Diusir Oleh Ayah Kandung, 2 Anak Penderita Epilepsi di Jeneponto Butuh Uluran Tangan
Kerusakan atau perubahan di dalam otak diketahui sebagai penyebab pada sebagian kecil kasus. Epilepsi sering disebut juga sebagai penyakit ayam.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNJENEPONTO.COM, BANGKALA BARAT - Sorang ibu di Dusun Parasangang Beru, Desa Banri Manurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto Samsiah Dg Bulaeng harus merawat sendirian 2 anaknya yang menderita penyaki epilepsi.
Epilepsi merupakan suatu kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang.
KRONOLOGI Lengkap Aulia Kesuma Ditangkap, Pucat Saat Polisi Temukan Kunci Mobil & Seprei Bau Bensin
Pangkep Siap Tuan Rumah Liga 3 Tahun 2019 Zona Sulsel, Begini Persiapannya
Kondisi Jayapura Terkini Masih Mencekam, Mahasiswa Papua Mendadak Tinggalkan Jakarta, Ada Apa?
Suami Tega Bunuh Istri karena Status Facebook Janda, Akal-akalan Soal Penyebab Kematian, Kronologi
Dilapor Sajad Ukra, Nikita Mirzani Sebut Dulu Diminta Gugurkan Kandungan, Elza Syarief Balas Begini?
Kerusakan atau perubahan di dalam otak diketahui sebagai penyebab pada sebagian kecil kasus. Epilepsi sering disebut juga sebagai penyakit ayam.
Dialah Hamka (21) dan Juniati (14) anak Samsiah Dg Bulaeng penderita penyakit epilepsi
Kedua anak ini hanya diurus oleh ibunya di sebuah gubuk reot
Wanita yang akrab disapa Dg Bulaeng diusir oleh suaminya sendiri karena tak terima buah hatinya sendiri yang menderita penyakit epilepsi.
"Sejak 5 tahun yang lalu, bapak mengusir kedua anaknya dari rumah kediamannya," kata Kassubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul.
"Dengan alasan tak terima dengan keadaan anaknya sejak 5 tahun silam," tuturnya.
Penyakit epilepsi yang diderita keduanya membuat kedua bersaudara tersebut lumpuh selama hidupnya.
"Ibunya tak bisa berbuat banyak untuk memikirkan pengobatan karena keterbatasan biaya," sambung Syahrul.
"Untuk mencukupi kehidupannya saja, mereka berharap uluran tangan dan belas kasihan dari orang sekitarnya ditambah dengan kerjaan Syamsiah tidak menetap. Mereka harus bergantung kepada orang yang ingin memberikan pekejaan kepadanya dengan upah seadanya,"
Anak Dg Bulaeng ini juga diberi bantuan oleh ibu-ibu Bhayangkari Polres Jeneponto.

"Ketua Bhayangkari cabang Jeneponto miris melihat keadaan itu,"
"Beliaupun turut memberikan bantuan berupa sembako dan uang tambahan biaya pengobatan, Semoga bantuannya bermanfaat bagi keduanya dan tetap bersabar menjalani hidupnya," pungkas Syahrul.
Kedua anak penderita epilepsi ini juga mendapatkan perhatian dari Kapuskesmas.