Elpiji 3 Kg Langka di Luwu, Pengecer Jual Rp 25 Ribu Per Tabung
Pangkalan elpiji tiga kilogram di Belopa, Kabupaten Luwu, mengaku sudah tidak mendapat pasokan dari agen.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Warga di Belopa, Kabupaten Luwu, masih kesulitan mendapat gas elpiji bersubsidi atau gas elpiji tiga kilogram.
Pangkalan elpiji tiga kilogram di Belopa, Kabupaten Luwu, mengaku sudah tidak mendapat pasokan dari agen.
Baca: Bupati Luwu Pecat Tiga Honorer Dishub di RSUD Batara Guru, Ini Pelanggarannya
Baca: 4 Hari, Satlantas Polres Luwu Utara Tilang 375 Pengendara
Baca: 35 Anggota DPRD Luwu Dilantik, Dua Diantaranya Perempuan
Salah seorang pemilik pangkalan di Belopa, Mustaming mengaku, sudah tidak mendapat pasokan.
"Terakhir tiga Minggu lalu pak. Tidak tahu kenapa," kata Mustaming, Selasa (3/9/2019).
Sebelumnya dia mendapat 80 pasokan gas elpiji, namun langsung habis diserbu konsumen.
"Kita sudah atur, maksimal dua tabung perorang," ujarnya.
Sementara di Jawaro, Desa Senga Selatan, sejumlah pengecer menjual gas elpiji dengan harga tinggi.
Satu tabung gas elpiji tiga kilogram, dijual dengan harga Rp 25 ribu.
"Kami beli di pangkalan Rp 20 ribu. Saya beli 20 tabung lalu diecer lagi dengan harga Rp 25 ribu," kata salah seorang warga di Jawaro.
Ia mengaku tidak tahu kalau ada aturan yang melarang menjual gas elpiji melampaui harga eceran tertinggi.
Aswar, salah seorang warga, terpaksa membeli dengan harga tinggi. Karena di tempat lain, stoknya kosong.
"Daripada tidak masak, lebih baik dibeli walaupun harganya mahal," kata Aswar.
Dia meminta pemerintah serius menangani kelangkaan gas elpiji.
Dan memberikan sanksi tegas pada pangkalan dan pengecer yang melakukan penimbunan.
Bupati Luwu Pecat Tiga Honorer Dishub di RSUD Batara Guru, Ini Pelanggarannya