Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Komunitas Gusdurian Barru Gelar Diskusi Santai II, Bahas Demokrasi dan Disintegrasi

Yakni, Ketua STIA Algazali Barru, Kamaruddin Hasan sebagai narasumber pertama dan pimpinan madrasah i'dadiayah DDI Mangkoso, Muhammad Agus.

Penulis: Akbar | Editor: Syamsul Bahri
Koordinator Gusdurian Barru, Suryadi
Suasana diskusi santai komunitas Gusdurian Barru di halaman studio foto Wecudai di Jl Asoka, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Rabu (26/6/2019). 

Dia menerangkan, bahwa demokrasi dalam alquran itu tidak ada, tapi substansinya ada.

Dikatakan, sesuatu bisa saja tidak mempunyai nama dalam kitab suci tapi substansinya ada.

"Sementara terkait politik, ulama telah bersepakat bahwa politik itu ada yaitu assiyasah, tetapi dalam Alquran tidak terdapat kata assiyasah. Namun, yang menjadi ukuran adalah substansi bukan nama atau istilah," kata Agus, menjelaskan.

"Jika guru kita tadi Kamaruddin Hasan menyebutkan bahwa solusi menghindari disintegrasi adalah dengan mennciptakan civil society tapi juga dengan akhlakul karimah atau budi pekerti. Karena Indonesia bukan kekurangan orang pintar tetapi kekurangan orang yang beradab," sambungnya.

Dosen STAI DDI Mangkoso ini melanjutkan dengan mengutip hadis nabi yang intinya berisi perintah.

Jauhilah prasangka buruk, karena itulah asal muasal yang bisa melahirkan pengkubu-kubuan.

"Menjaga persaudaraan sesama anak bangsa itulah yg harus dikedepankan. Mari memperuncing persamaan untuk persatuan kita bukan memperuncing perbedaan karena ujung-ujungnya dapat menciptakan perpecahan," tutur Agus.

Di akhir diskusi, moderator yang juga selaku Koordinator GUSDURian Barru, Suryadi dalam kesimpulannya menyatakan, bahwa poin terpenting pada kedua ulasan pembicara adalah keutamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Mari kembali saling merangkul, mari ciptakan suasana yang kondusif, aman, damai dan tentram. Peran serta anak bangsa untuk menjaga kerukunan dan persatuan pasca Pilpres diperlukan serta para elite politik yang bertanggungjawab dalam meredam api konflik yang sedang membara ini,"

"Jika kita mengamini prinsip Gus Dur bahwa yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan maka secara tidak langsung kita telah mengimani perjuangan dan cita-cita Gus Dur, sehingga Haqqul Yaqin potensi konflik tidak akan pernah muncul dan ancaman disintegrasi bangsa tidak akan pernah mendapatkan ruang di bumi Indonesia yang kita cintai ini," ucap Suryadi menutup diskusi santai tersebut.

Hadir dalam kegiatan Diksi II ini yaitu PMII Cabang Barru, HMI-MPO Barru dan Pemuda Muslimin Indonesia cabang Barru.

Laporan Wartawan TribunBarru.com, @akbar_hs

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow IG resmi Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

B

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved