Lebih Senang Jadi Pimpinan DPR Ketimbang MPR, Fadli Zon Ungkap Alasannya, Tunggu Mandat Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, dirinya siap apabila ditunjuk kembali menjadi kandidat wakil ketua DPR dari Partai Gerindra
TRIBN-TIMUR.COM-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, dirinya siap apabila ditunjuk kembali menjadi kandidat wakil ketua DPR dari Partai Gerindra untuk periode 2019-2014.
Saat ini, Fadli Zon memang menjabat wakil ketua DPR.
Namun, untuk periode mendatang ia menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Ya saya sih siap saja kalau dicalonkan lagi, namanya tugas, kan," ucap Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
"Nanti tergantung pada Ketua Dewan Pembina, kepada Pak Prabowo," kata dia.
Baca: Daftar Nama Calon Menteri Presiden Jokowi Beredar Lagi, Ada Nama Fadli Zon, Mahfud MD,Luhut Tergeser
Baca: Kepada Fadli Zon, Karni Ilyas Akhirnya Ungkap Alasan Sebenarnya ILC TV One Cuti Panjang Prapilpres
Baca: Fadli Zon Sebut Investigasi Majalah Tempo Berjudul Tim Mawar dan Rusuh Sarinah Berkualitas Rendah

Fadli Zon mengatakan, dia ingin memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Oleh karena itu, ia merasa lebih cocok berada di DPR.
"Tapi rasanya sih saya lebih cocok menyuarakan suara rakyat, lah. Ya berarti di DPR konsituen saya, maunya di DPR," ujarnya.
Fadli mengatakan, dia lebih memilih mengisi posisi wakil ketua DPR daripada kursi pimpinan MPR.
Sebab, apabila menjadi wakil ketua DPR, dirinya lebih bebas menyampaikan aspirasi rakyat dan mengkritisi kebijakan pemerintah.
"Saya sih lebih memilih di DPR. Karena di DPR kita bisa lebih bebas menyuarakan suara rakyat, lebih bebas dalam menyampaikan aspirasi rakyat. Kita juga bisa lebih kritis, dan kekritisan itu juga penting bagi pemerintah," ucapnya.
Dalam Pemilihan Legislatif 2019, Fadli Zon dipastikan lolos ke parlemen.

Fadli maju dari Daerah Pemilihan Jawa Barat V, meliputi Kabupaten Bogor. Dia memperoleh 230.524 suara di dapilnya.
Disebut-sebut Masuk Kabinet Jokowi
Sosok yang bakal dipilih Presiden Joko Widodo bersama wakilnya, KH Maruf Amin masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II masih menjadi misteri.
Namun beberapa hari terakhir, kembali beredar daftar nama-nama menteri Kabinet Kerja Jilid II, Jokowi-Maruf Amin melalui WhatsApp.
Dikutip dari Tribunnews.com, daftar nama calon menteri yang kali ini beredar disebut-sebut diputuskan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Minggu (4/8/2019).
Dalam selembar kertas tersebut, tertulis Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabinet Kerja Jilid ll Periode 2019-2024.

Baca: Kabar Tak Baik untuk Presiden Jokowi, Sapi Kurban Suami Iriana Bikin Ulah, Warga Jadi Korban
Baca: Asyik, Presiden Jokowi Beri Tunjangan Khusus untuk PNS Fungsional Kataloger, Cek Jumlahnya di Sini
Baca: VIRAL Presiden Jokowi Ngevlog, Sopirnya Mahathir Mohamad Perdana Menteri Malaysia, Ngebut Juga
Baca: Warga Solo Dibuat Panik, Akan Disembelih di Hari Raya Idul Adha, Sapi Jokowi Ngamuk, Gini Ceritanya?
Tertulis juga, rapat dipimpin Presiden Jokowi dan Sekretaris Rapat Pramono Anung di Ruang Garuda Istana Bogor, Minggu (4/8/2019).
Ada pun yang hadir ditulis wapres terpilih Maruf Amin, ketua umum partai koalisi, dan sekretaris jenderal partai koalisi.
Berikut ini susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin yang beredar di medsos tersebut:
Presiden: Joko Widodo
Wakil Presiden: Maruf Amin
Menteri Kabinet
Menteri Sekretaris Negara: Pramono Anung Wibowo

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Hendrawan Supratikno
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Susi Pudjiastuti
Menteri Perhubungan: Rusdi Kirana

Menteri Kelautan dan Perikanan: Agus Suherman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Faisal Basri
Menteri Pariwisata: Triawan Munaf
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Ryamizard Ryacudu
Menteri Dalam Negeri: Ganjar Pranowo
Menteri Luar Negeri: Dino Patti Djalal
Menteri Pertahanan: Andi Widjajanto
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Mahfud MD

Menteri Komunikasi dan Informatika: Semuel Abrijani Pangerapan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Heru Budi Hartono
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Rini Soemarno
Menteri Keuangan: Muhammad Chatib Basri
Menteri BUMN: Ririel Ardiansyah
Menteri Koperasi dan UKM: Eva Kusuma Sundari
Menteri Perindustrian: Bahlil Lahadalia
Menteri Perdagangan: Fadli Zon

Menteri Pertanian: Spudnik Sujono Kamino
Menteri Ketenagakerjaan: Muhammad Hanif Dhakiri
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
Menteri Lingkungan Hidup dan Perikanan: Tsamara Amany Alatas
Menteri Agraria dan Tata Ruang: Adian Napitupulu
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Yudi Latief
Menteri Agama: Komaruddin Hidayat
Menteri Kesehatan: Daeng M Faqih
Menteri Sosial: Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Najwa Shihab
Menteri Pendidikan Nasional: Syawal Gultom
Baca: Fakta-fakta Siswi SMP Makassar Dicabuli Caleg Gagal Berkali-kali, dari Komentar FB ke Kamar Wisma
Baca: Bahas Pertanian, Syahar Dialog Bareng Warga Dua Pitue Sidrap
Baca: Rumah Mantan Kiper PSM Deny Marcel di BTN Paopao Permai Gowa Dibobol Maling
Baca: 6 Bulan Yusuf TKI Korea Tak Sadar Ditipu Kekasihnya, Herawati Terus Bohong Karena Tak Mau Pisah
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Kadarsah Suryadi
Menteri Pemuda Dan Olahraga: Erick Thohir
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko
Pejabat Setingkat Menteri
Jaksa Agung: Todung Mulya Lubis
Panglima TNI: Jenderal Andhika Perkasa
Kapolri: Jenderal Mohammad Tito Karnavian
Sekretaris Kabinet: Johan Budi SP
Kepala Negara Pemerintah Non Kementerian
Kepala Badan Intelijen Negara: Budi Gunawan
Kepala Badan Penanaman Modal: Thomas Trikasih Lembong
Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Addie Muljadi Sumaatmadja
Kepala Lembaga Non Struktural
Kepala Staf Kepresidenan: Diaz Hendropriyono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritisi Pemerintah, Alasan Fadli Zon Cocok jika Diberi Mandat Pimpinan DPR", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/13113011/kritisi-pemerintah-alasan-fadli-zon-cocok-jika-diberi-mandat-pimpinan-dpr.
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Bayu Galih