Tolak Aktivitas Tambang, Warga Tutup Jalan di Desa Kalukuang Takalar
Warga Desa Kalukuang merasa geram dengan aktivitas tambang galian C yang diduga berkedok pembangunan pesantren.
Penulis: Darullah | Editor: Ansar
darullah/tribuntakalar.com
Warga Kalukuang lakukan aksi penolakan terhadap aktifitas tambang galian C tanpa persetujuan.
TRIBUNTAKALAR.COM, GALESONG - Warga Desa Kalukuang merasa geram dengan aktivitas tambang galian C yang diduga berkedok pembangunan pesantren.
Tambang galian C berlokasi di Desa Kalukuang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Sebagai pelampiasan rasa geram, warga Desa Kalukuang menutup beberapa jalan yang biasa dilalui truk yang mengangkut pasir galian tambang, di Desa Kalukuang, Jumat (28/6/2019) siang.
Tambang galian C berlokasi di Desa Kalukuang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Sebagai pelampiasan rasa geram, warga Desa Kalukuang menutup beberapa jalan yang biasa dilalui truk yang mengangkut pasir galian tambang, di Desa Kalukuang, Jumat (28/6/2019) siang.
Kecelakaan Tunggal Pada FP1 MotoGP 2019 di Assen Belanda, Begini Kondisi Terkini Jorge Lorenzo
ACT - MRI Sulsel Gelar Diksar Relawan di Maros
Selain menutup jalan, warga juga turun aksi menolak aktivitas tambang yang tidak memiliki persetujuan untuk lakukan pengambilan tanah timbunan dan pasir urut.
Sekretaris Badan Pertimbang Desa (BPD) Kalukuang, Sudirman mengatakan kepada Awak Media TribunTakalar.com, suasana sedikit terlihat tegang di Dusun Bontojai, Desa Kalukuang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.
"Karena di sekitar lokasi tambang yang ada di desa kalukuang, didatangi sekumpulan warga dan melakukan aksi penolakan aktivitas tambang," kata Sudirman.
"Warga menutup jalan sebagai bentuk protes penolakan terhadap aktifitas tambang tersebut, yang jelas galian tambang tanah tersebut akan memberi efek negatif terhadap lingkungan, maupun masyarakat sekitar," jelas Sudirmin.
Kepala Basarnas Makassar Semangati Peserta Diklat Angkatan XXX SAR Unhas
HUT ke-39 Tahun, ATM: Gamasi Tetaplah Gamasi, Pelestari Budaya Makassar
Menanggapi hal tersebut, Sudirman selaku sekretaris BPD Kalukuang mengatakan, sebenarnya sudah ada kesepakatan bersama antara warga, pemerintah desa.
Juga BPD, Pemerintah kecamatan, Polsek, Koramil, Tokoh Masyarakat, dan beberapa komponen masyarakat melalui rapat koordinasi.
"Tapi tiba-tiba ada lagi aktifitas tambang, tampa ada kesepakatan dengan warga," lanjut Sudirman.
"Saya sudah wanti-wanti kepada semua pihak supaya segera bertindak. Kami akan tetap melangkah, sehingga BPD memediasi kembali rapat koordinasi," katanya.
"Tapi tiba-tiba ada lagi aktifitas tambang, tampa ada kesepakatan dengan warga," lanjut Sudirman.
"Saya sudah wanti-wanti kepada semua pihak supaya segera bertindak. Kami akan tetap melangkah, sehingga BPD memediasi kembali rapat koordinasi," katanya.
"Itu untuk menindak lanjuti keinginan warga dalam menyikapi perihal tersebut. Semoga kita bisa menghadirkan solusi yang terbaik," harap Sudarmin.
Pantauan TribunTakalar.com, setelah terjadi aksi penolakan warga, aktifitas tambang pun dihentikan oleh para buru tambang.
Pantauan TribunTakalar.com, setelah terjadi aksi penolakan warga, aktifitas tambang pun dihentikan oleh para buru tambang.
Namun tak terlihat pemilik tambang datang menetralisir kegeraman warga Kalukuang. (*)
Laporan wartawan TribunTakalar.com, Darullah, @uul_darullah.
Laporan wartawan TribunTakalar.com, Darullah, @uul_darullah.
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Berita Terkait