melakukan audiens terkait pekerjaan pembagunan jalan oleh CV Balla Perkasa di Kecamatan Sesenapadang yang dianggap dikerja asal-asalan.
Terkait tuntutan mahasiswa, Dinas PU maupun dan konsultan menganggap bahwa pekerjaan pembanguna jalan yang dikerjakan CV Balla Perkasa sudah sesuai bestek.
Rapat dengar pendapat yang digelar di ruang Komisi 1 DPRD Mamasa, Selasa (3/9/2019) siang tadi berlangsung alot.
Pada aksi unjukrasa sebelumnya, ada beberapa item pekerjaan yang diprotes mahasiswa.
Antaralain beton yang patah dan retak, timbunan yang digunakan bukan sirtu, persimpangan jalan di depan SMP Sespa sempit, timbunan yang tidak diwalas, isi beton tidak memakai perekat.
Rencana Evaluasi Tenaga Honorer, Plt Kepala Dinkes Enrekang: Kami Masih Sangat Butuh Mereka
Besok, Pelaku Pembunuhan Warga Temmalebba Palopo Diserahkan ke Kejaksaan
Promo September 2019, Karebosi Condotel Kenalkan Program Happy Family
Selain itu, juga ditemukan sambungan beton yang tidak menggunakan besi ulir, porsir campuran beton tidak sesuai, papan proyek tidak mencantumkan volume pekerjaan, serta badan jalan tidak memiliki bahu jalan.
Hal itu juga dibacakan oleh anggota DPRD Mamasa, dan ditanggapi oleh Dinas PU, Konsuktan dan pihak rekanan.
Dari jawaban pihak dinas dan rekanan, menanggap bahwa pekerjaan pembangunan jalan satu paket dengan anggaran Rp.5.815.594.500, bersumber dari DAK tahun anggaran 2019, sudah sesuai dengan bestek dan rincian anggaran belanja (RAB).
Untuk memastikan jawaban pihak dinas dan rekan sesuai dengan kondisi di lapangan, DPRD Mamasa memutuskan untuk turun lapangan.
"Berdasarkan keinginan semua anggota DPRD, maka besok kita akan turun langsung ke lapanagan," ungkap Wakil Ketua Sementara DPRD Mamasa, David Bambalayuk.
Laporan wartawan @sammy_rexta
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

