Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Di Depan Hakim, Rusdi Beberkan Caranya saat Bunuh Taruna ATKP Makassar

Sidang digelar dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar di ruang utama Bagir Manan sekitar pukul 14.00

Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
TRIBUN TIMUR/HASAN BASRI
Muhammad Rusdi terdakwa kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Aldama Putra Pongkala, mahasiswa Akademi Tehnik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar jalani sidang perdana di Pengadilan Makassar, Senin (24/6/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Muh Rusdi, terdakwa kasus dugaan penaganiayaan yang menewaskan  yang menewaskan Aldama Putra Pongkala, mahasiswa Akademi Tehnik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (24/08/2019).

Sidang digelar dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar di ruang utama Bagir Manan sekitar pukul 14.00 wita siang.

Di hadapan majelis hakim yang dipimpin langsung, Suratno dan dibantu dua hakim anggota, JPU mengungkap kronologis penganiayaan yang dilakukan terdakwa.

Berdasarkan materi surat dakwaan yang dibacakan, peristiwa penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia,terjadi sejak 3 Februari 2019 lalu.

Resmob Polres Luwu Utara Bekuk Pencuri Handphone

Tak Hanya Jago Debat, Rocky Gerung Juga Lulusan Perguruan Bangau Putih, Bengkokkan Besi Sekali Pukul

Saaat itu terdakwa Muh Rusdi melihat korban masuk di kampus ATKP berboncengan dengan ayahnya tanpa menggunakan helm.

Karena dianggap sebuah pelanggaran, tak lama setelah itu terdakwa sekitar pukul 21.30 wita malam memanggil korban masuk ke barak enam kampus ATKP.

Terdakwa ingin mempertanyakan alasannya korban sehinga tidak memakai helm. Ketika di panggil disaksikan enam taruna lainnya.

Disaat itulah, korban diperintahkan bersikap taubat atau bertekut lutut dengan gaya tangan di belakang dan kepala di bawah yang ditahan sebuah botol aqua.

Terdakwa lalu memukul korban tepatnya di bagian dada beberapa kali hingga terjatuh ke lantai "Terdakwa mengusap usap usap dadanya lalu dipukul dua kali hingga korban tak sadarkan diri," kata Tabrani dalam materi dakwaan yang dibacakan.

Melihat korban tak sadarkan diri, terdakwa sempat dibuat tpanik dan langsung membawa korban ke barak delapan.

Gemini Diramal Lancar Bisnisnya Selasa Besok, Sementara Leo Tidak Nyaman & Libra Emosian

Sistem Pendaftaran PPDB Sempat Bermasalah di SMAN 1 Makassar

Terdakwa juga mencoba menolong korban dengan cara memberi air minum Korban baru diketahui meninggal setelah memanggil dokter memeriksa kondisi korban.

"Tak ada yang melihat pemukulan karena ada aturan internal, jika senior memukul junior tidak boleh melihat," sebutnya.

Dalam materi dakwaan disampaikan bahwa penyebab kematian Aldama berdasarkanhasil Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, korban mengalami kegagalan gangguan pernafasan padaorgan paru-paru (terjadi edema paru).

Gangguan itu dipicu karena adanya kerusakan pada organ paru yang akut (Acute Lung Injury) akibatdi adanya kekerasan benda tumpul pada bagian dada korban. (*)

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Subscribe YouTube Tribun Timur

Juga Follow IG resmi Tribun Timur

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved