6 Tahun Antre, Rahma Alhasin Siap Berangkat Haji di Usia 105 Tahun
Ditemui di Wisma Jabal Uhud Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (21/7/2019) siang, ibu delapan orang anak ini mengaku siap menjalankan ibadah haji t
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Rahma Alhasin siap berangkat ke tanah suci Mekkah pada musim haji 2019 ini.
Rahma Alhasin merupakan jamaah haji tertua asal Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Sebelum Dicopot, Ilyas Mengaku Bertemu Berdua Bareng Gubernur
TRIBUNWIKI: Ikut Kenang Arswendo Atmowiloto, Siapa Olga Lidya? Ini Profilnya
Road to HAKN 2019, BBKSDA Sulsel Bersihkan Losari dan Bagi 500 Bibit Gratis
Desa Mattiro Dolangeng Gelar Musdes Penyusunan RKP 2020
Simpan Sabu-sabu di Peci, Pria 59 Tahun Warga Desa Padanglampe Pangkep Diciduk
TRIBUNWIKI: Sebut Srimulat Bakal Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Siapa Tarzan?
Lahir pada tahun 1914, nenek Rahma Alhasim menjadi satu dari puluhan JCH asal 'Bumi Cendrawasih' yang berusia 105 tahun.
Ditemui di Wisma Jabal Uhud Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (21/7/2019) siang, ibu delapan orang anak ini mengaku siap menjalankan ibadah haji tahun ini.
Meski pendengaran dan daya ingatnya sudah sedikit berkurang. Secara fisik, nenek Rahma terlihat masih fit.
Ia masih mampu berjalan sendiri tampa bantuan orang lain.
Namun, nenek Rahma mengaku mengalami penyakit tekanan darah tinggi yang mengharuskannya mengonsumsi obat secara rutin
Nenek Rahma yakin, dengan kondisinya saat ini, ia dapat melaksanakan serangkaian prosesi ibadah haji dengan lancar.
"Alhamdulillah sampai sekarang masih sehat, memang saya ada ini tekanan darah tinggi tapi saya sudah ada obat," kata nenek Rahma kepada tribun.
Tiba di Asrama Haji Sudiang pada 16 Juli lalu, nenek Rahma yang tergabung dalam kloter 21 Embarkasi Makassar, mengaku mengalami pegal-pegal selama menginap di wisma Jabal Uhud.
Pasalnya, ia yang terbiasa melakukan rutinitas aktifitas fisik di kampung halaman tidak mendaptkan hal yang sama selama lima hari terakhir di asrama haji.
"Sekarang yang saya rasa ini badan pegal-pegal, kerja cuman makan tidur disini (asrama haji). Kalau di kampung kan saya biasanya bangun pagi siram tanaman di taman, cabut-rumput, jadi ini lain-lain saya rasa," ujarnya.
Hal senada diungkap, Zualeha Attamimi (48) anak ke empat dari delapan bersaudara yang turut mendampingi ibunya Rahma Alhasin menunaikan ibadah haji.
"Ia mama (Rahma Alhasin) ini sering pegal-pegal selama di sini, karena tidak ada dia kerja apa-apa. Sementara, di kampung dia orangnya pekerja keras," kata Zulaeha.
Rencananya, kata Zualeha, sang ibu Rahma Alhasin berangkat dengan suaminya, Ali Attamimi (97). Namun sang ayah saat jelang pelunasan pembayaran iuran haji, ia mengalami struk.
"Sebenarnya mau berangkat sama bapak (Ali Attamimi). Tapi, tiba-tiba kena struk waktu mau pelunasan," ujar Zulaeha.

Data yang diperoleh dari Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Fakfak, Rajab Barawasi, Rahma Alhasin lahir di Ambon pada tanggal 7 Februari 1914.
Ia mendaftar sebagai JCH pada Tahu n 2013 atau pada usia 99 tahun dengan lama antrian 6 tahun.
Selain Zulaeha sang anak, Rahma juga didampingi cucunya Saddam Husain selama menunaikan ibada haji di Arab Saudi.
Ketiganya tergabung dalam kloter 21 Embarkasi Makassar bersama 80 JCH lainnya asal Kabupaten Fakfak.(tribun-timur.com).
Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba.
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Subscribe Youtube Tribun Timur untuk News Video Update: