Sehari Pasca Terbakar, Begini Kondisi Pasar Tempe Wajo
Masih pagi, sebelah barat bangunan pasar yang terbakar sudah padat pedagang menggelar lapak, Begitupula di sebelah utara.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Sehari pasca terbakarnya Pasar Tempe Sengkang, para pedagang korban kebakaran kembali membangun asa, Minggu (25/8/2019).
Masih pagi, sebelah barat bangunan pasar yang terbakar sudah padat pedagang menggelar lapak, Begitupula di sebelah utara.
Sisi selatan dan timur, sebagian ada yang berjualan di depan kios mereka yang terbakar.
Pasar Tempe cuma beroperasi pagi dua hari sepekan, yakni Minggu dan Rabu.
Jika sore hari, biasanya juga masih beroperasi, tapi tak seramai hari pasar yang disebutkan sebelumnya.
90 Remaja Gowa Diingatkan Bahaya Narkoba dan Perkawinan Dini
Paket Undian Tora Moka Masih Cari 11 Orang Diberangkatkan Umroh, Begini Caranya
Detik-detik Kepala Satpol PP Eks Perwira TNI Ribut Lawan Perwira Polisi Pejabat BNN di Tempat Dugem
Aktivitas jual beli mulai hidup kembali. Tawar menawar jadi pemandangan biasa. Meski, ada luka yang disimpan di hati para pedagang, musibah baru saja meratakan tempat mencari nafkah mereka.
Salah satu pedagang korban kebakaran yang mulai berjulan kembali adalah Nurcaya. Kaos kaki dan koas tangan pun digelar di atas tikar, menempati jalanan.
"Ini cuma sedikit barang dibawa, karena kondisinya darurat," katanya.
Dirinya yang memiliki lapak di dalam pasar tradisional tersebut pun tak bersisa. Barang-barang yabg dijualnya adaah sisa stok yang disimpan di rumah.
Ada yang berjualan ada pula yang tidak. Jika Nurcaya menjual, adalah salah satunya Nur Alamsyah yang tidak menjual.
Dirinya memilih tak menjual lantaran mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah untuk tak menjual hari ini.
PLN Target 12 Persen Pemakaian Listrik di Sulsel, Sulbar dan Sultra
Atraksi Terjun Payung Hingga Hiburan Panggung Semarakkan Jingga Run 2019
"Kemarin sudah banyak yang ambil tempat, tapi rencananya ini hari baru pembagian tempat, makanya belum menjual. Tapi sudah banyak yang menjual," katanya.
Dirinya cuma menyetor fotocopy Surat Izin Pemakaian Tempat (SIPT) ke koordinator yang ditunjuk, untuk melakukan inventarisasi untuk pembagian sementar lokasi berjualan pasca Pasar Tempe terbakar.
Diketahui, pasar tradisional yang mulai beroperasi sekitar 1960-an tersebut terbakar pada Sabtu (24/8/2019) dini hari.
Tercatat, ada 64 kios, 448 los, 180 pedagang tanpa tempat dengan izin SIPT, dan 102 pedagang tanpa SIPT yang menempati pelataran pasar yang menjadi korban. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: