Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HUT RI ke 80

Duet Putri TNI dan Anak Petani Jadi Pembawa Bendera HUT RI di Jeneponto

Alya dan Aurel, pelajar Jeneponto dari latar berbeda, ditunjuk sebagai pembawa bendera HUT ke-80 RI.

Tribun Timur/Agung
HUT RI 80 - Wajah cerah Alya Nur Aviva (15) dan Aurel (16) tampak bercampur lelah usai menjalani latihan intensif di Lapangan Pastur, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/8/2025). Keduanya resmi ditunjuk sebagai pembawa bendera dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Jeneponto. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – Wajah cerah Alya Nur Aviva (15) dan Aurel (16) tampak bercampur lelah usai latihan intensif di Lapangan Pastur, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/8/2025).

Keduanya resmi ditunjuk sebagai pembawa bendera dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Jeneponto.

Pelatih Paskibra, Aipda Iqbal, menyampaikan penetapan dilakukan langsung di hadapan Bupati Jeneponto, Paris Yasir, setelah sesi latihan Jumat (15/8/2025) sore.

“Kemarin setelah latihan di hadapan bupati ditetapkan bahwa Tim 8 Putih yang main (mengibarkan bendera),” kata Iqbal.

Tim 8 Putih dipimpin Alya dipercaya mengibarkan Sang Merah Putih pada pagi hari upacara 17 Agustus.

Baca juga: Pajak Jeneponto Naik Hingga 400 Persen 

Sementara Tim 8 Merah yang diisi Aurel mendapat amanah menurunkan bendera pada sore harinya.

“Pada saat pengibaran bendera, tim merah tetap terlibat dan ada di barisan. Begitu pun sebaliknya saat penurunan, tim putih juga ada,” ucapnya.

Ditemui usai latihan, Alya dan Aurel mengaku bangga dan terharu bisa menjadi bagian penting dari Paskibra Jeneponto 2025.

“Karena kami ini ingin menjadi calon pemimpin yang baik, membanggakan orang tua dan mengabdi untuk negeri,” ujar Alya dan Aurel kompak.

Mereka mengenang proses seleksi harus dilalui sebelum sampai pada titik ini.

“Sebelumnya ada tiga kelompok yang diseleksi, masing-masing kelompok ada tiga orang, tapi hanya kami berdua yang terpilih,” cerita Alya.

Tidak semua perjalanan mulus.

Ada suka dan duka selama seleksi dan latihan.

“Senangnya karena bisa tampil dan masuk pasukan, dan teman-teman kompak. Dukanya saat latihan fisik,” sambung Aurel.

Meski begitu, dukungan keluarga dan teman-teman membuat mereka kuat.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved