Buntut Status Kritik Keras di IG, Najwa Shihab Disindir MUI Jawa Timur, Berawal dari Buku DN Aidit
Pihak MUI Jawa Timur mengaku menyayangkan sikap putri Quraish Shihab tesebut sehubungan dengan status Instagramnya beberapa waktu lalu.
Buntut Status Kritik Keras di IG, Najwa Shihab Disindir MUI Jawa Timur, Berawal dari Buku G30S DN Aidit
TRIBUN-TIMUR.COM - Kali ini presenter andal Najwa Shihab disentil Jajaran Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Jawa Timur.
Pihak MUI Jawa Timur mengaku menyayangkan sikap putri Quraish Shihab tesebut sehubungan dengan status Instagramnya beberapa waktu lalu.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, hal tersebut gara-gara sikap Najwa Shihab terkait penyitaan buku DN Aidit di Probolinggo, Rabu (31/7/2019).
Tak hanya Najwa Shihab MUI Jawa Timur rupanya juga menyayangkan sikap penyanyi Glenn Fredly terkait hal tersebut.
"Kami menyayangkan sikap Dik Najwa Shihab, dan Dik Glenn Fredly yang seakan-akan menyalahkan."
"Padahal buku ini ada berisi paham komunisnya, dan itu sangat bahaya, anak-anak muda harus tahu itu," ungkap Sekretaris MUI Provinsi Jawa Timur Muhammad Yunus.
Baca: Selalu Tampil Garang di TV, Lihat Video Najwa Shihab Menangis Aku Kenapa Sih, Kaya Sedih Banget
Baca: Detik-detik Najwa Shihab Banjir Air Mata di Depan Narasumber,Tak Sanggup Bicara Sambil Seka Air Mata
Baca: 5 Kontroversi Ratu Tisha Sekjen PSSI Tunda Final Piala Indonesia PSM vs Persija, Soal Najwa Shihab
MUI Jawa Timur menyebut saat ini buku-buku komunisme yang disita dari 2 mahasiswa komunitas Vespa Literasi telah ada di MUI Probolinggo.
"Buku-buku itu ada di tangan kami sementara. Kami, MUI, ingin mengkaji isi dari buku-buku yang ramai jadi bahasan publik," ungkap Yunus.
Yunus juga menyebut apa yang dilakukan bukanlah perampasan buku.
"Kami bukan merampas lho, tapi ini juga karena desakan kelompok-kelompok yang tidak mau buku itu beredar lagi," sambungnya.
Yunus menilai, buku-buku yang disita oleh aparat itu telah sesuai dengan Ketetapan MPRS Nomor XXV Tahun 1966 dan jelas dilarang karena mengandung ideologi komunis.

Baca: Alumni SMPN 1 Gantarang Bulukumba Bakal Gelar Reuni Akbar, Ini Jadwalnya
Baca: TRIBUNWIKI: Membina dengan Pendekatan Kemanusiaan, Ini Profil Kepala Rutan Kelas IIB Enrekang
Baca: Beli Tiket PSM vs Persija Lewat Calo? Panpel Buka Hotline Aduan, Catat Waktunya
Pernyataan Sikap Najwa Shihab dan Glenn Fredly
Dilansir TribunWow.com, Najwa Shihab melalui akun Instagramnya mengkritik aksi penangkapan 2 mahasiswa yang bawa buku DN Aidit itu, Selasa (30/7/2019).
Najwa Shihab menyebut razia buku adalah bentuk kemubaziran sempurna.
Selain itu, ia juga merasa sangat miris, melihat pembatasan terhadap informasi mengenai peristiwa sejarah komunisme.
Baca: Begini Prakiraan Cuaca Toraja Utara Hari Ini
"LAGI-LAGI. RAZIA BUKU. KEMUBAZIRAN SEMPURNA.
Dua mahasiswa yang tergabung dalam komunitas vespa literasi diciduk karena mereka membawa buku biografi DN Aidit di lapak baca gratis yang digelar di Alun-alun Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.
Sungguh miris. Saya memahami sensitifitas yang menyelimuti isu komunisme dan peristiwa sejarah yang menyertainya pada tahun 1948 dan 1965.
Tapi menyikapi isu ini dengan pemberangusan buku adalah tindakan yang tidak tepat.
Negara pun lewat keputusan Mahkamah Konstitusi tahun 2010 juga sudah jelas mencabut kewenangan Kejaksaan Agung untuk melakukan pelarangan buku tanpa izin pengadilan," tulis Najwa Shihab.
Baca: Suhu 32 Derajat, Begini Prakiraan Cuaca di Bone
Baca: Manajer Online Tribun Timur Masuk Nominasi Anugerah Industry Marketing Champion Makassar 2019
Baca: Jelang Big Match Bali United vs PSM, Pelatih Kedua Kesebelasan Saling Puji
Pemandu acara Mata Najwa itu juga mengatakan bahwa razia buku-buku 'kiri' adalah langkah yang keliru.
Menurutnya, aksi razia buku-buku seperti itu tidak sejalan dengan kebebasan berpendapat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Tindakan ini bukan hanya keliru secara prinsip tapi secara praktik juga sia-sia.
Secara prinsipil tidak sejalan dengan demokrasi yang menghargai perbedaan, kebebasan berpendapat dan menjauhkan kita dari amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melarang membaca buku sama saja dengan menghalangi upaya mencari, mengolah, dan menyikapi informasi dan pengetahuan secara bebas dan kritis.
Hal itu juga sebuah kesia-siaan karena di zaman tekhnologi digital tiap orang bisa mencari informasi dan mempelajari pengetahuan apa pun yang diinginkannya.
Pelarangan buku adalah kemubaziran sempurna.
Di tengah rendahnya minat baca, pelarangan buku adalah kemunduran luar biasa.
Indonesia bisa semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lain yang selalu terbuka kepada ide-ide baru dan pengetahuan-pengetahuan baru," ungkap Najwa Shihab.

Postingan Najwa Shihab dan foto penyitaan buku komunisme, Selasa (30/7/2019) Kolase/Istimewa/Kompas.com/Instagram/Najwashihab)
Baca: Thailand Open 2019-Jadwal Tanding Babak ke-2 Marcus/Kevin, Fajar/Rian, dan 9 Amunisi Indonesia Lain
Baca: Foto Hot Artis Dangdut Siti Badriah di Air Beredar, Padahal Dia Masih Pengantin Baru
Sementara itu, Glenn Fredly melalui akun Instagramnya tampak mengunggah ulang postingan Najwa Shihab, dengan ditambah keterangan ketidaksetujuan atas penyitaan buku.
"Pak @jokowi saya menolak peristiwa ini.. #tolakraziabuku
#Repost @najwashihab with @get_repost," tulis Glenn Fredly.
Polda Jatim Siap Digugat
Dikutip dari Kompas.com, pihak kepolisian mengaku siap digugat apabila melanggar hukum dalam penyitaan buku DN Aidit.
"Kita siap digugat kok, ada mekanisme yang ada. Ada namanya pengajuan di keperdataan dan lain sebagainya. Ya kita tunggu ya," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera, Rabu (31/7/2019).
Ia pun mempersilakan LBH Surabaya mengajukan gugatan apabila menilai polisi melanggar hukum.
Kronologi 2 Mahasiswa Diciduk
Penyitaan buku DN Aidit bermula ketika 2 mahasiswa pegiat literasi Muntasir Billah (24) dan Saiful Anwar (25) membawa sejumlah buku bertema komunisme.
Buku-buku itu dibawa di lapak buku gratis, di sekitar alun-alun Kraksaan, Sabtu (27/7/2019) malam.
Di antaranya buku 'Aidit Dua Wajah Dipa Nusantara, Sukarno, Marxisme dan Leninisme: Akar Pemikirian Kiri dan Revolusi Indonesia, Menempuh Jalan Rakyat, D.N Aidit, dan Sebuah Biografi Ringkas D.N Aidit oleh TB 4 Saudara'.
“Buku-buku itu saat ini sudah dilarang di Indonesia, buku-buku kami amankan," kata Kapolsek Kraksaan Kompol Joko Yuwono, Minggu (28/7/2019).
"Kedua pegiat dilepaskan setelah diperiksa secara intensif. Kami masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui asal buku," ujar Yuwono.
Setelah dilakukan pemeriksaan, para mahasiswa itu akhirnya dipulangkan.
Detik-detik Najwa Shihab Banjir Air Mata di Depan Narasumber,Tak Sanggup Bicara Sambil Seka Air Mata
Sosok Najwa Shihab dinobatkan sebagai presenter paling tegas dan selalu membuat grogi narasumbernya.
Kebiasaanya blak-blakan dan cenderung mencecar narasumbernya tak pandang buluh, membuat acara Mata Najwa yang dibawakannya menarik dilihat.
Politisi, pengusaha, pejabat, menteri, bahkan Presiden juga ikut dilibas.
Namun ternyata putri Quraish Shihab pernah Menangis gegara narasumbernya loh.
Saking sedihnya, air matanya mengalir dan dirinya sejenak tak sanggup berbicara.
Dia beberapa detik harus menyeka air matanya.
Tak ada lagi kegalakan Najwa yang biasa dilihat saat di depan layar kaca.
Ternyata air mata Najwa Shihab jatuh bukan karena peristiwa yang memilukan.
Namun karena satu buah lagu yang dinyanyikan oleh musisi Kunto Aji.
