Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Universitas Indonesia Jadi Trending Topic Simak Sejarahnya
Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universi
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disyahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.
Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri.
Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung.
Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB), fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga, dan di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin.
Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.
Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional.
Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
Kampus UI saat itu berada di Salemba dan Rawamangun.
Kampus Salemba terdiri dari fakultas-fakultas eksakta, yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika, Ilmu Pasti dan Alam (FMIPA); sementara kampus Rawamangun terdiri dari fakultas-fakultas non-eksakta, yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Sastra (FS).
Baru pada tahun 1988 sebagian besar kampus pindah ke Depok, sementara kampus Salemba diperuntukkan bagi Pasca-Sarjana. Kampus di Rawamangun diberikan kepada IKIP Jakarta, yang kemudian berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dalam sepuluh tahun terakhir, dinamika perkembangan internal dan eksternal yang melingkupi UI sangat terasa pengaruhnya terhadap pasang surut kondisi UI. Di antaranya adalah, disahkannya oleh pemerintah UU no 12 / 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang kemudian menjadi naungan bagi status hukum UI.
Menurut UU tersebut, Perguruan Tinggi BHMN dan Perguruan Tinggi BHMN yang telah berubah menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH).
Pelaksaaan UU tersebut, khususnya pasal 66 ayat (2), mengantarkan kepada ditetapkannya oleh pemerintah PP No. 68 / 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia (Statuta UI).
Tentang UI
Nama Kampus: Universitas Indonesia
Moto: Veritas, Probitas, Iustitia (Latin)
Moto dalam bahasa Indonesia: Kebenaran, Kejujuran, Keadilan
Didirikan: 1849 (sebagai Dokter-Djawa School Batavia)
1954-sekarang (sebagai Universitas Indonesia)
Jenis: Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
Rektor: Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met (sejak 4 Desember 2014)
Staf akademik: 2.267 (2018)
Jumlah mahasiswa: 46.771 (2018)
Media sosial:
Sarjana: 28.095 (2015)
Magister: 13.609 (2015)
Doktor: 2.315 (2015)
Lokasi: Depok, Jawa Barat, Indonesia
Kampus: Urban, 3.000.000 - 3.200.000 meter persegi
Warna: Kuning
Julukan: Jaket Kuning (Akronim: Jakun); Kampus Perjuangan
Afiliasi: AUN, ASAIHL, APRU, ASEA UNINET, SEAMEO, AUAP,[7] FUIW
Sumber berita: https://www.tribunnews.com/pendidikan/2019/07/09/daftar-10-ptn-dengan-nilai-sbmptn-2019-tertinggi-ada-itb-ui-dan-ugm