Alasan Sebenarnya Prada DP Bunuh Vera Oktaria usai Berhubungan Badan, Bukan karena Diputuskan
Sejumlah Fakta baru tentang pembunuhan sadis kasir Indomaret Vera Oktaria terungkap. Terdakwa Prada DP sudah ditahan memberikan kesaksian di persida
Alasan Sebenarnya Prada DP Bunuh Vera Oktaria, Soal Hubungan Badan, Bukan karena diputuskan
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah Fakta baru tentang kasus Pembunuhan Sadis kasir Indomaret Vera Oktaria terungkap.
Terdakwa Prada DP sudah ditahan memberikan kesaksian di persidangan kasus mutilasi kekasihnya sendiri.
Dalam keterangannya di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Kamis (15/8/2019), ketahuan alasannya membunuh pacar.
Ternyata bukan karena gagal move on dan kecewa saat diputuskan, seperti yang diberitakan sejumlah media selama ini.
Melainkan karena kekecewaan lainnya.

Baca: Sudah Bunuh, Siksa dan Mutilasi Kekasihnya, Prada DP Tiba-tiba Menangis Ingat Tindakan Vera Padanya
Baca: LIVE Facebook Kesaksian Anggota TNI Prada DP Pembunuh Vera Oktaria, Nonton Sekarang!
Baca: Alasan Dodi Paman Prada DP Paling Dicari TNI, Punya Peran Banyak di Hari Vera Oktaria Dibunuh
Apa masalahnya? Cek selengkapnya di sini:
Belakangan Prada DP mengaku kecewa berat karena Vera Oktarian mengaku hamil dua bulan.
Vera Oktaria menyebut, Prada DP lah yang menghamili dirinya.
Padahal pengakuan Prada DP, dirinya dan Vera Oktaria baru pertama kali berhubungan badan di kamar hotel di Sungai Lilin tersebut.
Namun, di kamar hotel itu pula Vera menyatakan sudah hamil dua bulan.
Tak bisa menahan emosi, Prada DP pun akhirnya nekat membunuh dan memutilasi Vera Oktaria.
Prada DP mengaku nekat membunuh serta memutilasi pacarnya sendiri Fera Oktaria (21) lantaran kecewa dengan pernyataan korban yang mengaku telah hamil selama dua bulan.

Baca: KRONOLOGI 3 Polisi Terbakar Hidup-hidup, Ini yang Terjadi Sebelum Insiden Ngeri, Terduga Pelaku
Baca: BMKG Memprediksi Cuaca Cerah Sepanjang Hari di Pangkep
Baca: 25 Ucapan dan Kata Mutiara Selamat Kemerdekaan ke-74 RI, Bisa Share WA, IG, FB, hingga Update Status
Dalam kesaksiannya, Prada DP bersama Vera datang ke penginapan Sahabat Mulya di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan pada 8 Mei 2019 sekitar pukul 02.00WIB.
Mereka saat itu m
emutuskan untuk bermalam dikarenakan tak mendapatkan alamat rumah bibinya, Elsa yang berada di kawasan Betung, Banyuasin.
"Karena sudah malam, kami akhirnya menginap di sana,"kata Prada DP memberikan ke saksian.
Setelah membayar uang sewa kamar Rp 150.000, Prada DP dan Fera lalu masuk ke dalam kamar 06 untuk menginap.
Saat di dalam kamar, Prada DP mengakui jika ia dan Vera melakukan hubungan layaknya suami istri hingga dua kali.
Ribut soal Password HP
Di kamar hotel itu, Prada DP mengakui sempat terjadi keributan antara dirinya dengan Vera.
Keributan itu dimulai ketika Prada DP
menemukan handphone milik korban dalam keadaan mati.
"Saya hidupkan handphonenya. Lalu masukkan paswordnya. Ternyata paswordnya berubah bukan tanggal kami jadian," ujarnya.
Melihat ada kejanggalan, prajurit baru itu langsung menanyakan alasan korban mengubah password handphone.
Namun, Vera langsung marah dan mengaku sedang hamil selama dua bulan. Pernyataan itu membuat Prada DP marah dan langsung menjambak rambut Vera.
Bahkan kepala korban langsung dibenturkan ke dinding.
Baca: Terungkap Alasan Anggota TNI Prada Deri Pramana Bunuh Vera Oktaria Seusai Hubungan Intim di Wisma
Baca: Pertanian Tradisional itu Urusan “Kolotnial”, Petani Milenial Harus Manfaatkan Industry 4.0
Baca: ALASAN Robert Alberts Pecat Punggawa Persib Bandung Demi 3 Pemain Asing yang Masih Muda dan Baru

Vera sempat melawan dan mendorong terdakwa.
Akan tetapi, Prada DP langsung mencekik dan membekap Vera hingga akhirnya meninggal.
"Saya kecewa dia mengaku hamil. Padahal saya pendidikan militer 5 bulan dan hari itu baru pertama kali kami berhubungan," jelasnya.
Mengetahui korban tewas, Prada DP sempat kebingungan.
Ia akhirnya menemukan gergaji besi yang ada di dalam gudang kamar untuk memutilasi Vera agar jejak kejahatannya hilang.
Namun usaha itu gagal lantaran gergaji yang digunakan patah.
Ia kemudian menemui pamannya, Dodi Karnadi. Di rumah pamannya, ada saksi lainnya bernama Imam, yang menyarankan Prada DP membakar jenazah Vera untuk menghilangkan jejak.
Tidak Ada Gangguan Jiwa
Sementara itu, Dandenkessyah 02.04.04 Palembang Letkol Ckm dr Hilary menjadi saksi ahli kejiwaan dalam sidang Prada DP, menyebutkan bahwa keadaan Prada DP dalam kondisi sehat dan tak mengalami gangguan jiwa.
Hillary mengatakan, pada 17 Juni 2019 ia melakukan pemeriksaan kejiwaan Prada DP di Denpom II Sriwijaya setelah prajurit baru tersebut ditangkap akibat kasus pembunuhan serta mutilasi terhadap pacarnya sendiri Vera Oktaria.
Saat itu, ia melakukan tes kejiwaan Prada DP melalui sesi wawancara. Hasilnya, seluruh pertanyaan yang dilontarkan pun dijawab dengan baik.
"Biasanya kalau ada tanda gangguan jiwa, seluruh pertanyaan akan dijawab tidak nyambung. Tapi semuanya dijawab dengan benar," kata Hillary di hadapan hakim ketua dalam sidang.
Hillary mengungkapkan, dalam ilmu kejiwaan, ada empat kategori penyakit jiwa yang dialami seseorang, yakni J1, J2,J3, dan J4. Untuk Prada DP sendiri, menurutnya masuk dalam kategori J2 dan masih dalam tahap normal.
"Semakin tinggi, maka semakin parah. Untuk Prada DP tingkatannya masih normal karena berada di J2. Dia sadar apa yang dilakukan," ujarnya.
Saat tes penerimaan calon tamtama pada 2018 lalu, Hillary mengaku tak mendapatkan kejanggalan kepada Prada DP yang saat itu masih berstatus sebagai calon siswa.
Hasil tes wawancara psikologi pun, Prada DP dinyatakan sehat dan tak mengalami gangguan jiwa.
"Memang waktu saya periksa itu semuanya normal, tidak ada gejala gangguan atau seperti apa," terangnya.
Fakta Baru Anggota TNI Prada Deri Pramana Bunuh Vera Oktaria, yang Ditemukan di Alat Vital Korban
Fakta baru anggota TNI Prada Deri Pramana bunuh eks kasir Indomaret Vera Oktaria, yang ditemukan di alat vital korban.
Sejumlah hal terungkap dari persidangan kasus pembunuhan eks kasir Indomaret bernama Vera Oktaria oleh anggota TNI Prada Deri Pramana.
Pelaku sekaligus anggota TNI Prada Deri Pramana ternyata tidak mengalami gangguan jiwa hingga korban sempat alami kekerasan seksual.
Sidang keempat kasus Prada Deri Pramana memutilasi kekasihnya kembali digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/8/2019).
Sidang tersebut masih untuk mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Oditur.
Ada lima saksi yang dihadirkan yakni saksi ahli forensik, ahli kejiwaan, tim Identifikasi Polres Muba, anggota Den Intel Kodam II Sriwijaya serta pedagang tas yang hendak digunakan Prada Deri Pramana untuk menyembunyikan mayat korban Vera Oktaria (21).
Dalam persidangan tersebut juga terkuak sejumlah fakta.
Berikut fakta persidangan keempat Prada Deri Pramana yang dirangkum Kompas.com.
Dua Saksi Kunci Hilang Misterius
Ada dua saksi kunci yang tidak hadir dalam sidang, padahal merupakan saksi kunci.
Kedua saksi yang hilang tersebut adalah Dodi Karnadi (36) paman Prada Deri Pramana.
Serta Muhammad Hasanudin, teman dari Dodi Karnadi.
Dodi Karnadi adalah orang pertama yang mengetahui Prada Deri Pramana memutilasi dan membunuh Vera Oktaria.
Sedangkan, Muhammad Hasanudin yang membawa terdakwa ke salah satu pondok pesantren di Serang, Banten.
Oditur CHK Mayor D Butar Butar dalam sidang mengatakan, mereka telah empat kali melayangkan surat panggilan kepada kedua saksi untuk hadir di persidangan.
Namun, sampai sekarang tak ada jawaban dari kedua saksi tersebut.
Korban Vera Oktaria Alami Kekerasan Seksual
Fakta lain datang dari Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan Kompol Mansyuri.
Ia menemukan tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Vera Oktaria saat melakukan otopsi korban pada 10 Mei 2019 lalu di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan di kemaluan korban tidak ada bercak sperma.
Namun, hanya mendapatkan tanda kekerasan di bagian selaput dara.
Terdapat luka lecet di selaput dara korban.
"Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja. Kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang.
Mansyuri mengaku tak bisa memastikan penyebab luka kekerasan di alat kelamin korban karena kondisi yang sudah mulai membusuk.
Kejiwaan Prada Deri Pramana Dinyatakan Sehat
Prada Deri Pramana dipastikan tidak mengalami gangguan jiwa saat membunuh dan memutilasi pacarnya, Vera Oktaria.
Hal itu dikatakan Dandenkessyah 02.04.04 Palembang Letkol Ckm dr Hilary yang dihadirkan sebagai saksi ahli kejiwaan.
Menurut dia, pada 17 Juni 2019 ia melakukan pemeriksaan kejiwaan Prada Deri Pramana di Denpom II Sriwijaya.
Saat itu, ia melakukan tes kejiwaan Prada Deri Pramana melalui sesi wawancara.
Hasilnya, seluruh pertanyaan yang dilontarkan pun dijawab dengan baik.
"Biasanya kalau ada tanda gangguan jiwa, seluruh pertanyaan akan dijawab tidak nyambung. Tapi semuanya dijawab dengan benar," kata Hillary di hadapan hakim ketua dalam sidang.
Sidik Jari Ungkap Identitas Prada Deri Pramana
Pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan untuk mencari identitas pembunuh Vera Oktaria.
Hal itu diungkapkan oleh Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Muba Aipda Chandra Kartika, saat menjadi saksi di Pengadilan Militer I-04 Palembang.
Beruntung, polisi menemukan sidik jadi pelaku.
"Kita menganalisa tempat kejadian, mencari sidik jari.Ditemukan sidik jari di diujung atas daun pintu, itu ada sidik jari jempol," kata Chandra.
Saat pencocokan sidik jari berlangsung, ada empat nama yang keluar.
Namun, nama Prada Deri Pramana memiliki skor tertinggi yakni 7,6 persen.
Setelah mendapatkan identitas tersebut, Chandra langsung melaporkan kepada Kasatreskrim Polres Muba.
Selanjutnya, dilakukan pencocokan data pembanding ke tim Inafis Polda Sumsel.
Hasil yang dikeluarkan tersebut pun sama dan tetap mengarah kepada Prada Deri Pramana
Follow akun instagram Tribun Timur:
1