Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Dodi Paman Prada DP Paling Dicari TNI, Punya Peran Banyak di Hari Vera Oktaria Dibunuh

Alasan Dodi Paman Prada DP Paling Dicari TNI, Punya Peran Banyak di Hari Vera Oktaria Dibunuh

Editor: Waode Nurmin
Sriwijaya Post
Alasan Dodi Paman Prada DP Paling Dicari TNI, Punya Peran Banyak di Hari Vera Oktaria Dibunuh 

TRIBUN-TIMUR.COM - Fakta-fakta baru tentang kasus Prada Deri Pramana (Prada DP) yang memutilasi pacarnya sendiri, Vera Oktaria, terungkap di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Rabu (14/8/2019).

Fakta itu antara lain adanya upaya menghilangkan jejak atas kasus mutilasi Vera Oktaria di kamar penginapan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Termasuk teka-teki keberadaan motor milik Vera Oktaria, Honda Beat warna hitam dan pink yang dibawa dari Aplembang ke Sungai Lilin.

Fakta-fakta itu terungkap melalui Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) Dodi Karnadi yang dibacakan oditur Mayor Chk Darwin Butar Butar SH dan Mayor Chk Andi Putu SH secara bergantian.

Adapun Dodi Karnadi adalah paman Prada DP, yang sampai saat ini tak bisa ditemukan dan mangkir saat dipanggil menjadi saksi di persidangan.

Ini kemudian menjadikan sosok tersebut paling dicari TNI untuk memberikan keterangan di Pengadilan Militer atas kasus pembunuhan Vera Oktaria.

Kenapa? Doni dtengarai punya banyak peran dalam kasus tersebut. 

Keterlibatannya sudah ada sejak Prada DP menghabisi nyawa Vera di hari itu.

"Terdakwa menitipkan motor Honda Beat warna hitam dan pink ke rumah Udin (teman Dodi) di Sungai Lilin," ujar Oditur Mayor Chk Andi Putu SH.

Sebelum menitipkan motor di rumah Udin, Dodi mengatakan diminta Prada DP untuk menjual motor tersebut pada Rabu (8/5/2019), atau sehari setelah peristiwa mutilasi Vera.

Ketika itu, Prada DP berada di rumah Dodi. Ia kemudian menceritakan kepada Dodi dan Imam, teman Dodi, bahwa dirinya telah membunuh Vera Oktaria.

Adapun Imam saat ini telah meninggal. Imam ditemukan tewas tenggelam di Sungai Dawas Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, pada 22 Juni 2019 lalu, atau sebulan setelah peristiwa mutilasi Vera.

"Itu (jual motor korban) untuk ongkos terdakwa pergi setelah membunuh korban," ujarnya.

Selanjutnya Prada DP juga memberikan dua buah handphone ke Imam dan Dodi.

Handphone itu kemudian dibawa Dodi ke jalan lintas. Saat truk jenis Fuso melintas, Dodi dengan sigap melemparkan HP pemberian Prada DP itu, ke bak truk yang sedang melaju.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved