Sempat Ditolak Warga, Tambang Pasir di Pallae Wajo Kembali Beroperasi
Dua pekan lalu, tepatnya Selasa (30/7/2019), tambang tersebut ditutup sementara, dengan dalih akan dilakukan kajian ulang terlait izin lingkungannya.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Ansar
Sebab, masyarakat khawatir akan dampak buruk yang ditimbulkan, baik pada lingkungan maupun aktivitas sosial masyarakat.
Namun, sambung Amiruddin, apabila terdapat indikasi kerusakan lingkungan, maka pihaknya pemerintah pun siap dalam mengambil tindakan tegas.
"Indikasi kerusakan lingkungan yang dimaksud dapat dijadikan dasar, untuk melakukan tindakan," ujar dia.
Lengkap Bocoran Nama-nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi-Amin: Ada Fadli Zon, Mahfud MD, Najwa Shihab
Selain Jam Tangan Rp 600 Juta, Asisten Raffi Ahmad Nagita Meri Juga Diberi 3 Barang Mahal Ini
Program Mentan Amran di Nilai Bappenas Memacu Pertumbuhan Daerah
"Dengan ketentuan melaui pengujian ilmiah melalui laboratorium dari lembaga yang tersertifikasi," katanya.
Sejumlah keputusan pun diambil, seperti pemilik tambang akan membagun instalasi air bersih di Pallae.
Pemkab Wajo bersedia untuk memfasilitasi tanaman jabon 1.000 pohon di pinggir sungai Kelurahan Wiringpalenae.
Pengelola tambang siap hentikan pengoperasian mesin pompa pada jam-jam tertentu.
Apabila azan masjid berkumandang, serta ditutup pada malam hari, mesin dimatikan.
Partisipasi Rp 10.000 per mobil untuk biaya distribusi pengangkutan pasir.
Biaya diperuntukan untuk masyarakat Pallae. Serta harus memberikan laporan setiap bulan serta pengawas terkait pengoperasian tambang pasir. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: