Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jaringan Narkoba Masuk ke Sulawesi Selatan Lewat Jalur Tak Resmi Laut, Udara dan Darat

"Banyak cara yang digunakan jaringan sindikat narkoba untuk menyelundupkan barang haram tersebut, sebagian besar melalui jalur tidak resmi lewat laut,

Editor: Syamsul Bahri
Suryadi
Rapat Kerja BNN dalam rangka sinergi program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder di Hotel Pavor Makassar, Jumat (30/8/2019). 

TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR- Kepala Bagian Umum Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan, Jamaluddin menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan sedang masuk zona merah peredaran narkoba.

Hal itu dikatakan saat memimpin rapat kerja BNN dalam rangka sinergi program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder di Hotel Pavor Makassar, Jumat (30/8/2019).

Subhanallah, Mahasiswi Kedokteran Ini Hafal 30 Juz Al Quran, IMPPAK Ikut Bangga

Dosen Unimerz dan UMMA Kolaborasi Gelar PKMS di SD Kacak

Pekerjaan Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Bongkar Kehidupan Istri di Rumah Seputar Ranjang

Selama Agustus, Batalyon C Pelopor Bone Sudah Kirim 90 Pasukan ke Papua

Sinopsis Suami yang Menangis, Tayang 5 September 2019 di Bioskop Tanah Air

Menurutnya, saat ini jalan masuk peredaran narkoba di Sulawesi Selatan menggunakan banyak modus.

"Banyak cara yang digunakan jaringan sindikat narkoba untuk menyelundupkan barang haram tersebut, sebagian besar melalui jalur tidak resmi lewat laut, darat dan bahkan lewat udara melalui pengiriman online", Ungkapnya.

Hanya saja, kata dia untuk mencegah dan memberantas peredaran narkoba di Sulawesi Selatan pihaknya kewalahan. Di samping fasillitas pendukung yang dimiliki BNN belum memadai, juga SDM yang ada masih terbatas.

" Untuk mendeteksi dan memberantas narkoba secara optimal, dibutuhkan peralatan dan fasilitas yang canggih dan SDM yang handal. Saat ini di BNN Sulsel peralatan masih terbatas dengan jumlah pegawai sekitar 56 orang, masih jauh dari cukup", Sebut Jamal.

Rapat Kerja BNN dalam rangka sinergi program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder di Hotel Pavor Makassar, Jumat (30/8/2019).
Rapat Kerja BNN dalam rangka sinergi program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder di Hotel Pavor Makassar, Jumat (30/8/2019). (Suryadi)

Oleh karena itu, perlu sinergi penanganan permasalahan narkoba melalui program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder.

"Kalau semua komponen masyarakat bersama pemerintah dan pihak swasta bersinergi dan menghilangkan ego sektoral, In Syaa Allah masalah narkoba bisa ditangani", Pungkasnya

Sementara itu Lurah Lembo, Muhammad Ansar AR mengajak para stakeholder untuk ikut berperan dalam melakukan edukasi, peningkatan skill dan program pemberdayaan alternatif yang berkelanjutan bagi warga Sapiria yang dikenal sebagai salahsatu wilayah rawan peredaran narkoba di Kota Makassar Sulawesi Selatan.

" Kami siap mendukung penuh program stakeholder di wilayah kami agar penanganan masalah narkoba bisa tuntas dan berkelanjutan", Harapnya

Hadir dalam rapat kerja di Hotel Pavor Makassar yakni perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Ketenagakerjaan, BLK, TNI/Polri, Camat Tallo, KUA, Lurah Lembo, Ketua LPM, FKPM, Ketua RT/RW, Tokoh Agama dan Masyarakat. (*)

Polisi Ciduk 2 Pengedar Narkoba di Kampung Sapiria Makassar, Barang Buktinya 23 Saset

Seorang pria dan wanita diciduk Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Pelabuhan Makassar, di Kampung Sapiria, Jl Pannampu, Makassar, Kamis kemarin.

Keduanya diketahui bernama Muh Heri Alviansah alias Heri (23) warga Jl Pannampu, Makassar dan seorang ibu rumah tangga bernama, Nena warga Jl Tamajenne, Makassar.

Penangkapan keduanya diungkapkan Kasat Res Narkoba Polres Pelabuhan Makassar, AKP Ilham Fitriadi kepada tribun, Jumat (30/8/2019) siang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved