Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI: Bergumal dengan Rektor dan Dosen Asing

Hal itu untuk mewujudkan cita-cita ada perguruan tinggi Indonesia masuk seratus besar perguruan tinggi kelas dunia.

Editor: Ansar
M Budi Djatmiko/Ketua Umum APTISI Pusat
Bergumal dengan Rektor dan Dosen Asing 

Seperti biasanya gaya poltik Indonesia, dari Presiden, gubernur hingga bupati dan walikota, enggan untuk mengelontorkan projek yang sifatnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal ini bisa dipahami, jika seorang pejabat menglintorkan anggaran untuk SDM tidaknakan terlihat saat dirinya menjabat.

Karena dia ingin dipilih kembali, maka anggaran belanja diushakan dlam bentuk projek fisik.

Disamping dapat terlihat saat dia menjabat juga dapat jatah setiap projek yang diluncurkan (patut diduga).

Maka tidak terlalu kaget biasanya proyek SDM akan digelontorkan diperide kepemimpinan yang kedua, ini biasanya jika tidak terpaksa.

Namun akan terjadi tuntutan para pemodal saat kampanye dulu, dan mengakibatkan projek pengembangan SDM selalu mangkrak. Maka akan dialihkan ke projek fisik lagi.

Apalagi jabatan sudah dikapling-kapling partai pendukung, inilah salah satu biang kerok negara kita hancur.

Maka ada baiknya arah politik Presiden Jokowi harus mulai berubah ke pengembangan SDM yang sesungguhnya.

Menterinya PTN.

Saya sering katakan dalam tiap forum, bahwa menteri ristekdikti adalah mentrinya PTN, hal ini terlihat dari besarnya perhatian anggaran buat PTN 93% dari PTN yang tidak sampai 200 perguruan tinggi.

Sedangkan PTS yang berjumlah 4500an hanya kebagian 7% dari anggaran APBN, tentu hal ini perlu dikaji ulang.

Bisa jadi jika pemerintah banyak memberikan hibah pada PTS akan lahir perguruan tinggi kelas dunia dari PTS.

Jadi wajar presiden membolehkan rektor dan dosen asing masuk ke indonesia.

Saya pernah katakan pada pak Jokowi, mestinya PTN yang sudah banyak di danai oleh negara harus banyak berprestasi.

Dan PTN jangan sibuk dipenerimaan mahasiswa baru dengan banya menerima mahasiswa baru.

Akibatnya rektor PTN sibuk menangani jumlah mahasiswa yang begitu besar dan lupa pada kualitas.

Mestinya PTN konsen pada kelas-kelas dan fakultas internasional dengan banyak mengundang mahasiswa san dosen asing agar berkolabarsi menghasilkan karya nyata.

Nyatanya sangat sedikit PTN kita kedatangan mahasiswa asing.

Karena perguruan tinggi kelas dunia salah satu ukurannya adalah internasionalisasi, riset dan menghasilkan lulusan yang mampu berkiprah nyata di dunia usaha dan industri bertaraf internasional.

Saya yakin kalo ada rektor dan dosen asing mereka tidak mengejar banyaknya mahasiswa tetapi mengejar kualitas, output dan outcome.

Masalahnya setiap rektor PTN akan diberi pekerjaan rumah tentang APK ( angka partisipasi kasar), mestinya APK berikan saja pada PTS saja.

Terjadi silang pendapat.

Sepertibiasanya jika ada gagasan yang tidak biasa, masyarakat kita saling berbeda pendapat.

Hal ini sangat baik dan wajar tinggal para pemegang kebijakan harus menyadari, ini semua karena kecintaan pada NKRI.

Sehingga perlu diserap dan direnungkan secara mendalam. Keputusan apakah mau ambil rektor dan dosen asing, betul-betul sudah dikaji secara baik dan holistik.

Sehingga akan menguntungkan masyarakat bangsa dan negara dimasa mendatang.

Ada hal yang menarik dari silang pendapat ini, ada sebagian yang merasa terancam dari kedudukan rektor dan dosen asing ini, ada yang merasa biasa-biasa saja.

Ada yang memberikan kritikan pedas ada juga memberikan dukungan rektor dan dosen asing ini.

Bertepatan dengan saya menulis artikel ini, saya mendapat informasi yang mendarik dari Moskow State University (MSU), bahwa mereka telah membuat perguruan tinggi bersama Shenzhen University dibiaya oleh pemerintah provinsi Shenzhen China.

Mereka bersepakat membuat perguruan tinggi bertaraf internasional semenjak tahun 2017, dengan nama gabungan univesitas dari Rusia san China, yaitu Shenzhen MSU-BIT University.

Rektor dan pejabatnya adalah orang terbaik di dunia khusunya dari Rusia san China.

Dan sekarang juga MSU sedang berencana membuat universitas internasional dengan 15 negara dianataranya Rusia, USA, Australia, Jepang, Inggris, Italia, China, Israil, dll.

Rencana kampus tersebut akan dibuat dibeberapa negara, dengan seluruh pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa adalah orang-orang terbaik di dunia.

Jadi kalau kita alergi kedatangan orang asing, mereka sudah memulai lebih dulu.

Masalahnya ini baik buat NKRI atau malah menjadi masalah, tentunperlu kajian yang mendalam.

Tidak ada jaminan ini menjadi baik buat NKRI, malah mungkin menjadi buruk buat generasi mendatang.

Sekali lagi kajian ilmiah ini perlu dilakukan demgan baik dan jangan terburu-buru.

Internasionalisasi PT

Selama saya melawat diberbagai perguruan tinggi terbaik di USA, Eropa timur, Eropa Barat dan Eropa Utara, Asia dan Australia, saya melihat mereka selalu dekat dengan industri dan memiliki mahasiswa dan tidak alergi dengan dosen asing.

Namun jangan salah mereka memang negara yang sudah lama terbuka.

Namun yang menarik mereka tidak sekedar latah, mereka membuat peraturan yang sangat ketat melindungi masyarakatnya juga.

Seperti halnya gabungan unversitas dari Moskow dan Shenzhen yaitu Shenzhen MSU-BIT University ini.

Mereka telah mempersiapkan perjanjian yang sangat ketat diantara dua negara besar.

Jika suatu saat terjadi kerubutan diantara keduanya, maka akan di tengahi oleh mahkamah internasional, hal ini telah ditulis dalam perjanjian dianatara dua negara tadi.

Kepentingan.

Setiap isu dan projek pasti ada kepentingan didalamnya, semua pihak harus meluruskan niat apapun yang dilakukan kemenristekdikti adalah hanya untuk kepentingan NKRI, bukan untuk kepentingan yang lain.

Selama ini banyak projek yang terjadi di negeri kita tercinta hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja,.

Dan ansih bisnis dengan besarnya utang negara, hanya sebagian kecil yang menikmati projek/.

Hanya sebagian kecil yang mendapatkan keuntungan dari fasilitas projek.

Tetapi utang harus ditanggung oleh semua masyarakat indonesia yang juga sama sekali tidak menikmatinya.

Semoga tulisan ini menginspirasi semua pihak untuk berfikir jernih setiap melihat isu dan gagasan. Semoga.

Ditulis Oleh : M Budi Djatmiko (Ketua Umum APTISI Pusat)

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved