Disebut 'Makelar' Proyek, Wakil Ketua PKK Tantang Pansus Hak Angket DPRD Sulsel
Wakil Ketua TP-PKK Sulsel, Hajrah Arsyad mengklarifikasi tudingan Panitia Khusus (Pansus) hak angket DPRD Sulsel.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulawesi Selatan, Hajrah Arsyad mengklarifikasi tudingan Panitia Khusus (Pansus) hak angket DPRD Sulsel.
"Seperti dugaan kedekatan saya dengan lbu Gubernur saya gunakan untuk mendapat keuntungan tertentu. Jelas itu dugaan yang salah," kata Hajrah dalam rilisnya.
Ibu rumah tangga yang punya sarang burung walet dan udang di Pinrang ini juga membantah tudingan mendapatkan proyek APBD senilai 20 Milyar.
Baca: Temui KPK di Jakarta, Pansus Hak Angket DPRD Sulsel Diminta Lakukan ini
Apalagi proyek itu disebut peroleh oleh dengan cara yang kurang patut atau tidak lazim.
Hajrah mengaku tidak mengerjakan atau akan mengerjakan projek APBD Provinsi Sulsel tahun 2019 satu paket pun.
Termasuk pernyataan yang dianggap memanfaatkan kedekatan saya dengan lbu Gubemur untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Misalnya mendapatkan proyek atau fasilitas Iainnya. "Dugaan ini jelas-jelas telah mempermalukan harga diri saya, telah menjatuhkan wibawa saya dan keluarga," sebutnya.
Menurutnya dia sudah hampir 10 tahun memiliki hubungan baik dengan ibu Gubernur, tetapi sama sekali ada niat tmemanfaatkan hubungan baik itu untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
"Saya minta kepada para pihak yang telah membangun prasangka buruk ini untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi langsung dengan lbu Gubernur Sulsel (ibu Lies)," sebutnyam
Hajrah juga menantang Pansus Hak Angket untuk membuktikan terkait tudingan itu. Ia siap mempertanggungjawabkan secara hukum.
Namun kata dia para pihak yang memunculkan dan menyebarkan dugaan ini, patut juga mempertanggungjawabkannya secara hukum.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Sulsel, Kadir Halid membeberkan sejumlah dokumen yang menunjukkan Hajrah mendapatkan banyak proyek yang tergolong besar disejumlah dinas selama masa pemerintahan NA.
Dokumen itu disita dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Totalnya 46 paket yang tersebar di tiga dinas senilai Rp 20,083 miliar.
Misalnya 33 paket proyek di dinas kehutanan dengan total Rp 11,7 miliar, tujuh paket proyek total Rp 2,283 miliar di dinas pertanian dan ketahanan pangan, serta tujuh paket proyek senilai Rp 6,1 miliar di dinas sumber daya air, cipta karya, dan tata ruang provinsi.
Proyek melalui tender maupun penunjukan langsung (PL) disejumlah daerah di Sulsel. “Ini atas nama ibu semua dan masih banyak yang lain tapi belum ditender,” kata Kadir di ruang sidang.
Tapi keterangan itu ditampik Hajrah. "Sumpah demi Allah. Saya tidak punya proyek karena saya bukan kontraktor. Tanya semua dinas-dinas,” kata Hajrah. Kadir lalu membuka dokumen itu kala itu
“Berarti ibu adalah makelar proyek yang menfasilitasi semua karena sangat jelas ada nama-nama ibu di sini,” ujar Kadir mempelihatkan daftar paket proyek atas nama terperiksa.
Pada sidang ini, Hajrah juga membantah beberapa keterangan terperiksa sebelumnya seperti mantan Kepala Biro Pembangunan Sulsel Jumras.
Dalam keterangannya di sidang hak angket, Jumras mengakui Hajrah beberapa kali datang melakukan lobi-lobi proyek.
Hajrah datang bersama saudara NA, Megawati Abdullah, dan kerabat dekat lainnya Naharuddin.
“Ibu Hajrah kita kenal Jumras. Berapa kali ibu ketemu Jumras?” tanya Kadir.
“Pernah ketemu satu kali waktu ulang tahun Parepare,” jawab Hajrah.
Mendengarkan jawaban itu, Kadir mengingatkannya memberikan keterangan sebenarnya.
Hajrah bersikukuh.
Kadir lalu meminta keterangan Jumras via sambungan telepon dan memperdengarkannya di ruang sidang.
Jumras menyampaikan beberapa kali bertemu Hajrah yang datang bersama Mega. “Pernah ketemu Hajrah, tempatnya berbeda-beda.
Pernah di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di dekat kantor gubernur. Hotel di Jalan Gunung Latimojong dekat perempatan Jalan Sungai Saddang, serta rumah makan Ujung Pandang,” ujar Jumras.
Pertemuan itu terkait urusan proyek.
“Ada daftar dia bawa,” jawab Jumras.
Keterangan Hajrah yang bertolak belakang membuat Kadir geram. (*)
Baca: Kisah Harkito Syam Asal Pinrang, Jadi Tim PDKB-TT, Taruhkan Nyawa Amankan Listrik
Padahal Baru Saja Menikah, Foto Tanpa Busana Artis Dangdut Siti Badriah & Krisjiana di Kolam Beredar
LOWONGAN KERJA - Perum Perumnas & Toyota Astra Motor Cari Karyawan, Cek Link Pendaftaran Online
LAGI VIRAL Video Detik-detik Kepala Ular Piton 3 Meter Muncul di Lubang WC, Pemilik Rumah Histeris
Momen Jenderal Polisi Usir 2 Mahasiswa di Acara Rapat, Tolong Hormati Saya
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Lowongan Kerja - PT Astra Honda Motor Butuh Karyawan 20 Posisi, Cek Syarat, Daftar Online di Sini!
Baca: Terpisah 30 Tahun, BRSLU Gau Mabaji Pertemukan Nenek Hapsah dengan Keluarganya
Baca: Inikah Penyebab Uki Keluar dari NOAH dan Kata Ariel Mantan Pacar Luna Maya
Baca: Lowongan Kerja - McDonalds Cari Karyawan, Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Syarat & Link Pendaftaran
Baca: LAGI VIRAL Video Detik-detik Kepala Ular Piton 3 Meter Muncul di Lubang WC, Pemilik Rumah Histeris