Libatkan Pembunuh Bayaran, Inilah 8 Kasus Pembunuhan yang Bikin Heboh Indonesia, Terbaru di Sukabumi
AK tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan menyewa 4 pembunuh bayaran.
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM-Menyewa jasa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa seseorang hanya sekelumit dari berbagai kasus Pembunuhan yang terjadi.
Baru-baru ini terungkap kasus Pembunuhan ayah dan anak dan jasadnya dibakar bersama sebuah mobil di Sukabumi.
AK tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anaknya M Adi Pradana alian Dana (23) dengan menyewa 4 pembunuh bayaran.
Polisi mengungkapkan, motif Pembunuhan tersebut gegara masalah utang piutang dan persoalan rumah tangga.
Baca: Sewa 4 Pembunuh Bayaran, Istri Jadi Otak Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Jasadnya Lalu Dibakar
Baca: AKHIRNYA Terkuak Motif Pembunuhan Ayah & Anak yang Jasadnya Terbakar dalam Mobil di Sukabumi
Tak hanya AK, ada satu orang lain yang diduga pelaku, KV yang merupakan anak AK saat ini masih dirawat di RS Pertamina Jakarta.
Kasus ini bermula saat warga sekitar melihat sebuah mobil Toyota Calya dengan plat nomor B 2983 SZH terbakar sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelum api melahap habis mobil tersebut, warga sudah melaporkan langsung peristiwa tersebut ke Polsek Cidahu.
Mengetahui laporan warga, sejumlah anggota Polsek Cidahu datang dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil analisis polisi, dua jasad tersebut merupakan korban pembunuh yang dilakukan beberapa hari yang lalu.
Hal ini terindikasi dari kondisi mayat yang sudah mengalami pembusukan.
"Kedua jasad sudah berada di dalam mobil lalu mobilnya dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak," tutur Nasriadi.
Selain kasus Pembunuhan tersebut, berikut 7 kasus Pembunuhan yang sempat menghebohkan Indonesia dengan melibatkan pembunuh bayaran:
1. Kasus Pembunuhan Holly Agela Hayu Winanti
Kasus Pembunuhan Holly Angela Hayu Winanti di kamar lantai 9 AT, Tower Ebony, Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan 2013 lalu akhirnya terkuak.
Polisi menangkap dua orang eksekutor Holly, mereka mengaku mendapat bayaran Rp 40-50 juta untuk membunuh istri siri pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu.
