ILC TV One
ILC TV One Mahfud MD Blak-blakan Masalah Utama Papua Lihat Ekspresi Semua Narasumber di Studio
ILC TV One tadi malam Mahfud MD Blak-blakan Masalah Utama di Papua Lihat Ekspresi Semua Narasumber di Studio
"Saya katakan bahwa baik menurut hakukum nasional dan internasional, Referendum itu tidak mungkin sekali.
oleh sebab itu tema itu tidak akan pernah bisa," kata Mahfud MD.
Narasumber ILC TV One tampak menyimak serius pernyataan Mahfud MD.
"Anggaran untuk Papua itu besar. Lebih dari 12 kali untuk anggaran hitung kepala per kepala orang Jawa misalnya. Di Papua itu setiap kepala mendapat dari otsus 17,5 juta per kepala tetap tidak pernah sampai kepada rakyat ini masalahnya. Di Jawa itu, per kepala tidak sampai 1,5 juta. bayangkan. Artinya apa pemerintah itu sudah sungguh-sungguh membangun Papua apa yang diminta diberikan agar bersatu," lanjut Mahfud MD.
Simak video lengkapnya:
Alamat jelas, tapi kok polisi tak bisa tangkap Benny Wenda terduga dalang kerusuhan Papua?
Sosok Benny Wenda kini masih bebas berkeliaran, dia diduga dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Polri mengaku, tidak dapat berbuat banyak terkait proses hukum Benny Wenda, tokoh separatis asal Papua yang diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kesulitan memproses hukum Benny Wenda disebabkan karena Benny Wenda merupakan warga negara Inggris dan tempat kejadian perbuatan pidananya berada di London, Inggris, tempat ia bermukim saat ini.
"BW ( Benny Wenda ) itu WNA. Kemudian locus (tempat kejadian perkara) dan tempus (tindak pidana)-nya berada di luar negeri. Jelas hukum Indonesia tidak akan menjangkau ke sana," tutur Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Ketika ditanya apakah Polri akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengejar Benny Wenda, Brigjen Pol Dedi Prasetyo berdalih bahwa hal tersebut bukan ranah Polri, melainkan ranah Kementerian Luar Negeri.
Baca: Marah, Purn Jenderal dan Gubernur Maluku Murad Ismail Nyatakan Perang ke Menteri Susi Pudjiastuti
"Ranahnya Kemenlu, Kemenlu sudah mengambil langkah-langkah diplomatis terkait hal tersebut," ujar dia.
Brigjen Pol Dedi Prasetyo menambahkan, Polri juga sudah mengidentifikasi sejumlah WNA yang berkontribusi pada tingginya tensi di Papua melalui sebaran konten media sosial.
Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, mereka menyebarkan konten hoaks dan provokasi dari negaranya masing-masing.
"Ada beberapa yang sudah kami identifikasi, untuk keterlibatan warga negara asing, yang berada di beberapa negara yang mengunggah konten-konten yang sifatnya provokatif, baik berupa foto, video, atau narasi hoaks, tidak sesuai dengan kejadian di Papua sendiri," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Baca: Abdul Azis Jelaskan Sebab Hubungan Seks Luar Nikah Halal Versi Disertasinya di UIN Sunan Kalijaga
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyebut bahwa tokoh separatis Papua, Benny Wenda, mendalangi kerusuhan di Papua dan Papua Barat.