Mengenal Kratom, Tanaman Obat Asal Kalimantan yang Akan Dilarang BNN, Begini Efeknya Usai Diminum
Kratom saat ini dipertanyakan banyak negara, dan Indonesia lewat Badan Narkotika Nasional sedang memroses kratom menjadi obat-obatan Golongan I.
Dalam satu hari dia dan dua temannya bisa memetik 200 kilogram daun kratom yang jika kering akan susut menjadi sepersepuluhnya.
"Lumayan lah dapat 600.000 sehari. Tapi belum langsung jadi uang. Tapi paling tidak sudah kita petik, empat hari di rumah terus kita jemur sebentar sekitar lima menit baru kita kemas," jelasnya.

Selain Mario, ada Theodorus Simbang yang hari itu memanen kratom. Theo, panggilannya, hanya perlu pergi ke belakang rumahnya untuk memanen kratom yang tumbuh liar di sana.
Setelah daun terkumpul, Theo membagi-baginya dalam satu genggaman dan mengikatnya.
Kemudian daun itu digantung di dalam rumahnya untuk dikeringkan.
Di luar rumahnya juga ada daun yang digelar di halaman untuk dikeringkan di bawah matahari yang masih terik sore itu.
Daun kering ini akan dbuat menjadi remahan hingga menjadi seperti remahan daun teh hijau kering.
"Setelah dari remahan ini kita proses ke penepungan, habis itu baru dikemas dan siap dijual dalam bentuk tepung," ungkap Theo.
Mulai memanen lima tahun yang lalu, Theo dan teman-temannya sekarang dapat mengumpulkan 300kg daun kering remahan untuk dijual dalam sebulan.
Mario dan Theo adalah dua dari sekitar 300.000 petani di Kalbar yang mulai membuat kratom sebagai sumber mata pencaharian mereka, menurut Yosep, Ketua Pekrindo (Pengusaha Kratom Indonesia).
Setiap bulan, rata-rata 300 hingga 500 ton kratom diekspor dari Kalbar, sekitar 80%nya adalah dalam bentuk bubuk, sisanya dalam bentuk daun kering remahan.
Daftar Tarif Baru GoJek dan Grab di Seluruh Indonesia, Berlaku Mulai Hari Ini 2 September 2019
Kesal Tidurnya Terganggu Suara Ngorok, Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Linggis di Bekasi, Kronologinya
Lama Terpendam, Sandiaga Uno Ungkap Mengapa Wajahnya Kusut saat Pengumuman Pilpres, Diusir Prabowo?
Kratom di mata regulator

Negara tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, meski di beberapa negara bagiannya melarang kratom.
Di negara bagian New York, bar-bar yang menyediakan kratom mulai bermunculan.
Di negara ini, banyak konsumen kratom (dalam bentuk bubuk atau pil) menggunakannya untuk terapi ketergantungan opium, isu yang cukup pelik di negara itu, dengan lebih dari 130 orang mati dari overdosis opium setiap hari pada 2017, menurut Departemen Kesehatan (Health & Human Services) AS.