Motif Sebenarnya Tukang Bubur Tewaskan Bocah 9 Tahun, Ini yang Pelaku Lakukan Sebelum Membunuh
Motif Sebenarnya Tukang Bubur Tewaskan Bocah 9 Tahun, Ini yang Pelaku Lakukan Sebelum Membunuh
TRIBUN-TIMUR.COM - Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, tersangka Haryanto (23) membunuh bocah perempuan berinisial FA (9 ), karena memiliki penyimpangan seksual.
Kelainan Seksual tersebut dikenal dengan istilah pedofilia, yakni memiliki daya tarik Seksual terhadap anak-anak.
"Motif pelaku adalah masalah kelainan Seksual, di mana yang bersangkutan memiliki kecenderungan menyukai anak-anak di bawah umur," ungkap Dicky saat jumpa pers di Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019).
Selain itu, kata Dicky, tontonan video porno juga menjadi penyebab pelaku ingin melampiaskan hasrat seksualnya terhadap korban.
Sebelum pembunuhan, pelaku yang bekerja sebagai tukang bubur ayam ini juga sempat menonton film porno.
Baca: Penghuni Kos Jadi Pelaku Tewasnya Bocah 9 Tahun, Menyerahkan Diri Setelah 3 Hari Mayat Membusuk
Baca: Keterlaluan, Penghuni Kost Tikam Pemilik Kost di Jl Andi Tonro
Baca: TRIBUNWIKI: Profil YouTuber Shane Dawson dan Kontroversinya, Soal Pedofil dan Rasial
"Jadi awalnya itu adalah itu untuk memenuhi kebutuhan seksualnya tersebut."
"Sebelumnya yang bersangkutan (tersangka) sudah juga melakukan pencabulan terhadap korban."
"Akan tetapi kali ini korban menolak. Sehingga karena dipaksa, korban histeris, pelaku panik dan spontan melakukan pembunuhan tersebut," tutur Dicky.
Namun, lanjut Dicky, setelah korban dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke bak air, tersangka tetap melampiaskan hasrat seksualnya kepada korban.
Lantas, pelaku meletakkan mayat korban di bak mandi, kemudian ditutup kain bekas dan ember, lalu melarikan diri.
"Dari hasil autopsi, kita konsisten dengan apa yang kita temukan, ada air di dalam paru-paru, benturan memar di sekitar mulut, ditambah ada sedikit bekas-bekas sperma dari pelaku."
"Setelah dibunuh, dilampiaskan (hasrat seksual pelaku)," beber Dicky.
Sebelumnya, aparat Polres Bogor membeberkan hasil penyelidikan pembunuhan terhadap FA (8), bocah SD ditemukan tewas di bak mandi di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/7/2019).
Pelaku bernama Hariyanto (23) kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menuturkan, pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku pada Sabtu (29/7/2019) lalu.
Semua itu dilakukan pelaku di dalam kamar rumah kontrakannya di Desa Cipayung Girang, Megamendung, pagi menjelang siang.
Cara pelaku membunuh korban, kata Dicky, dengan cara menenggelamkan korban ke dalam air.
"Pelaku mencelup atau merendam korban ke dalam sebuah bak tempat penampungan air sampai meninggal dunia," kata Dicky di Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019).
Dicky menjelaskan, motif pelaku melakukan pembunuhan itu adalah karena kelainan seksual yang diidapnya.
Pelaku, kata Dicky, memiliki kecendrungan menyukai anak di bawah umur, serta dipengaruhi juga oleh pornografi.
"Sebelumnya yang bersangkutan (tersangka) menonton film porno. Kemudian yang bersangkutan pada pagi harinya itu berjualan."
"Dan bertemu dengan korban itu yang datang ke kontrakan minta makanan, diberikan. Kemudian korban meminta lagi uang dan diberi Rp 2.000," terang Dicky.
Setelah itu, lanjut Dicky, tersangka meminta korban untuk menciumnya dengan diiming-imingi sejumlah uang sekitar Rp 5.000.
Namun, permintaan tersangka ini ditolak oleh korban, sampai akhirnya pelaku melakukan pemaksaan.
"Kemudian pelaku memaksa, korban berontak, pelaku panik kemudian merendam dan membunuh korban," katanya.
Tidak sampai di situ, setelah korban meninggal, tersangka melakukan pencabulan terhadap korban.
"Pencabulan ini (terhadap korban) bukan sekali ini, tapi ini sudah yang kedua kali, tetapi kali ini yang menolak," jelas Dicky.
Ia menuturkan bahwa tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP, juga pasal 81 dan 82 UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal penjara seumur hidup.
Baca: Penghuni Kos Jadi Pelaku Tewasnya Bocah 9 Tahun, Menyerahkan Diri Setelah 3 Hari Mayat Membusuk
Baca: Keterlaluan, Penghuni Kost Tikam Pemilik Kost di Jl Andi Tonro
Baca: TRIBUNWIKI: Profil YouTuber Shane Dawson dan Kontroversinya, Soal Pedofil dan Rasial
Koleksi Dua Karung Celana Dalam
Hingga kini pihak Polres Bogor masih memeriksa Hariyanto.
Hariyanto menyerahkan diri ke kantor polisi setelah sekitar tiga hari melarikan diri.
Dari hasil pemeriksaan sementara, ada dugaan fakta baru yang cukup membuat warga sekitar terkejut.
Pelaku pembunuhan yang merupakan tukang bubur ini diduga memiliki kebiasaan mencuri celana dalam wanita milik warga.
Hal itu baru diketahui oleh keluarga korban, saat penyidik dari kepolisian datang untuk memastikan dugaan tersebut, Kamis (4/7/2019) sekitar pukul 15.00 WIB sore.
Sebab, disebutkan bahwa pelaku mengaku memiliki sebanyak dua karung celana dalam perempuan hasil curian.
"Iya, pelaku katanya punya banyak celana dalam perempuan," kata paman korban, Agus (33) kepada wartawan, Kamis (4/7/2019).
Namun, Agus mengaku belum tahu detail terkait dugaan tersebut.
Dugaan tersebut diperkuat dengan penuturan dari sejumlah warga yang mengaku kerap kehilangan celana dalam saat dijemur di luar rumah.
Seperti yang dikatakan salah satu warga, Emma (30) saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2019) malam.
"Kehilangan delaman (celana dalam), ada, banyak mas. Iya emang banyak di sini yang suka kehilangan daleman mah," ungkap Emma.
Namun, dia mengaku selama ini warga tidak mengetahui pasti penyebab hilangnya celana dalam perempuan milik warga tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan dari kepolisian terkait hal ini.
Ibunda Histeris
Suara jerit dan tangis memecah kesunyian di lokasi pembunuhan FA di sebuah kontrakan di Desa Cipayung Girang, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Suara tangis itu berasal dari R, ibu FA.
R baru saja tiba dari Taiwan, tempat dirinya bekerja sebagai TKW.
R tiba di rumahnya yang tak jauh dari lokasi pembunuhan sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (4/7/2019).
Saat itu, R memberanikan diri menuju lokasi pembunuhan sang anak, dengan ditemani oleh sejumlah anggota keluarga dan kerabat.
Terpantau, dia langsung masuk ke ruangan yang sudah disegel garis polisi yang merupakan tempat penemuan jasad.
Beberapa saat setelah itu, ia keluar menuju ruang tengah kontrakan dan langsung histeris.
Berkali-kali dia menyebut kata 'Teteh' yang merujuk pada nama panggilan anaknya yang menjadi korban pembunuhan tersebut.
Suasana di lokasi yang awalnya hening, secara tiba-tiba ramai oleh para warga yang berdatangan karena mendengar suara histerisnya ibu korban itu.
"Gusti, eling (sadar), astagfirullahaladzim, Allahu Akbar," kata seorang anggota keluarga berkali-kali mencoba menenangkannya.
Sampai akhirnya, ibu korban ini terkulai lemas dikelilingi para anggota keluarga dan kerabat.
R menjadi TKI di Taiwan sebagai perawat khusus lansia.
Kemudian, ia mendadak memilih pulang setelah mendapat kabar dari Indonesia terkait putrinya.
Paman korban, A (33) mengaku keluarga FA memang keluarga sederhana, terlebih ayah korban, Taufik, hanyalah petugas teknisi hotel.
Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sebelum FA masuk TK, sang ibu memilih berangkat ke Taiwan menjadi TKI.
Selama ini, FA kerap tinggal di dua lokasi, yakni rumah orang tuanya dan rumah kakeknya yang menyatu satu atap dengan kontrakan pelaku di desa yang sama, berjarak beberapa ratus meter.
Namun, korban dalam kesehariannya lebih sering tinggal bersama kakek neneknya.
"Dia udah dua kali pergi jadi TKW sejak FA masih kecil, sebelum masuk TK, soalnya sebelumnya sempet pulang dulu sekali. Kalau ditotal-total dia udah 5 tahun jadi TKW di Taiwan," beber A.
Baca: Penghuni Kos Jadi Pelaku Tewasnya Bocah 9 Tahun, Menyerahkan Diri Setelah 3 Hari Mayat Membusuk
Baca: Keterlaluan, Penghuni Kost Tikam Pemilik Kost di Jl Andi Tonro
Baca: TRIBUNWIKI: Profil YouTuber Shane Dawson dan Kontroversinya, Soal Pedofil dan Rasial
Follow akun instagram Tribun Timur:
.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tukang Bubur Tonton Film Porno Sebelum Bunuh Bocah SD, Masih Lampiaskan Birahi Setelah Korban Tewas