Detik-detik HUT ke 74 RI, Mereka Sosok Paskibraka Pembawa Baki Bendera Pusaka dari Tahun ke Tahun
Detik-detik Kemerdekaan RI, Mereka Sosok Paskibraka Pembawa Baki Bendera Pusaka dari Tahun ke Tahun
TRIBUN-TIMUR.COM - Besok seluruh rakyta Indonesia akan merayakan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 74 Tahun, 17 Agustus 2019.
Peringatan momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen yang paling dtunggu adalah pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).
Dan yang selalu menjadi perhatian adalah sosok si pembawa baki bendera Merah Putih, khususnya untuk menaikkan dan menurunkan bendera di Istana Kepresidenan dan dilihat langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Suatu kebanggan rasanya bisa membawa bendera pusaka bangsa Indonesia untuk dikibarkan di detik-detik kemerdekaan kita.
Sebab, sosok pembawa baki ini dipilih dari seluruh Indonesia.
Lalu siapa saja yang pernah beruntung berada di posisi tersebut.
Berikut dirangkum dari beberapa sumber sejumlah pembawa baki bendera pusaka dari tahun ke tahun.
Baca: Kisah Cucu Soeharto Menjadi Pembawa Baki Paskibraka Nasional, Baru Diungkap pada 2018
Baca: Siswi SMAN 4 Luwu Timur Dipercayakan Pembawa Baki di Upacara HUT ke-74 RI
Baca: 8 FAKTA BARU Kematian Paskibra Tangsel Pembawa Baki 17 Agustus Aurelia, KPAI Tuntut Investigasi
1. Juana Gita Medinnas Janis (2014)

Juana Gita Medinnas Janis terpilih membawa bendera pusaka pada 17 Agustus 2014.
Saat itu, ia merupakan siswi kelas XI SMA Negeri 1 Tahuna, Sulawesi Utara.
Kepada Tribunnews, Juana sempat bercerita tentang perjalanannya hingga menjadi Paskibraka.
Juana mampu bertahan hingga akhir karena dukungan penuh dari orangtuanya.
"Saya berusaha banggain orang tua. Orang tua saya selalu menyupport. Apalagi pas seleksi, ada 5-6 kali seleksi. Ada rasa ingin nyerah, tapi Ortu selalu support," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
"Ortu bilang harus banggain Provinsi dan banggain ortu juga. Mereka selalu kasih motivasi, tak boleh nyerah dalam seleksi dan harus tetap tersenyum," kisah Juana mengulangi pesan orangtuanya.
Salah satu pengalaman pun dikisahkan Juana saat dirinya sudah menyerah saat seleksi akhir di daerah.