Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dari Medan Hingga Hongkong, Angkatan 2003 Smansa Kompak di TENAS Jogja

angkatan 2003 yang tampil penuh semangat dan kekompakan dalam Temu Nasional (TENAS) IV Alumni Smansa Makassar

Editor: Muh. Abdiwan
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
ANGKATAN 2003 - Temu Nasional (TENAS) IV Alumni Smansa Makassar di Yogyakarta, Sabtu (6/9/2025), menjadi ajang penuh nostalgia sekaligus kegembiraan bagi seluruh angkatan, termasuk IKA Smansa angkatan 2003 yang tampil penuh semangat dan kekompakan. 

TRIBUN-TIMUR.COM – Temu Nasional (TENAS) IV Alumni Smansa Makassar di Yogyakarta, Sabtu (6/9/2025), menjadi ajang penuh nostalgia sekaligus kegembiraan bagi seluruh angkatan, termasuk IKA Smansa angkatan 2003 yang tampil penuh semangat dan kekompakan.

 

Ketua IKA Smansa 2003 yang juga Wakil Sekjen IKA Smansa Pusat, H. Wawan Inrawan, mengungkapkan banyak momen berkesan selama perjalanan dan acara di Jogja. 

“Paling berkesan ada dua. Pertama, saat di kapal menuju Surabaya, kita semua berkumpul dalam satu kapal laut, suasananya penuh tawa. Kedua, saat di Jogja, ada beberapa teman yang baru ketemu lagi setelah 20 tahun. Rasanya haru bercampur bahagia,” ujarnya.

 

Menurut Wawan, kekompakan angkatan 2003 tidak pernah luntur meski sudah berpisah lama. Ia menyebut, ketika berkumpul, semua serasa kembali ke masa SMA.

“Kita selalu merasa masih di masa SMA, di mana status sosial rata. Tidak ada yang merasa lebih tinggi atau punya kasta. Semua sama, semua kembali jadi anak Smansa,” tuturnya.

 

Keseruan lain juga terlihat saat karnaval di Malioboro. Angkatan 2003 tampil unik dengan kostum Squid Game yang sempat viral, dipadu dengan ciri khas Smansa Makassar: patongko yang dipakai di kepala para alumni pria. Penampilan itu sukses menyedot perhatian dan menambah warna pada parade.

 

“Kami punya ciri khas sendiri, mungkin sekarang banyak yang mencontoh kekompakan angkatan kami. Kekonyolan khas masa SMA juga masih ada sampai sekarang, itulah yang membuat suasana jadi hidup,” kata Wawan sambil tersenyum.

 

Kehangatan semakin terasa karena alumni hadir dari berbagai penjuru. Dari Medan ada Aulia Ayumi yang kini ASN, dari Madiun hadir Kemal Karman yang bertugas di Jasa Raharja, sementara dari Jakarta datang Aan Andika dari Bea Cukai, Mawar Lestari, Indri Belle Atirah, Yossi, dan Evita. Dari Semarang ada Viona, dari Surabaya hadir drg Vicy, dan ada pula Ayyub yang jauh-jauh datang dari Hongkong setelah sekian lama tidak berkumpul. Kehadiran mereka menjadi bukti kuatnya ikatan alumni Smansa 2003 yang tak lekang oleh jarak maupun waktu.

 

Ia menambahkan, TENAS adalah bukti integritas dan kekuatan silaturahmi alumni Smansa yang berbeda dengan sekolah lain. “Inilah ciri khas Smansa. TENAS bukan sekadar reuni, tapi wadah nostalgia, tempat berbagi pengalaman, hingga kesempatan membangun jejaring bisnis yang positif,” terangnya.

 

Di akhir, Wawan berharap TENAS berikutnya bisa lebih ramai lagi diikuti alumni 2003 yang belum sempat hadir. “Sebagian besar tidak bisa datang karena kendala cuti. Semoga di TENAS mendatang, mungkin di Batu Malang, kita bisa berkumpul lebih lengkap. Semakin banyak kesempatan kita mengulang nostalgia, semakin erat pula persaudaraan kita,” pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved