Pengecer Dituding Penyebab Langka dan Mahalnya LPG 3 Kg di Wajo
Amran malah menemukan fakta, pengisian tabung melon tersebut lancar dan tak ada kendala.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Ansar
TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Menyikapi mahal dan langka gas LPG 3 kg di Kabupaten Wajo, Wakil Bupati Wajo, Amran pun mengunjungi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kecamatan Sabbangparu,Kamis (1/8/2019).
Hasil kunjungan tersebut berbanding 180 derajat ketimbang yang ada di lapangan.
Amran malah menemukan fakta, pengisian tabung melon tersebut lancar dan tak ada kendala.
"Pengisian tabung di stasiun sangat lancar dan tidak ada kendala," katanya.
Nurdin Halid: IYL Sahabat Sang Mitra Politik Sejati
LIVE INDOSIAR, Live Streaming Bali United vs PSM - Misi Teco dan Darije Kalezic Perbaiki Peringkat
Jelang HUT RI Penjual Umbul - Umbul Bendera Merah Putih Penuhi Sudut Kota Mamasa
"Malah Wajo mendapatkan penambahan kouta sembilan truk, untuk mengantisipasi besarnya pemakaian warga terhadap tabung gas," katanya.
Olehnya, Amran pun menuding, kelangkaan yang mengakibatkan mahalnya LPG bersubsidi tersebut adalah ulah oknum pengecer.
"Di lapangan yang jadi malah itu pengecer yang kadang menjual dengan harga sangat tinggi," katanya.
Apa yang disampaikan Amran tak keliru. Masyarakat di Kabupaten Wajo mesti merogoh kocek untuk membeli gas LPG 3 kg sebesar Rp 20.000, bahkan ada yang sampai Rp 30.000.
Padahal, harga eceran tertinggi sesuai SK Gub Sul-Sel nomor 6 tahun 2015, yakni Rp 15.500.
Olehnya, atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo, Amran pun meminta kepada seluruh Pangkalan gas LPG 3 kg agar tidak menjual di atas harga yang sudah ditentukan.
Nurdin Halid: IYL Sahabat Sang Mitra Politik Sejati
LIVE INDOSIAR, Live Streaming Bali United vs PSM - Misi Teco dan Darije Kalezic Perbaiki Peringkat
Jelang HUT RI Penjual Umbul - Umbul Bendera Merah Putih Penuhi Sudut Kota Mamasa
"Kita juga imbau kepada seluruh ASN di lingkup Pemerintahan Kabupaten Wajo untuk tidak memakai tabung gas yang bersubsidi," katanya.
Juga, para petani diminta agar beralih menggunakan gas LPG 3 kg ke Brightgas 5,5 kg atau yang 12 kg untuk dipakai memompa air di sawah.
Mengingat, banyak masyarakt yang mengalihkan gas ke hal yang tidak sesuai peruntukan.
Kelangkaan yang mengakibatkan kemahalan gas bersubsidi tersebut menjadi polemik,.
Mengingat jumlah kuota gas bersubsidi tersebut untuk Kabupaten Wajo pada 2019 ini mencapai 4.456.667 tabung,.
Berdasarkan data Bagian Perekonomian Pemda Kabupaten Wajo.
Sementara, realisasi hingga semester pertama ini, baru mencapai 2.387.720 tabung. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: