Pedagang Korban Kebakaran Pasar Tempe Sesalkan Sikap Pemda Wajo, Ada Apa?
Hal tersebut disampaikan salah seorang pedagang, Nur Alamsyah, saat ditemui di dekat bangunan Pasar Tempe yang terbakar, Minggu (25/8/2019).
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Pedagang korban kebakaran Pasar Tempe, menyesalkan sikap pemerintah yang tidak menindaklanjuti keputusan relokasi sementara para pedagang.
Hal tersebut disampaikan salah seorang pedagang, Nur Alamsyah, saat ditemui di dekat bangunan Pasar Tempe yang terbakar, Minggu (25/8/2019).
"Ada yang menjual, tapi masih banyak juga yang belum menjual, karena kesepakatan forum kemarin. Hari ini kami belum bisa menjual, karena baru mau pembagian tempat," ujar Nur Alamsyah.
Padahal seperti biasanya, Minggu dan Rabu adalah hari pasar.
Perkenalkan Potensi Wisata, Ada Event Jelajah Alam di Bacukiki
130 Santri Pagar Nusa Sulbar Ikuti UKT di MAN Majene
Kemarau di Selayar Diperkirakan Hingga November, PDAM Terancam Krisis Air
Nur Alamsyah menyesalkan sikap pemerintah daerah, yang tidak turun tangan mengatur lokasi sementara tersebut.
"Tidak ada tindak lanjut keputusan kemarin. Seharusnya setelah pertemuan kemarin, hasilnya diumumkan disini (pasar), karena ada yang hadir ada juga yang tidak, makanya tidak tahu dan menjual," katanya.
Ia juga tidak bisa menyalahkan pedagang apabila ada menjual. Seperti penjual tomat sama lombok, apabila tidak dijual maka dagangannya bisa busuk.
Kendala yang timbul adalah kesamarataan tempat yang dijanjikan untuk para pedagang korban kebakaran.
"Kemarin itu ukurannya yang disepakati 1 meter kali 2 meter, bagi pedagang sayur dan lainnya mungkin cukup. Tapi yang jual campuran sama pecah belah, butuh tempat yang sedikit luas," katanya.
Dirinya berharap kepada pemerintah, pasca terbakarnya Pasar Tempe, ada antisipasi timbulnya konflik sosial di kalangan pedagang dan masyarakat.
Pelamar Kerja Padati Job Fair di Mamuju, Dibuka Hingga 27 Agustus
Bupati Wajo Dukung Karemuddin Maju di Pilkada Luwu Utara
Sebab, kondisi sekarang amatlah rawan dimanfaatkan oleh sejumlah oknum tak bertanggungjawab.
"Utamakan dulu pedagang di dalam Pasar Tempe, kita cuma ikuti apa yang terbaik oleh pemerintah, karena pasti banyak yang ingin mengambil tempat nantinya, kita tekankan dahulukan para korban," katanya.
Diketahui, pemerintah daerah pasca terbakarnya Pasar Tempe langsung melakukan pembahasan terkait lokasi relokasi dan langkah-langkah darurat lainnya.
Hasil pertemuan tersebut yakni menyepakati sebelah barat, selatan dan utara bangunan Pasar Tempe yang terbakar akan dijadikan tempat relokasi sementara untuk berjualan.
Tercatat, ada 64 kios, 448 los, 180 pedagang tanpa tempat dengan izin SIPT, dan 102 pedagang tanpa SIPT yang menempati pelataran pasar yang menjadi korban.
Dari pantauan Tribun Timur di lokasi sementara, para pedagang yang berjualan tetap dikenakan retribusi kebersihan sebesar Rp 3.000. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: