Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gadis Jeneponto Bunuh Diri Akibat Lamaran Kekasih Ditolak, Psikolog Unibos Bilang Begini

Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
zoom-inlihat foto Gadis Jeneponto Bunuh Diri Akibat Lamaran Kekasih Ditolak, Psikolog Unibos Bilang Begini
Titin Florentina
Titin Florentina, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Gegara patah hati, karena lamaran kekasihnya Ramli (37) ditolak keluarganya sendiri, perempuan 31 tahun itu memutuskan mengakhiri hidupnya.

Wanita C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.

Menanggapi kejadian itu, psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Bosowa, Titin Florentina P mengatakan, fenomena bunuh diri ada beberapa macam pemicunya.

Jadi Irup Upacara Hut Bhayangkara ke-73 Bupati Jeneponto Bacakan Amanat Presiden

Warga Tabaroge Luwu Timur Harus Berjuang Lewati Jembatan Hampir Putus

Diguyur Hujan, Penghubung Dua Lingkungan di Kota Enrekang Tertimbun Lumpur

"Dalam kasus ini usianya (C) sudah 30-an, seharusnya cara berfikirnya sudah matang, sudah dewasa awal," kata Titin.

"Cara berfikirnya harusnya sudah mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan baik . Tapi kenyataannya dia memilih mengakhiri hidup, berarti memang konsep dirinya menurun," kata Titin.

Menurut Titin, bisa saja C merasa tidak berharga, tidak bahagia dengan masalah hubungan asmaranya, termasuk hubungan keluarga.

"Kita juga harus lihat keperibadian yang bersangkutan, apakah dia memang orang yang sulit mengungkapkan perasaanya, atau tak mau bertanya ke pihak lain," ujarnya.

"Kalau dalam psikologi faktor ini bisa disebut depresi atau gangguan mood," jelasnya.

Lanjut Titin, depresi juga bisa disebabkan berbagai faktor, bisa bawaan, lingkungan, atau pola asuh.

"Jadi tampaknya yang bersangkutan kehilangan motivasi untuk bisa menyelesaikan masalahnya.," ujarnya.

Jadi Irup Upacara Hut Bhayangkara ke-73 Bupati Jeneponto Bacakan Amanat Presiden

Warga Tabaroge Luwu Timur Harus Berjuang Lewati Jembatan Hampir Putus

Diguyur Hujan, Penghubung Dua Lingkungan di Kota Enrekang Tertimbun Lumpur

"Seandainya mungkin bisa bersabar dan menyampaikan perasaan, keinginan, dan harapan ke keluarganya, saya fikir pasti ada jalan, tapi dia lebih memilih akhiri hidup," sebutnya.

"Berarti yang terjadi proses berfikirnya bisa jadi tak sampai ke solusi tepat. Dia menilai dirinya tak berharga, yasudah selesaikan saja dengan mengakhiri hidup. Seperti utu yang ada dalam bayangan saya," tambahnya.

Titin meeyakini sedang sedang terjadi gangguan mood, yang pemicunya bisa apapun, termasuk masalah cinta atau hubungan dengan keluarga yang tak bisa selesai.

"Keinginan untuk menjadi istri begitu kuat tapi tak direstui, itu membuatnya merasa malu, tak berharga dan tak bahagia," urainya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved