Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Isi Pidato Kemenangan Jokowi yang Disiapkan Jika Gugatan Prabowo Ditolak MK, Seperti Kata Luhut

Jokowi Siapkan pidato kemenangan Jika gugatan Prabowo Subianti Ditolak Mahkamah Konstitusi (MK), Isinya Seperti Ini Kata Luhut Binsar Pandjaitan

Editor: Waode Nurmin
KOMPAS/RADITYA HELABUM
Jokowi Siapkan Pidato Kemenangan Jika Gugatan Prabowo Ditolah MK, Isinya Seperti Ini Kata Luhut 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jokowi Siapkan pidato kemenangan Jika gugatan Prabowo Subianti Ditolak MK, Isinya Seperti Ini Kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Mahkamah Konstitusi 9MK) akan membacakan putusan hasil sengketa Pilpres 2019, Kamis (27/6/2019).

Pembacaan putusan sengketa Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) ini diharapkan jadi momentum rekonsiliasi nasional.

Diketahui, proses Pilpres 2019 yang berlangsung cukup panas, berkonsekuensi terbelahnya masyarakat Indonesia, yang berbeda pilihan.

Pertemuan antara Capres 01 Jokowi dan 02 Prabowo Subianto setelah putusan Mahkamah Konstitusi diharapkan bisa mendinginkan suasana negeri.

Baca: Jelang Putusan di MK, Kok Tim Hukum Prabowo-Sandi Akui Tak Bisa Buktikan Kecurangan Pilpres 2019?

Baca: Mahkamah Konstitusi Percepat Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2019, Siapakah yang akan Menang?

Baca: Ancam Usir Bambang Widjojanto, Ini Profil Lengkap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, calon presiden petahana Jokowi sangat ingin bertemu dan rekonsiliasi dengan pesaingnya pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, jika Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pasangan Prabowo-Sandi, Jokowi akan menyampaikan pidato sebagai presiden terpilih.

Dalam pidatonya nanti, Jokowi akan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun negara.

"Sangat (ingin rekonsiliasi).

Nanti dengar saja pidato presiden setelah pengumuman.

Insya Allah semua baik-baik, tentu nanti presiden akan menyampaikan pidato sebagai presiden terpilih.

Insya Allah akan mengajak supaya kita ramai-ramai membangun negara kita ini," kata Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sangat mungkin Jokowi mengutus seseorang untuk menyesuaikan jadwal bertemu Prabowo.

Selain itu, menurut Luhut, Jokowi bisa saja datang ke rumah Prabowo seperti pada tahun 2014 yang lalu.

"Ya bisa saja terjadi begitu.

Tidak ada yang tidak mungkin.

Jokowi kan orang humble.

Dia orang yang sangat bersahaja," ujarnya.

Baca: Jelang Putusan di MK, Kok Tim Hukum Prabowo-Sandi Akui Tak Bisa Buktikan Kecurangan Pilpres 2019?

Baca: Mahkamah Konstitusi Percepat Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2019, Siapakah yang akan Menang?

Baca: Ancam Usir Bambang Widjojanto, Ini Profil Lengkap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat

Selanjutnya, saat ditanya koalisi pemerintah akan terbuka menerima partai-partai oposisi untuk bergabung.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Jokowi yang bisa memutuskan hal itu.

Luhut Binsar Pandjaitan yakin tidak menutup kemungkinan partai oposisi akan bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Kalau itu sih saya kira tanya presiden ya.

Tapi pada dasarnya tidak menutup kemungkinan-kemungkinan itu terjadi," pungkasnya.

Jenderal HOR (Purn) TNI Luhut Binsar Pandjaitan.  Ini kisah yang dibagikan Luhut Binsar Pandjaitan dibalik sukses anaknya Mayor (Inf) TNI Paulus Pandjaitan yang lulus dengan hasil baik dan memuaskan dari pendidikan Seskoad  Amerika.
Jenderal HOR (Purn) TNI Luhut Binsar Pandjaitan. Ini kisah yang dibagikan Luhut Binsar Pandjaitan dibalik sukses anaknya Mayor (Inf) TNI Paulus Pandjaitan yang lulus dengan hasil baik dan memuaskan dari pendidikan Seskoad Amerika. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Bukan Lobi-lobi

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terbuka untuk bertemu capres rivalnya Joko Widodo alias Jokowi.

Hal itu dikemukakan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Namun, Dahnil menegaskan bahwa pertemuan Prabowo dan Jokowi tersebut bukan dalam rangka lobi-lobi politik.

"Yang jelas Pak Prabowo sejak awal terbuka sekali bertemu dengan siapapun, dengan Pak Jokowi dengan siapapun. Tapi tidak pada frame untuk lobi-lobi, untuk bagi-bagi jabatan dan sebagainya," kata Dahnil di Jakarta, Senin (24/6/2019), dilansir Kompas.com.

Dahnil mengutarakan hal itu menanggapi merapatnya Prabowo-Sandi ke koalisi Jokowi.

Dahnil menegaskan bahwa saat ini Prabowo masih fokus dalam menghadapi sidang di MK.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga masih menunggu putusan MK yang akan diketok pada Jumat mendatang.

Menurut Dahnil, pihaknya optimistis permohonan akan dikabulkan oleh para hakim konstitusi.

"Jadi sampai dengan detik ini terkait kompromi, terkait dengan bagi-bagi jabatan atau apapun itu sama sekali belum terpikir oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Dahnil.

Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil Anzar Simanjuntak. (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Dahnil sendiri belum bisa memastikan apakah setelah sidang MK diputus nanti, pertemuan Jokowi dan Prabowo akan terjadi.

Namun jika pertemuan itu terjadi, maka ia menegaskan bahwa kepentingannya adalah untuk masyarakat banyak.

Misalnya pertemuan akan membicarakan banyaknya pendukung Prabowo-Sandi yang tersangkut kasus hukum.

"Seperti ini kan belakangan ini banyak tokoh-tokoh BPN yang dikriminalisasi, kemudian dituduh makar dan sebagainya," kata dia.

Rekonsiliasi Bukan karena Jokowi dan Prabowo Bermusuhan

Baca: Jelang Putusan di MK, Kok Tim Hukum Prabowo-Sandi Akui Tak Bisa Buktikan Kecurangan Pilpres 2019?

Baca: Mahkamah Konstitusi Percepat Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2019, Siapakah yang akan Menang?

Baca: Ancam Usir Bambang Widjojanto, Ini Profil Lengkap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan kedua tim sukses pasangan capres saling berkomunikasi untuk mempertemukan capres Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Komunikasi antara kedua pihak terus berlangsung, termasuk antara kami yang di TKN dengan para elite Gerindra yang mewakili Pak Prabowo," ujar Arsul ketika dihubungi Kompas.com, Senin (24/6/2019).

Arsul mengatakan, tidak ada istilah saling menunggu, kedua pihak sama-sama memiliki sikap yang positif.

Menurut politisi PPP ini, TKN dan elite Partai Gerindra juga sering bertemu atas inisiatif yang bergantian.

"Kami sama-sama punya sikap positif, sering bertemu dengan inisiatif bergantian. Kadang yang ajak dari elite Gerindra, kadang dari kami yang di TKN," ujar Arsul. (*)

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Jika Prabowo-Sandi Kalah di MK, Luhut Binsar: Jokowi Siapkan Pidato Seperti Ini Pada 27 Juni

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved