Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

None Tiba-tiba Berhenti Merokok Usai Jenguk Sang Kakaknya Ichsan Yasin Limpo

17 Juni 2019, atau dua pekan lalu, mantan Calon Wali kota Makassar ini membesuk Ichsan YL di RS Mount Elizabeth Hospital di Singapura. Ichsan menderit

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
Saldy/Tribun Timur
Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo tak seperti biasanya.

Pria yang akrab disapa None ini beberapa hari terakhir tampak tak bersemangat. Hal tersebut dialami None setelah pulang dari Singapura, membesuk kakak kandungnya, Ichsan Yasin Limpo mantan Bupati Gowa.

Pengusaha Muda Palopo, Putri Dakka Operasikan Empat Armada Tanker BBM Wilayah Indonesia Timur

Kepergok Merayu Wanita Lain, Nagita Langsung Tampar Raffi Ahmad Dua Kali di Depan Teman-temannya

17 Juni 2019, atau dua pekan lalu, mantan Calon Wali kota Makassar ini membesuk Ichsan YL di RS Mount Elizabeth Hospital di Singapura. Ichsan menderita sakit paru-paru.

Yang mengejutkan lagi dari None, 18 Juni, sehari ia pulang dari Singapura, langsung memutuskan untuk berhenti merokok.

"Dik, saya sudah berhenti merokok," kata None saat ditemui di Kantor DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disaksikan oleh Mustari Soba, Staf Ahli Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.

"Eh berhenti mi merokok Pak Mustari," kata None kala itu, sembari menyalami mantan Kepala BKD Sulsel tersebut.

Sedikit tentang Ichsan, None menjelaskan bahwa kakaknya menderita sakit akibat sering merokok diruang ber-AC.

Ichsan telah didiagnosa oleh dokter di RS Mount Elizabeth Hospital, agar jauh dari asap rokok.

Minggu (30/6/2019) malam, None mendadak memberikan kabar keberadaan dirinya yang sedang di masjid sekitar kompleks tempat ia tinggal.

"Saya lagi di masjid dik, saya doakan kakakku," kata None, pukul 20.30 WITA.

Ia pun meminta agar Ichsan didoakan agar selalu diberikan kesehatan dan pulih kembali.

Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo.
Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo. (Saldy/Tribun Timur)

Merokok Berbahaya bagi Kesehatan!

Tulisan yang berisi peringatan mengenai larangan merokok dalam ruangan yang diberi fasilitas air conditioner (AC).

Bahkan untuk mengurangi dampak negatif dari rokok di berbagai tempat disediakan space khusus bagi para perokok.

Meski ada pengumuman demikian, masih ada juga yang nekat merokok meski ruangan ber-AC dan telah dipasang tulisan peringatan, karena sebagian besar masyarakat belum tahu betul alasan dilarang merokok di ruangan ber-AC. Tidak jarang dari mereka cenderung mengabaikan larangan ini, padahal jika dibiarkan akan membawa dampak yang cukup serius bagi kesehatan.

Seperti yang dikutip, Tribun Pekanbaru, dr Hendra Asputra SpPD, selaku spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru menjelaskan tentang bahaya merokok di ruangan ber-AC yang dapat mengganggu berbagai fungsi saluran pernafasan.

“Merokok tidak saja meracuni diri sendiri, tapi juga orang lain,” ujarnya.

Berbagai penyakit pernafasan pun akan timbul. Salah satunya memicu bronkitis alergi, sebuah kondisi akibat adanya peradangan pada saluran pernapasan menuju ke paru-paru.

Penyakit ini merupakan sejenis asma dimana bronkus dan saluran napas bagian bawah dari sistem pernapasan meradang oleh iritasi dan alergi yang disebabkan stimulus eksternal.

Lebih lanjut dijelaskan dr. Hendra Asputra, SpPD, gejala dari bronkitis alergi adalah sesak nafas, pilek, mata merah atau bengkak, hiperventilasi, ruam, menggelitik di tenggorokan, dada menyempit, terus-menerus bersin, batuk, sakit kepala, mual, dan gejala lain yang terkait dengan asma dan alergi.

Asap rokok dalam ruangan ber-AC tidak dapat keluar karena kondisi ruangan selalu dalam keadaan tertutup. Akibatnya kandungan berbahaya rokok layaknya Tar, Nikotin, dan karbon monoksida akan terkungkung dan terus dihirup tubuh.

AC juga mengandung gas Freon yang dapat bereaksi dengan suhu panas dari pembakaran rokok akan menghasilkan gas beracun. Dalam ruangan ber-AC asap rokok akan mengikat udara yang mengandung titik-titik embun yang nantinya menjadi udara kotor yang mengandung zat berbahaya. Sehingga akan membawa pengaruh yang lebih besar karena udara yang telah terkontaminasi oleh asap rokok akan kita hirup kembali.

Ada beberapa kasus di mana seseorang terlalu sensitif terhadap alergen dan dapat menjadi situasi yang sangat berbahaya yang memerlukan bantuan medis.

Sebagian besar kasus hanya menderita ringan. Untuk mengobati gejala bronkitis alergi ringan sampai sedang dapat termasuk mengkonsumsi antihistamin dan menghindari alergen yang menyebabkan gejala-gejala ini.

Namun, penting disadari fakta bahwa bronkitis alergi bisa menjadi kondisi yang sangat berbahaya. Bahkan, orang dengan kondisi ini telah dirawat di rumah sakit atau meninggal karena mati lemas disebabkan oleh saluran udara terblokir karena keparahan pembengkakan jaringan yang ditemukan di jalan napas. (*)

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved