Tak Disediakan Pin Emas Saat Pelantikan, Anggota DPRD Jeneponto Terpilih Protes Sekwan
Sedianya 40 anggota dewan terpilih bakal menggunakan pin emas 25 karat dengan berat 5 gram, namun diganti dengan pin duplikat.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Rencana penggunaan pin duplikat atau imitasi dalam pelantikan anggota DPRD Jeneponto terpilih Selasa (27/8/2019) mendatang, menuai protes.
Sedianya 40 anggota dewan terpilih bakal menggunakan pin emas 25 karat dengan berat 5 gram, namun diganti dengan pin duplikat.
Pengelola Baznas Enrekang Minta Zakat Dari Perniagaan Bisa Maksimal
Dukung Program Kementan, Kabupaten Bekasi Genjot Tanam Padi Gogo di Lahan Kering
VIDEO: Suasana Hari Pertama Job Fair di Atrium Matos Mamuju
TRIBUNWIKI: Ada 26 Taman Kanak-kanak di Kecamatan Tallo Makassar, Ini 12 di Antaranya
Live TV Online Trans 7, Link Live Streaming Siaran Langsung MotoGP Inggris 2019, Nonton Tanpa Buffer
Anggota DPRD Jeneponto terpilih Imam Taufiq Bohari mengatakan Sekretariat Dewan (Sekwan) tidak menyiapkan pin yang sedianya dipakai saat pelantikan.
"Asumsinya kami anggap ada pin emas bagi anggota DPRD yang akan dilantik, akan tetapi setelah kami audiensi dengan Sekwan, itu tidak ada," kata ketua PPP Jeneponto itu usai gladi bersih, Minggu (25/8/2019) siang.
Menurut Imam Taufiq alasan tak menggunakan pin emas karena saat penyusunan anggaran itu tidak diantisipasi adanya kenaikan harga emas.
"Jika tidak ada pin emas, maka harus ada pin duplikat yang disediakan, tapi ternyata pin duplikat itu juga tidak disiapkan Sekwan," tuturnya.
"Sedangkan pin duplikat itu hanya disiapkan oleh individu memakai uang pribadinya, Karaeng Muang," jelas Imam Taufiq.
Pria kelahiran 1975 itu menilai pelantikan anggota DPRD Jeneponto kurang dikoordinir dengan baik.

" Dari awal sudah ditahu akan ada pelantikan DPRD di tahun 2019 ini, harusnya lebih dipersiapkan," tegas Imam Taufiq.
Suami dari Hj Mernawati itu juga mempersoalkan masalah pakaian yang cuma disiapkan satu pasang yang dipakai pada saat pelantikan anggota DPRD Jeneponto.
“Setelah dilantik, dengan otomatis langsung beraktivitas di kantor. Lalu kita memakai pakaian apa, idealnya itu disiapkan pakaian sipil harian dan pakain dinas harian, tapi itu tidak ada,” terangnya
Imam Taufik menambahkan pelantikan DPRD hampir sederajat pelantikan Bupati dan dilaksanakan satu kali dalam lima tahun dan seharusnya dipersiapkan dari awal.
"Pelantikan ini juga harus dipersiapkan. Ini juga dibahas di Komisi I, kenapa tidak dipikirkan anggarannya supaya cukup pada saat dibahas. Jadi, saya anggap pelaksana teknis di lapangan kurang profesional," tutupnya.
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur