Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Mati Lampu Besar Pernah Terjadi di Jawa-Bali Tahun 2005, Begini Kejadiannya
Gangguan ini mengakibatkan beberapa unit pembangkit besar lepas dari jaringan, yakni PLTU Paiton unit 7 dan 8 serta enam unit PLTU Suralaya
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Mati listrik ini merupakan mati listrik terbesar dalam sejarah dalam jumlah orang yang terpengaruh.
Kejadian
Peristiwa ini dimulai pada sekitar pukul 08.59 WIB, saat terhentinya operasi PLTU Suralaya unit 6 dan 7, sehingga sistem kekurangan pasokan sebesar 1.200 megawatt.
Untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal, PLN langsung menggunakan PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTGU Muara Tawar yang biasanya baru beroperasi saat beban puncak.
Akibat pengoperasian ketiga pembangkit tersebut, aliran daya pada SUTET 500 KV Saguling-Cibinong menjadi semakin besar, mendekati batas aman 2.000 Ampere.
Kemudian pada pukul 10.23, tiba-tiba SUTET Saguling-Cibinong terbuka sehingga sistem Jawa-Bali terpisah dua bagian.
Gangguan ini mengakibatkan beberapa unit pembangkit besar lepas dari jaringan, yakni PLTU Paiton unit 7 dan 8 serta enam unit PLTU Suralaya.
Jaringan yang terganggu adalah jalur Cilegon-Cibinong-Saguling.
Jaringan ini merupakan satu-satunya jaringan penghubung daya dari PLTU Paiton di Jawa Timur ke Jawa Barat.
Sebelumnya, pada September 2002, jalur yang sama pernah terganggu dan menyebabkan listrik mati selama dua hari.
Hingga sekitar tiga jam setelah awal kejadian, baru sekitar 45 persen daya listrik yang pulih.
Penyebab
Penyelidikan awal menyimpulkan bahwa peritiwa ini terjadi karena malafungsi sistem proteksi DEF atau directional earth fault di Cibinong.
Kejadian malafungsi sistem proteksi ini juga pernah terjadi beberapa kali terjadi pada sistem yang sama.
Tercatat sebanyak tujuh kali gangguan besar dengan penyebab utama sebagian besar berkaitan dengan sistem proteksi (dan di antaranya malafungsi sistem proteksi) dalam 10 tahun terakhir sebelum kejadian.