Formappi: Pantas Anggota DPR Tak Protes Tunjangan Perumahan Dipotong, Dapat Dana Reses Rp702 Juta

TRIBUN-TIMUR.COM - Anggaran reses anggota DPR sebesar hampir dua kali lipat dibanding periode sebelumnya.

Anggaran reses DPR naik saat anggaran tunjangan dipotong.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, heran dengan kenaikan tunjangan reses itu.

Reses adalah waktu bagi wakil rakyat untuk berinteraksi langsung dengan pemilihnya, mendengarkan masalah mereka, dan membawa masukan tersebut kembali ke pusat pemerintahan.

Lucius sudah paham alasan anggota DPR tidak protes saat uang tunjangan perumahan Rp50 juta dipotong.

Kini mereka mendapat uang reses senilai Rp702 juta.

“Dengan tunjangan reses sefantastis ini, kita jadi paham kenapa DPR tak menangis kehilangan 50 juta per bulan dari tunjangan perumahan,” kata Lucius, Minggu (12/10/2025).

Lucius menilai, kenaikan dana reses ini bagaikan petir di siang bolong karena tidak pernah diberitahukan kepada masyarakat.

“Peningkatan nilai tunjangan reses anggota DPR hingga nyaris 100 persen dari periode sebelumnya bak petir di siang bolong. Mengejutkan!” ujar Lucius.

Lucius mengatakan, kenaikan tunjangan dari Rp 400 juta menjadi Rp 702 juta luput dari perhatian publik yang pada akhir Agustus 2025 lalu.

Waktu itu terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran, untuk menuntut penghapusan tunjangan rumah anggota DPR RI.

“Pada saat huru-hara menuntut penghapusan tunjangan perumahan akhir Agustus hingga awal September lalu, tunjangan reses ini tak ikut disorot karena tak menyangka angkanya sedahsyat itu,” kata Lucius.

Dana reses anggota DPR naik

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengakui, ada kenaikan dana reses bagi anggota DPR periode 2024-2029 menjadi Rp 702 juta.

Anggaran reses naik hampir dua kali lipat dibanding periode 2019-2024, Rp 400 juta.