Lama Tak Terlihat, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan Menantu Tiba-tiba Muncul, Lihat Buktinya
Lama tak terlihat, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan menantu tiba-tiba muncul, lihat buktinya.
Ya Allah, berikanlah aku anugrah mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di tanah Rasul-Mu shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR Bukhari 1890)
Kata an-Nawawi,
يستحب طلب الموت في بلد شريف
Dianjurkan untuk meminta mati di daerah yang mulia. (al-Majmu’, 5/106).
Umar juga memohon, agar jenazahnya dimakamkan di samping makan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar as-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.
Seperti itu pula yang dilakukan sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash dan Said bin Zaid. Diceritakan oleh Imam Malik, bahwa beliau meninggal di daerah Aqiq, lalu jenazahnya dipindah ke Madinah, dan dimakamkan di Madinah. (al-Muwatha’, 2/325 dan dishahihkan Ibnu Abdil Bar dalam al-Istidzkar)
Tidak Semua Syahid
Keterangan di atas untuk menunjukkan keutamaan meninggal di Tanah Suci.
Seperti meninggal di Tanah Haram, terutama Madinah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan, muslim yang meninggal di Madinah akan mendapat syafaat dari beliau.
Sementara apakah mereka mati syahid?
Untuk bisa disebut mati syahid, harus ada dalil karena predikat syahid adalah predikat khusus.
Hanya bisa diberikan, jika ada dalil.
Keutamaan Wafat Ketika Ihram
Orang yang wafat dalam kondisi ihram, baik ketika haji atau umrah, memiliki keutamaan khusus.
Orang ini di hari kiamat akan dibangkitkan dalam kondisi membaca talbiyah, ‘Labbaik Allahumma labbaik…’
Karena itu, jenazahnya tidak boleh diberi wewangian dan tidak boleh ditutup kepalanya.
Dipertahankan seperti orang yang ihram.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bercerita,
Ada orang yang ikut wukuf bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Arafah, tiba-tiba ada orang yang terpelanting dari ontanya, jatuh, hingga lehernya patah.
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan,
اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ، وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوْبَيْنِ، وَلا تَمَسُّوهُ طِيباً، وَلا تُخَمِّرُوا رَأْسَهُ وَلا تُحَنِّطُوهُ، فَإِنَّ اللهَ يَبْعَثُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مُلَبِّياً
Mandikan dia dengan air dan bidara. Jangan dikasih wewangian, dan jangan ditutupi kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya paa hari kiamat, dalam kondisi membaca talbiyah. (Bukhari 1265 dan Muslim 2948).(tribunnews.com/konsultasisyariah.com)