Demokrat Sulsel: Penghianat Partai Peluangnya Kecil Diusung di Pilkada 2020
Dia adalah mantan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara dan Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat mempertimbangkan akan mengusung tiga figur ini yang akan maju bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Dia adalah mantan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara dan Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto.
" Pasti kecil sekali kemungkinanya kita dukung. Tapi ini Politik tidak ada yang tidak mungkin. Tetapi kalau Anda tanya kecil sekali kemungkinannya saya mau dukung," kata Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah.
Sekadar diketahui Viktor dan Tommy Satria ini sebelumnya adalah kader dan usungan Partai Demokrat pada Pilkada 2015 beberapa tahun lalu.
Namun setelah terpilih sebagai Wakil Bupati di daerah masing masing mereka meninggalkan Partai Demokrat.
Victor pindah ke Golkar dan Tommy pindah ke NasDem.

Begitupula mantan wali kota MakassarDanny. Meskipun bukan kader, namun Danny dua kali diusung partai Demokrat pada Pilwali 2013 dan 2018.
Danny malah memilih NasDem ketimbang Demokrat yang sudah dua kali memberikan rekomendasi sekaligus dukungan wali kota Makassar. *)
Cari Penginapan Eksklusif Dekat Balai Kota Makassar dan Murah, Ini Dua Diantaranya
Anda karyawan atau pekerja swasta di Kota Makassar?. Butuh kosan atau tempat tinggal sementara.
Awak tribun merangkum dua kosan ekslusif yang tidak jauh dari kantor Balai kota Makassar dan Pelabuhan Sokearno-Hatta.
Salah satunya di Jl Jampea, Kecamatan Wajo Makassar. Jaraknya dari Pelabuhan Soekarno-Hatta hanya sekitar 800 meter hingga 1 kilometer.
Begitu juga jika dari Kantor Balaikota Makassar.
Kosan milik ibu Melda ini, memang dikhususkan untuk pegawai dan karyawan swasta.
4 LINK Live Streaming TV Online TVRI Timnas Indonesia vs Malaysia, Akses di Sini Tanpa Buffer
18 Warga Binaan Lapas Watampone Bebas Bersyarat
Lee Seung Gi Terciduk Jajan Lopis Mbah Satinem di Yogyakarta, Ini Profilnya, Bikin Apa di Jogja?
Pantauan awak tribun Selasa (3/9/2019) sore, lokasi kosan ini tidak jauh dari pertigaan Jl Serui.
Kosan berlantai empat itu tampak seperti ruko berpagar besi yang tentunya membuat aman kendaraan para pengunjung.
Terdapa 12 kamar, namun saat ini hanya tersisa tiga yang belum terisi.
Di dalam kamar, terdapat AC, toilet dengan sistem pangairan shower hot and mind, televisi, lemari pakaian, meja kerja dan kasur sprinbad.
"Jadi sudah tersedia lemari untuk pakaian juga, tempat tidur ada yang satu bad, ada yang pakai dua bad,. Kalau mau mandi air hangat juga boleh," kata pemilik kos, Melda.
Namun, para penghuni atau pengunjung dilarang untuk merokok di dalam kamar.
"Kalau yang ngekos disini rata-rata pegawai bank, sama karyawan di Pelabuban. Rata-rata pegawai semua disini," ujarnya.
Tarifnya, lanjut Melda Rp 2 juta per bulan dan Rp 125 ribu per hari. Bagi yang ingin menginap hingga sepekan, tarif yang berlaku hitungan per hari.
Kos atau tempat menginap yang kedua, Home Stay Green Gouse berada di sisi selatan kantor Balai Kota Makassar, tepatnya di Jl Bontolempangan.
Home stay berlantai empat itu memiliki 34 total kamar.
4 LINK Live Streaming TV Online TVRI Timnas Indonesia vs Malaysia, Akses di Sini Tanpa Buffer
18 Warga Binaan Lapas Watampone Bebas Bersyarat
Lee Seung Gi Terciduk Jajan Lopis Mbah Satinem di Yogyakarta, Ini Profilnya, Bikin Apa di Jogja?
"Ada 34 kamar semua disini, cuman yang kosong sisa dua," kata pemilik home stay, Fina.
Fasilitas yang disediakan, kasur sprinbad, lemari, televisi, meja kerja, Air Conditioner (AC) dan toilet dalam kamar.
"Rata-rata yang tinggal disini, karyawan perusahaan, pekerja proyek," ujarnya.
Tarifnya, Rp 100 ribu per hari dan untuk sebulan Rp 1.9 juta. (*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: