Kolom TEROPONG
Drama Mahkamah Konstitusi
Ditulis Abdul Gafar, dDosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Kata Rocky Gerung “ Jangan ngamuk lagi. Gue ucapin selamat. Selamat dimenangkan”.
Waktu yang diberikan juga sangat singkat mempersiapkan bukti dibanding pihak lainnya.
Persidangan harus cepat dan menghasilkan keputusan yang tepat pula.
Para pengamat hukum di luar persidangan juga telah membaca arah putusan yang akan menolak tuntutan paslon 02.
Namun ada juga yang optimis bahwa paslon 02 akan memenangkan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) walaupun faktanya berkata lain. Kalah atau dikalahkan??
Bagi orang awam menginginkan MK melakukan ‘terobosan hukum’ dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada pada pihak 02.
Bupati Gowa Akan Bentuk Badan Pengelola Balla Lompoa, Tujuannya?
Dalil-dalil yang dikemukakan memang faktanya ada, namun semuanya terpatahkan oleh keyakinan hakim.
Hal-hal yang di luar kewenangan MK dikesampingkan, karena ada institusi lain yang berhak menanganinya.
MK hanya bermain dalam koridor konstitusi yang berada dalam kewenangannya.
Ada dugaan putusan MK akan terjadi dissenting opinion, ternyata ketika diumumkan hasilnya bulat menolak. Artinya paslon 01 dinyatakan menang atas 02.
“Kami akan mempertanggungjawabkan putusan ini kepada Allah SWT. Tuhan YME. Sesuai amanah Allah dalam Quran surat An-Nisa 158, dan sesuai yang disampaikan oleh pemohon dan pihak terkait”, kata ketua MK Anwar Usman (Sindo 28/6).
Penulis tidak dapat mengerti apa hubungan Surat An-Nisa 158 ( “tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadiratNya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” ) dengan putusan MK?
Adakah salah kutip ayat Sindo ?
Jokowi menyatakan putusan MK itu menandai keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil.
“Rakyat sudah berbicara, rakyat sudah berkehendak, suara rakyat sudah didengar, rakyat sudah menentukan dan telah diteguhkan oleh jalur konstitusi dalam jalan bangsa yang beradab dan berbudaya” (Kompas,28/6). Benarkah ? Ada bukti ? (pen).
Berkaitan dengan kemenangan , ungkapan Prof. Amran Razak menarik: “Hidup tidak mengharuskan kita menjadi pemenang dan yang terbaik, cukup dengan melakukan yang terbaik, maka kita adalah pemenang dan salah satu yang terbaik “Bersyukur”. Hahaha………..!