FD, Remaja 18 Tahun Berusaha Bebas dari 'Candu' Narkotika
FD, remaja 18 tahun di Kota Makassar yang kini tengah berjuang melepaskan diri dari cengkraman pengaruh narkotika tersebut.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Pergi pagi pulang malam, lansung istriahat. Tidak adalagi waktu untuk nongkrong dengan rekannya yang boleh dikata 'anak nakal'.
Dari kesibukannya itulah, ia pun semakin yakin tidak akan lagi tersentuh barang haram jenis sabu tersebut.
Enam bulan bekerja sebagai karyawan gudang, masalah menghampirinya.
Ia diPHK dari tempat kerjanya antaran dianggap menghilangkan barang dalam gudang.
Kondisi itu membuatnya stres dan depresi.
"Siapa tidak stres, lain yang jualki itu baranga saya juga kena. Padahal saya tidak ada kutahu apa-apa kasihan, baru tidak adaji juga kudapat dari itu teman yang jual barang," ungkap RD.
FD yang depresi akibat PHK oleh tempat kerjanya pun kembali ke pergaulannnya.
Ia kembali menjadi pengonsumsi sabu akibat depresi dan pengaruh rekannya yang masih setia dengan barang haram berjenis sabu tersebut.
Saat ini, FD menjalani rehabilitasi di rumah rehab Ballatta yang dikelola L-PKNM.
Selama tiga pekan terakhir, FD menjalani hari-harinya laiaknya di rumah sendiri yang penuh dengan suasana kekeluargaan.
Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, ia didamlingi konselor atau pendamping dari L-PKNM.
VIDEO: Rapat Paripurna DPRD Luwu Utara, Banyak Kursi Kosong
TRIBUNWIKI: Kades Dua Periode Lalu Terpilih di DPRD Jeneponto, Ini Profil Anshar
Lereng Gunung Bawakaraeng Jadi Lahan Perkebunan, Ini Bakal Dilakukan Bupati Gowa
"Adaji niatku mau berhenti kak, makanya kesinika dan perlahan mulaima berhenti ini," kata FD.
Noor Alamsyah (38) selaku konselor atau pendamping Mamat dan klien L-KPNM lainnya mengungkapkan, apa yang dialami FD merupakan dampak salah bergaul dan kurangnya pengawasan orangtua.
Meski demikian kata Alam, pihak orangtua FD masih peduli terhadap anak bungsunya itu.
Terbukti dengan kehadiran FD di rumah rehab Ballata yang dikelola L-PKNM selama tiga pekan terakhir.