Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Mesra dengan Megawati Rachmawati Soekarnoputri Jelaskan Posisi Gerindra Fadli Zon Lain Lagi

Prabowo Mesra dengan Megawati Rachmawati Soekarnoputri Jelaskan Posisi Gerindra Fadli Zon Lain Lagi

Tribunnews
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri 

Prabowo Mesra dengan Megawati Rachmawati Soekarnoputri Jelaskan Posisi Gerindra Fadli Zon Lain Lagi

TRIBUN-TIMUR.COM,- Teka-teki apakah Prabowo SUbianto atau Gerindra merapat ke pemerintah, belum juga terjawab.

Hingga saat ini Prabowo Subianto belum juga menyampaikan sikap Gerindra usai Pilpres 2019 kemarin.

Baca: Kelakar Megawati Tolak Tawaran 8 Kursi Menteri Era SBY & Makna Kehadiran Prabowo di Kongres PDIP

Baca: 10 Nama Kader PDIP Diusul Megawati Menteri Jokowi Adik Prabowo Hasim Djojohadikusomo dari Gerindra?

Baca: Profil Nur Asia Istri Sandiaga Direstui Maju di Pilkada Tangsel 2020, Putri Maruf Amin Lawannya

Baca: Komentar Sandiaga Soal Kehadiran Prabowo Subianto Tanpa Dirinya di Kongres PDIP, Sebut Baper

Baca: Adik Prabowo Hasim Djojohadikusomo & Sandiaga Uno Kuat Jadi Menteri Jokowi Usulan Gerindra, Masuk?

Namun belakangan, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Megawati Ketua Umum terpilih PDIP.

Bahkan keduanya terlihat santai ngobrol dan makan bersama.

Kuat dugaan bahwa Prabowo Subianto merapat ke kubu Jokowi lantaran Prabowo juga hadiri kongres PDIP di Bali.

Bahkan dirinya disindir Jokowi dan Megawati.

Lalu apa betul Gerindra tidak akan menjadi partai oposisi?

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menampik Partai Gerindra merapat pada kubu koalisi.

Menurut dia, partai berlambang burung garuda ini tetap menjadi partai oposisi.

"Masih sampai saat ini (jadi oposisi)," ujar dia yang ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (12/8/2019).

Dirinya berpandangan, lebih tepat rasanya Partai Gerindra menjadi opisisi sebagaimana sejak awal dilahirkan memiliki visi sebagai antitesa dari pemerintahan.

"Sebaiknya di luar sistem pemerintahan (oposisi) karena kita akan memperbaiki sistem. Dan saya selalu mengatakan sejak awal partai Gerindra itu sudah memposisikan diri sebagai antitesa dari pada sistem sekarang. Karena sistem yang sekarang ini adalah diametral (bertentangan) dengan UUD 1945," jelasnya.

Ia mengatakan, jika pun hendak merapat, perlu pembahasan secara konfrehensif untuk memutuskan sikap politik Partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dalam periode pemerintahan kedua Joko Widodo.

"Belum, kalau kita secara perkenalan itu biasa. Dalam kita mengambil sikap politik juga harus dibahas dipikirkan secara komprehensif baik manfaat maupun nanti apakah merapat," kata anak ketiga Presiden pertama RI Soekarno ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved