Rivo Kundimang Petinju Juara Internasional Banting Stir Jadi Kuli Bangunan, Alasannya Menohok & Haru
Dulu sosok petinju muda berbakat yang diidolakan banyak orang, kini banting stir jadi kuli bangunan demi menyambung hidup. Siapa sangka pentinju Ind
Sementara itu, uang sebesar Rp 350.000, adalah minimal uang makan yang ia dapatkan untuk satu minggu.
Jumlah tersebut bahkan jauh lebih sedikit ketimbang penghasilannya saat menjadi kuli bangunan.
Pada saat ia menjadi kuli bangunan, upah sejumlah Rp 150.000 bisa ia peroleh setiap harinya.
Bahkan dalam sebulan sudah ia bisa mendapatkan upah sekitar Rp 4,5 juta.
Ia menuturkan, saat masih di Jakarta, Rivo dan istrinya bahkan harus rela makan kacang-kacangan, rempeyek dan minum kopi lantaran bayaran sebagai atlet tinjunya yang sangat sedikit.
Baca: Seto Minta Jamaah Haji Asal Sinjai Lekatkan Haji Mabrurnya pada Kehidupan Sehari-hari
Baca: Dinobatkan Jadi Pahlawan Literasi, Siapa Bripda Yusran?
Baca: Merry Asisten Raffi Ahmad Nagita Balik & Dapat Hadiah Ini, Syahrini Ayu Ting Ting Belum Tentu Mampu

Mirisnya lagi, sebagai seorang atlet tinju kelas dunia, ia hanya diberi uang sebesar Rp. 100.000 untuk membeli asupan vitaminnya.
"Uang itu hanya beli vitamin CDR saja sudah habis. Seharusnya kita diberikan susu atau vitamin yang lebih untuk kebugaran," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Disaat menyabet juara kelas IBF Pan Pacific, pihak sponsor, sempat berjanji akan memberikan sepeda motor, namun sampai hari ini janji itu tak pernah ditepati.
Baca: TRIBUNWIKI: Ini PKBM Swasta di Kecamatan Panakkukang Makassar, Untuk Dapat Ijazah Setara Sekolah
Baca: VIRAL Video Panas Mahasiswi Yogyakarta Tersebar di WA & Line, ternyata Direkam saat Masih Pacaran
Hidup bergantung pada profesi petinju yang sangat jauh dari kata layak menjadi alasan untuknya dan istri kembali ke Manado dan beralih profesi agar kehidupan keluarganya kembali stabil.
Mantan juara tinju dunia ini masuk ke dunia olahraga tinju sejak usianya 10 tahun.
Pria kelahiran 1 November 1997 ini masuk ke dunia tinju, karena orangtuanya melihat bakat pada diri Rivo.
Rivo pertama berkarir di sasana Panther, kemudian naik ke tinju profesional sasana Aquase, baru pindah ke Navaz Boxing Camp.
Prestasi terakhir yang ia sabet bahkan belum ada enam bulan lamanya, yakni pada April 2019 kemarin.
Ia merebut sabuk juara IBF Pan Pacific kelas Super Light 63,5 Kg dan menang atas petinju Filipina, Ryan Sermona.
Dengan menang TKO pada ronde ke empat, Rivo memaksa Ryan Sermona untuk menyerah dan berhak atas sabuk juara IBF Pan Pacific pada April tahun 2019 lalu.