OPINI
OPINI - Gadget (Masih) Pengasuh Terbaik Anak
Penulis adalah Mantan Kordinator Wilayah (Korwil) Tallo Bidang Pendidikan
Meskipun mereka mengeluh bahwa anak-anak lain sudah punya perangkat tersebut.
Sekalipun sudah dibolehkan memiliki ponsel, Gates tetap mengatur penggunaannya dengan ketat.
Dia rupanya tak ingin kehidupan putra putrinya terganggu oleh kehadiran gadget yang kerap kali membikin anak sibuk sendiri dan menghabiskan banyak waktu menatap layar.
Baca: 26 Warga Ikut Donor Darah di Acara TMMD 105 Kodim 1424 Sinjai di Bulupoddo
Ayah dari Jennifer (20 tahun), Rory (17 tahun) dan Phoebe (14 tahun), ini bahkan melarang anak-anak membawa gadget saat makan bersama keluarga di rumah.
Sementara, Phoebe si anak bungsu tak dibolehkan memakai gadget sebelum tidur.
Anak-anak dari pasangan Bill dan Melinda Gates pun terhitung ‘telat’ memiliki ponsel dibandingkan kawan-kawan sebaya mereka.
Sebuah studi tahun 2016 dari Influence Central, misalnya, mengungkapkan bahwa rata-rata anak di Amerika Serikat kini mendapatkan ponsel pertamanya di usia sepuluh tahun.
Steve Jobs pendiri Apple pun dulu mengambil sikap serupa dengan tak membolehkan anak-anaknya memakai tablet iPad.
Kita tentu mahfum keduanya, yang lekat dengan teknologi terutama gedget. Namun, lebih memilih menghidarkan anak mereka terpapar lebih dini.
Kita malah sebaliknya, maraknya penggunaan perangkat teknologi pada anak-anak adalah karena para orang tua, menjadikan perangkat yang mereka berikan itu sebagai “pengasuh” bagi anak mereka.
Data yang diungkap Statista (2013) menyebut, 60 persen orang tua di Amerika, memanfaatkan tablet atau ponsel pintar, untuk menjaga anak-anak mereka (tirto.id).
Baca: Gas Elpiji Langka di Gowa, Warga Minta Legislator Lakukan Pengawasan
Mengapa Bill Gates melarang anak-anaknya memiliki gadget hingga usia 14 tahun? Sebab rentang 0 – 14 tahun adalah golden time anak-anak.
Kita sebagai orang tua hanya punya waktu 14 tahun mendidiknya. Selepas itu anaklah yang menentukan sendiri arah hidupnya.
Sementara dalam Islam menginjak usia 15 tahun itu terhitung akil balig, artinya anak kita sudah “bukan” anak kita lagi.
Screentime
Muhammad Agus Syafii, dikutip dari suara.com, berujar, "Banyak orang tua mereduksi arti kasih sayang dengan gadget. Anak menjadi anteng karena sibuk dengan gadget. Anak penurut karena gadget. Namun anak dan orang tua kehilangan keakraban. Anak pun kehilangan daya berpikir kritis. Anak kehilangan kampus kehidupan,". (26/03/2019).
Gadget adalah teman baik anak. jika kita tahu aturan main penggunaannya.