Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KABAR BURUK bagi PNS, TNI/Polri, Pensiunan, Jokowi Tak Singgung Naik Gaji di 2020, THR dan Gaji 13?

Presiden Joko Widodo membacakan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2020 beserta nota keuangannya, Jumat (16/8/2019).

Editor: Anita Kusuma Wardana
Kompas.com
KABAR BURUK bagi PNS, TNI/Polri, Pensiunan, Jokowi Jamin Gaji Tak Naik di 2020, THR dan Gaji 13? 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,
Selamat Siang,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swasti Astu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan

Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota
Lembaga Negara, Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Lembaga Pemerintahan, Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung.

Hadirin sekalian yang berbahagia, serta Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,

Kita patut bersyukur bahwa di tengah gejolak perekonomian global, pembangunan ekonomi kita selama lima tahun ini telah menunjukkan capaian yang menggembirakan.

Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88 persen di tahun 2015, menjadi 5,17 persen di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06 persen.

Angka pengangguran menurun dari 5,81persen pada Februari 2015, menjadi 5,01persen pada Februari 2019.

Penduduk miskin terus menurun dari 11,22 persen pada Maret 2015, menjadi 9,41 persen pada Maret 2019, terendah dalam sejarah NKRI.

Ketimpangan pendapatan terus menurun, ditunjukkan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,408 pada Maret 2015, menjadi 0,382 pada Maret 2019. 

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 69,55 di 2015, menjadi 71,39 di 2018, atau masuk dalam status tinggi.

Selain itu, tidak ada lagi provinsi dengan tingkat IPM yang rendah. Logistic Performance Index (LPI) naik dari peringkat 53 dunia pada 2014, menjadi peringkat 46 dunia pada 2018.

Dalam Global Competitiveness Index, kualitas infrastruktur kita termasuk listrik dan air meningkat, dari peringkat 81 dunia pada 2015, ke peringkat 71 dunia pada 2018.

Berbagai capaian tersebut tidak terlepas dari reformasi fiskal yang telah kita lakukan. Kita tidak lagi menggunakan pola money follows function, tetapi money follows program.

Kita tidak lagi berorientasi pada proses dan output, tetapi pada impact dan outcome. Kita terus mengelola fiskal agar lebih sehat, lebih adil, dan menopang kemandirian. 

Namun, kita tidak boleh lengah. Tantangan ekonomi ke depan semakin berat dan semakin
kompleks, ekonomi dunia sedang mengalami ketidakpastian, beberapa emerging marketsedang mengalami krisis, dan beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan negatif.

Kita juga menghadapi tantangan perang dagang. Depresiasi nilai mata uang beberapa negara seperti yuan-Tiongkok dan peso- Argentina, membuat kita harus waspada.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved