Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Ada Jalan Lain Aulia Kesuma Lunasi Utang di 2 Bank & Kredit, Bunuh Suami Anak Tiri Demi Rp 10 M

Tak Ada Jalan Lain Aulia Kesuma Lunasi Utang di 2 Bank & Kredit, Bunuh Suami Anak Tiri Demi Rp 10 M

Editor: Waode Nurmin
DOK PRIBADI VIA FACEBOOK.COM/AULIA MEI NIE/KOMPAS.COM
Tak Ada Jalan Lain Aulia Kesuma Lunasi Utang di 2 Bank & Kredit, Bunuh Suami Anak Tiri Demi Rp 10 M 

Namun, Aulia Kesuma ternyata belum membayar lunas para eksekutor, baru seperempat bayaran diberikan kepada 4 eksekutor.

Dari mana Aulia Kesuma mendapatkan uang senilai itu?

 

Belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan.

Sekadar informasi, namun belum terkonfirmasi, Aulia Kesuma melalui akunnya di Facebook bernama Aulia Mei Nie, menulis informasi pekerjannya di kolom bio.

Dia menulis bekerja sebagai financial coordinator (koodinator keuangan) PT Bangun Energy Resources (bidang perminyakan dan tambang).

Bio akun Facebook milik Aulia Kesuma.
Bio akun Facebook milik Aulia Kesuma. (FACEBOOK.COM/AULIA MEI NIE)

Dia menulis pernah mengenyam pendidikan di Saint Mary College.

Teman Sekolah Al Ghazali

Reaksi Al Ghazali tahun teman sekelasnya jadi korban pembunuh bayaran suruhan ibu tirinya, terungkap isi chat WhatsApp Aulia Kesuma Kepada Pupung Sadili Sang Suami.

Ternyata di balik rasa duka atas kekejaman yang dilakukan ibu tiri terhadap M Adi Pradana terungkap satu fakta lain.

Usut punya usut, ternyata M Adi Pradana merupakan teman sekolah Al Ghazali.

Foto M Adi Pradana bersama Al Ghazali saat di kelas pun masih tersimpan rapih di media sosial.

Ternyata, M Adi Pradana atau akrab disapa Dana ini merupakan teman sekolah dari anak Ahmad Dhani, Al Ghazali.

Foto M Adi Pradana bersama Al Ghazali diposting akun Instagram @ventinique_family.

Tampak di foto, M Adi Pradana atau Dana berfoto bersama Al Ghazali dan enam teman lainnya.

Kedelepan termasuk M Adi Pradana mengenakan batik seragam.

Postingan tersebut juga menandai akun masing-masing orang yang ada di foto, termasuk M Adi Pradana dan Al Ghazali.

Dalam kolom komentarnya, admin akun tersebut menjelaskan bahwa foto diambil disaat mereka duduk di bangku kelas 12.

foto M Adi Pradana bersama Al Ghazali (Instagram)
foto M Adi Pradana bersama Al Ghazali (Instagram) ()

Akun ini juga menerangkan bahwa Al Ghazali dan M Adi Pradanasekolah di SMA Bakti Mulya 400.

Sekolah mengah atas yang berada di Jakarta Selatan ini juga menghasilkan beberapa artis.

Sekolah yang memiliki nilai-nilai Islam ini dulunya punya siswa yang sekarang sudah jadi artis.

Artis yang merupakan lulusan SMA Bakti Mulya 400 masih tergolong muda.

Seperti Al Ghazali, Yuki Kato dan Widi Vierratale.

Al Ghazali lewat akun Instagramnya juga baru saja memposting ucapan duka atas meninggalnya M Adi Pradana

"Selamat jalan brother

Semoga alam kebaikanmu diterima di sisiNya

Surga menantimu brother," tulis Al Ghazali di Insta Storynya tentang duka meninggalnya M Adi Pradana atau Dana.

ungkapan duka Al Ghazali pada M Adi Pradana (Instagram)
ungkapan duka Al Ghazali pada M Adi Pradana (Instagram) ()

 Minta Bantuan Mantan Pembantu

Menurut Kombes Argo Yuwono, hal itu diketahui berdasarkan keterangan sementara yang diberikan Aulia Kesuma kepada penyidik.

