Komunitas Gusdurian Barru Gelar Diskusi Santai II, Bahas Demokrasi dan Disintegrasi
Yakni, Ketua STIA Algazali Barru, Kamaruddin Hasan sebagai narasumber pertama dan pimpinan madrasah i'dadiayah DDI Mangkoso, Muhammad Agus.
Penulis: Akbar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Komunitas Gusdurian Barru menggelar diskusi santai atau Diksi di halaman studio foto Wecudai di Jl Asoka, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.
Diksi II ini mengangkat tema demokrasi dan masalah disintegrasi pasca Pemilu.
Menang 2-1 atas Becamex, PSM Tetap Gagal ke Final Piala AFC
12 Bule Berguru Seni Budaya di Bulukumba
Gusdurian menghadirkan dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut.
Yakni, Ketua STIA Algazali Barru, Kamaruddin Hasan sebagai narasumber pertama dan pimpinan madrasah i'dadiayah DDI Mangkoso, Muhammad Agus, sebagai narasumber kedua.
Dalam kegiatan ini, Kamaruddin Hasan mengulas tentang demokrasi.
Dia menjelaskan, bahwa demokrasi adalah kontroversi tapi apabila dikelola dengan baik akan melahirkan integrasi bukan disintegrasi.
"Namun demikian, di satu sisi masyarakat kita belum berbasis pada pengetahuan tapi berbasis liberalis-kapitalis," ujar Kamaruddin Hasan, dalam rilis yang diterima TribunBarru.com, Rabu (26/6/2019).
Oleh karenanya, menurut dosen UNM itu, dalam menguatkan demokrasi harus melalui beberapa persyaratan.
Antaralain penguatan regulasi yang mengatur demokrasi, posedur-prosedur dalam rangka mencapai demokrasi dan kulturql demokrasi yang harus dibangun dengan baik.
"Karena sejatinya, demokrasi bukan hanya urusan membangun partai politik tapi tentang kesiapan kalah dan menang dalam sebuah kontestasi demokrasi," jelasnya.
Kemudian, terkait masalah disintegrasi, ada dua solusi ditawarkan.
Pertama, dengan menciptakan civil society dimasyarakat akar rumput yang bisa melahirkan produktivitas bukan kontra-produktif yang berbasis pengetahuan.
Dan yang kedua adalah, penguatan integrasi TNI-Polri karena institusi ini basis pertahanan negeri.
"Tapi menurut saya, disintegrasi itu masih sangat jauh, jika pun ada yang mengatakan Indonesia akan bubar, saya pikir itu hanya prediksi yang mungkin saja percaya pada teori konspirasi," tutur mantan Ketua KNPI Barru itu.

Sementara itu, narasumber kedua Muhammad Agus, mengulas demokrasi dalam pandangan alquran.