Menteri Sofyan Djalil Sebut Kaltim Jadi Ibu Kota Negara yang Baru, 800 Ribu ASN akan Dipindahkan
Sofyan Djalil mengungkap Ibu kota negara baru berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, penentuan Ibu Kota negara tidak dalam kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, tapi di kawasan pinggiran.
Kemungkinan, ada dua wilayah yang disasar yakni sisi timur Bukit Soeharto mengarah ke pantai di wilayah Samboja Kutai Kertanegara dan sisi barat mengarah ke Penajam Paser Utara (PPU).
"Kalau ada yang bermain jadi tuan takur silakan. Selamat rugi. Apakah di sekitar Bukit Soeharto atau di PPU. Saya tidak sampaikan itu karena ada sesuatu yang tidak boleh disampaikan peta," ungkap Isran Noor saat dialog bersama Bappenas dan kepala daerah se-Kaltim di Hotel Swiss Bell, Balikpapan, Rabu (21/8/2019).

Namun, Isran enggan menyampaikan daerah mana yang pasti akan dipilih. Hal itu dilakukan untuk menghindari broker tanah.
Baca: Resmi Jadi Legislator Enrekang, Hawa Bakal Fokus Tiga Hal Ini
Baca: 10 Sekolah di Dompu Meningkatkan Performanya Berkat SLI
Baca: Dorong Peningkatan PAD, Pamkab Mamuju Terapkan Mobile Paymen Online Sistem
Isran sebelumnya juga sudah menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota bukan di kawasan hutan lindung Bukit Soeharto, tapi di sisi timur dan barat.
"Pokoknya di Bukit Soeharto, tapi tidak di hutannya, di bagian timur dan barat. Hutan Bukti Soeharto akan jadi penyangga," tutur Isran di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (19/8/2019).
800 Ribu ASN Pindah
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin memperkirakan akan ada 800.000 aparatur sipil negara ( ASN) yang pindah jika ibu kota jadi dipindahkan.
“ASN pusat sudah ada datanya tinggal ibu kotanya di mana tinggal pindah. Ya kurang lebih hampir satu juta, sekitar 800.000 (ASN) yang pindah,” ujar Syafruddin di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Syafruddin mengatakan, 800.000 ASN yang pindah tersebut terdiri dari semua kementerian yang ada di Jakarta.
Menurut dia, para ASN harus siap jika nanti dipindah.
“Kalau semua kementerian dan lembaga pindah, ya ASN pindah. Enggak mungkin tinggal di sini (Jakarta),” kata mantan Wakapolri tersebut.
Berbeda dengan Syafruddin, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, tak semua ASN di kementerian akan dipindah ke ibu kota baru.
Dia memperkirakan hanya 600.000 ASN yang akan dipindah ke ibu kota baru.