Aulia Kesuma kemudian meminta bantuan suami mantan pembantunya untuk mendatangkan pembunuh bayaran dari Lampung guna menghabisi nyawa suami dan anaknya.

"Yang bersangkutan ( Aulia Kesuma ) pernah mempunyai pembantu, pembantu ini sudah tidak ada lagi di situ (di rumahnya). Dia (pembantunya) seorang perempuan dan suami pembantu ini disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung," kata Kombes Argo Yuwono.

Dua pembunuh bayaran berinisial S dan A kemudian datang ke Jakarta.

Keduanya bertemu Aulia Kesuma dalam mobil di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Aulia Kesuma menjanjikan bayaran Rp 500 juta untuk membunuh suami dan anaknya.

"Akhirnya di dalam mobil, deal (setuju) untuk membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 juta," ujar Kombes Argo Yuwono.

Pupung Sadili dan anaknya, Dana pun dibunuh di rumahnya, di Lebak Bulus.

Kombes Argo Yuwono mengatakan, tersangka Giovanni Kelvin, ponakan Aulia Kesuma, sebelumnya memberikan minuman keras kepada Dana atas perintah sang bibi.

"Istri korban ( Aulia Kesuma ) menyuruh KV ( Giovanni Kelvin ) itu untuk memberi minuman keras kepada korban dengan inisial D. Akhirnya D mabuk dan enggak sadar, kemudian dibekap," kata Kombes Argo Yuwono.

Pupung Sadili dibunuh dengan cara memberikan minuman yang telah diracun oleh dua pembunuh bayaran berinisial S dan A.

"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban ( Edi Chandra Purnama ) di minunan dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," ujar Kombes Argo Yuwono.

Selanjutnya, kedua korban dibawa menggunakan mobil ke kawasan Sukabumi.

Setelah sampai di kawasan Gunung Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemudian mayat 2 orang itu dibakar tersangka Giovanni Kelvin.

Saat ini, sudah ada 4 pelaku ditangkap.

Dua orang di antaranya yakni Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin.

Aulia Kesuma ditangkap di Jakarta oleh Polda Jawa Barat dan sudah dibawa ke Bandung.

Sementara Giovanni Kelvin hingga kini masih menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta, karena terkena luka bakar saat berusaha membakar korban yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.

Dua tersangka lainnya, yakni S dan A.

Mereka merupakan pembunuh bayaran atas perintah Aulia Kesuma.

Tersangka S dan A ditangkap di Lampung Timur oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.

Kedua tersangka pembunuh bayaran itu tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) pukul 19.07 WIB.

Kedua tersangka tiba di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya tanpa menggunakan alas kaki.

Keduanya ditembak pada bagian kaki akibat melakukan perlawanan saat ditangkap.

Kedua tersangka hanya tertunduk dan memilih diam saat dicecar sejumlah pertanyaan oleh awak media.

Mereka pun langsung dibawa masuk ke ruangan penyidikan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Secara terpisah, pada Selasa lalu, polisi juga menghadirkan Aulia Kesuma dalam konferensi pers yang dilakukan di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam konpers tersebut, Aulia Kesuma mengaku menyesali perbuatannya.

Tampak Aulia Kesuma yang mengenakan baju tahan itu menutupi wajahnya menggunakan kerudung warna putih.

"Iya menyesal," kata Aulia Kesuma.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya. Tersangka Aulia Kesuma dihadirkan (baju biru).
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya. Tersangka Aulia Kesuma dihadirkan (baju biru). (BIDANG HUMAS POLDA JABAR)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved