Diungkap Manager, Inilah Penyebab Dua Personel Band D'Masiv Bertengkar di Atas Panggung
Dikutip dari Tribunnews.com, Rian, sang vokalis diketahui sempat bersitegang di atas panggung dengan Rai sang pemain bas.
Terapi seringkali sulit karena orang dengan penyakit tersebut kemudian tidak menganggap diri mereka sendiri memiliki sebuah masalah.
Sekitar satu persen orang meyakini dampak pada beberapa titik kehidupan mereka.
Penyakit tersebut lebih sering muncul pada laki-laki ketimbang perempuan dan berdampak pada kaum muda ketimbang kaum tua.
Kepribadian tersebut mula-mula disebutkan pada tahun 1925 oleh Robert Waelder, sementara nama saat ini untuk kondisi tersebut mulai digunakan pada 1968.
Dilansir dari Kompas.com, pengidap megalomania selalu ingin dihormati dan disanjung.
Sebaliknya, tidak mau dikritik atau dicela.
Menghadapi pengidap megalomania memang harus ekstra hati-hati.
Ciri-ciri megalomania
- Ego tinggi, suka meremehkan orang lain, sombong, arogan, emosional.
- Gangguan kepribadian
- Mengagungkan diri sendiri secara berlebihan.
- Menyebutkan bahwa megalomania termasuk narcissistic personality disorder (gangguan kepribadian narsisistik).
- Tak bisa disembuhkan Menurut pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk (Tempo.com, 24 Juli 2014, Muhammad Muhyiddin) mengatakan bahwa pengidap megalomania tak bisa disembuhkan.
- Alasannya, pengidap megalomania sulit menerima kenyataan yang terjadi pada dirinya. Misalnya kalah dalam pertandingan, tak begitu saja diterimanya.
- Malah menuduh pihak lain yang bermain curang terhadap dirinya.
- Kalaupun tetap dianggap kalah, pengidap megalomania merasa dirinya dizalimi.
- Dengan demikian, pengidap megalomania tidak berjiwa besar, karena kebenaran hanya ada pada dirinya sendiri.
Walau cukup sulit untuk mengetahui faktor penyebab megalomania ini, namun rupanya riwayat keluarga atau gen juga dapat memengaruhinya.
Selain itu, faktor lingkungan, bahkan kinerja otak dan saraf juga dapat memengaruhi pemikiran sehingga dapat menimbulkan perilaku ini.
Tentang Megalomania:
Spesialisasi: Psikiatri
Gejala: perasaan berlebihan terhadap diri sendiri, kebutuhan untuk penyanjungan, kurangnya pemahaman perasaan lainnya
Usual onset : Awal masa dewasa
Durasi: Jangka panjang