Dilansir dari Grid.ID, (9/12/2018), momen tersebut terjadi ketika Kunto Aji menjadi bintang tamu di Narasi Najwa Shihab, 4 Desember 2018.
Pada kesempatan itu, Najwa membicarakan album baru Kunto Aji yang bertajuk Mantra Mantra.
Sebagai seseorang yang menyukai diksi indah, lirik-lirik lagu di album kedua Kunto Aji itupun berhasil mencuri perhatian Najwa.
"Liriknya bagus banget dan aku pecinta kata-kata indah dan lirik dalam album Mantra ini indah banget," ungkap Najwa Shihab dalam video yang diunggah di kanal Youtube Najwa Shihab seperti dikutip Grid.ID, Minggu (9/12/2018).
Najwa pun membacakan sepenggal lirik lagu berjudul Pilu Membiru.
"Akhirnya aku lihat lagi. Sederhana tanpa banyak celah. Wangimu berlalu. Akhirnya aku lihat lagi. Jemarimu yang bergerak bebas."

"Seiring tawamu. Tak ada yang seindah matamu. Hanya rembulan. Tak ada yang selembut sikapmu. Hanya lautan. Tak tergantikan. Walau kita tak lagi saling menyapa," ucap Najwa membacakan sepenggal lirik Pilu Membiru.
"Bagus banget. Itu dapet ide nulis itu dari mana? Itu pas nulis lagi momen kayak gimana sih bisa nulis kata-kata indah kayak gini?" tanya Najwa Shihab.
Kunto Aji menjelaskan bahwa ide lagu Pilu Membiru datang dari sebuah masalah yang tidak selesai yang dirasakan oleh dirinya dan banyak orang.
"Menemukan suatu permasalahan dalam hidup, selesai konsultasi juga dengan psikolog saya. Ternyata memang unfinished bussiness itu memang masalah. Ketika kita berurusan dengan seseorang dan itu belum selesai. Ada yang belum kita selesaikan dengan orang ini," ungkap penyanyi asal Yogyakarta ini.
Bagi Kunto Aji, yang perlu dibenahi bukan dengan cara melupakan melainkan bagaimana respon diri sendiri terhadap memori lama tersebut.
"Dan yang dibenerin adalah bukan kita melupakan memori dengan orang ini. Tapi bagaimana kita merespon ketika ingat memori tentang orang itu," ucap Kunto Aji.
Najwa pun meminta Kunto Aji untuk membawakan lagu Pilu Membiru.
Dengan gitar di tangannya, Kunto Aji pun menyanyikan lagunya tersebut.
Sambil melihat penampilan Kunto Aji, Najwa Shihab pun tak kuasa menahan air matanya.
"Bagus banget. Aku kenapa sih, kaya sedih banget?" tutur Najwa sembari mengusap sudut matanya.
Pada bagian lagu Pilu Membiru tersebut juga ada lirik yang sengaja dinyanyikan berulang kali.
Hal tersebut bertujuan agar pendengar kembali mengingat kenangannya yang masih membekas.
"Bagian ini memang aku sengaja ulang-ulang untuk dia me-recall memori apa yang bikin dia terbebani. Apa yang masih nyangkut selama ini untuk dikeluarin," kata Kunto Aji.
Najwa pun kembali membacakan lirik lagu Pilu Membiru tersebut.
"Masih banyak yang belum sempat aku katakan padamu. Masih banyak yang belum sempat aku sampaikan padamu," baca Najwa dengan suara bergetar.
Sekali lagi, Najwa pun menyeka air matanya yang keluar.
"Aku lebay ya? Mohon maaf ya. Ini Aji bikin Najwa nangis," turut Najwa.
Album Mantra Mantra rilis pada September 2018 lalu dalam bentuk rilisan digital.
Terdapat sembilan lagu dalam album tersebut yakni Sulung, Rancang Rencana, Pilu Membiru, Topik Semalam, Rehat, Jakarta Jakarta, Konon Katanya, Saudade, dan Bungsu.
Salah satu alasan penjudulan 'Mantra' karena barisan lagu dalam album merupakan cerita dari perspektif Kunto Aji terhadap isu mental health yang diangkat di album ini.
Dalam menggarap album 'Mantra Mantra', Kunto Aji mengajak empat produser sekaligus yaitu, Ankadiov Subran, Petra Sihombing, Anugrah Swastadi, dan Bam Mastro. (*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
1
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gara-gara Hal Ini MUI Jawa Timur Sayangkan Sikap Najwa Shihab: Seakan-akan Menyalahkan, https://wow.tribunnews.com/2019/08/01/gara-gara-hal-ini-mui-jawa-timur-sayangkan-sikap-najwa-shihab-seakan-akan-menyalahkan?page=all.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Ananda Putri Octaviani